Sisipan Ramadan 2020

877 125 29
                                    

Assalamualaikum jamaah ANXI,

Sesuai judul, ini hanya chapter sisipan di pertengahan Ramadan. Maaf mengecewakan, bagi yang sudah terlanjur girang karena disangkanya ini update ANXI (lagi) setelah kemarin baru update (widih canggih bener author-nya, update tiap hari. kqkqkq)

Di bulan yang mulia ini, saya ingin menyapa semua pembaca ANXI (apapun latar belakangnya, apapun agamanya).

Sudah berapa Ramadan kita lalui bareng ya btw? Ada yang ingat? :D kok rasa-rasanya sudah 3 tahun ya sejak saya mulai mengetik huruf pertama saya di novel terpanjang (dan mungkin terpanjang dalam sejarah hidup saya) nyaris mencapai 300 chapter, dan surprise! belum tamat-tamat juga ya Allah tolong XD

Jadi ingat tahun lalu ANXI nyaris diminta terbit berbayar di sebuah platform online. Saat itu ANXI masih sekitar 60-an chapter. Saat itu diperkirakan ANXI akan tamat di chapter 80 atau 70-an. Ter nya ta pemirsa, dugaan tinggal lah dugaan semata :D

Saya bersyukur saat itu membatalkan niat untuk memasukkan ANXI ke platform online tersebut. ANXI spesial buat saya. Dan memang seharusnya, karenanya ANXI diperlakukan secara spesial, dengan tidak menutup aksesnya dan tidak menjadikan pembacanya harus menukar materi hanya untuk bisa membacanya.

Jadi saya rasa, jika suatu saat ANXI bisa berbentuk fisik (buku), maka satu-satunya jalan agar ANXI bisa tetap dibaca full secara gratis di wattpad adalah, dengan menerbitkannya sendiri (self-publishing). Tapi hal ini nanti saja dibahasnya. Terlalu jauh, sebab saat ini ANXI toh masih belum tamat juga (harap jangan membuat hati kita lelah karenanya. hihihi).

Baiklah. Untuk menyingkat waktu, saya akan langsung ke inti dari chapter Sisipan ini. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Saya akan tulis dalam bentuk poin-poin.

* Mohon maaf tidak semua komen saya respon karena cukup banyak dan kita semua sama-sama ribed di bulan Ramadan ini (tau lah emak-emak heuheuheu). Dan berhubung saya juga ada kegiatan lain selain menulis ANXI (kegiatan komunitas menulis, 'nguli' arsitek, online shop, beberes yg gak beres2 dll hihihi), jadi mohon permaklumannya jika terkadang saya tidak respon satu per satu. Bukan karena sombong lho :D

* Saya mau mengingatkan, terutama untuk yang muslim, agar semaksimal mungkin mengerjakan ibadah di bulan Ramadan ini. Yang mana Ramadan tahun depan belum tentu bisa kita temui. Mari kita tanamkan dalam pikiran kita selalu, bahwa bisa jadi Ramadan 2020 1441H ini adalah Ramadan terakhir kita. Mari kita berusaha melakukan yang terbaik. Yang wajib jangan sampai bolong. Yang di hari biasa jarang/tidak pernah sholat Dhuha dan salat Tahajjud, sekarang ayo kita niatkan untuk mencoba rutinkan salat Dhuha. Setelah mandi, ambil wudhu, salat Dhuha minimal 2 rakaat. Nanti kalau sudah mulai terbiasa, pelan-pelan kita naikkan jadi 4 rakaat. Salat Dhuha itu salat sunnah yang paling nikmaaat timing-nya. Hawa sejuk selepas pagi masih terasa. Insyaallah kalau sudah terbiasa, kita akan jatuh cinta sama salat Dhuha. Kalau sampai tidak sempat ngerjain, rasanya sediih.

Kalau salat Tahajjud, itu adalah momen terbaik untuk kita berduaan sama Allah. Ngadu segala kesulitan kita sama Allah. Sebab kalau ngadu ke makhluk atau ke medsos, biasanya yang kita dapet bukan solusi, tapi tambahan masalah baru :D Sementara kalau ngadunya ke Allah, insyaallah Allah akan lapangkan hati kita. Yang tadinya belum bisa menerima takdir, insyaallah jadi bisa ikhlas dengan ketetapan Allah, dan Allah kasih kekuatan tambahan buat menghadapi semua kesukaran hidup. Yang sedang kesulitan, insyaallah diberi jalan keluar. Allah Maha Kaya, Maha Memberi Pertolongan.

Kita coba yuk rutinkan salat Dhuha dan salat Tahajjud bareng2 :) Semoga Allah beri kita kemudahan untuk beribadah dengan lebih baik lagi. Amin.

* Yang di hari biasa jarang buka Qur'an, ayo kita rutinkan baca Qur'an tiap hari. Tiap selesai salat, dari ain ke ain. Atau semaksimalnya yang kita sanggup. Alhamdulillah kalau bisa khatam minimal sekali pas sebelum Lebaran. Tapi kalau pun tidak tercapai, Alhamdulillah setidaknya kita sudah berusaha. Baca Qur'an, baca artinya. Kalau sudah khatam, baca lagi dari awal. Khatam, baca lagi dari awal. Teruuus sampai mati.

Setiap kita membaca ulang ayat, terkadang Allah kasih pemahaman yang berbeda, tergantung tingkatan kita pada saat itu. Tapi jangan membuat pernyataan penafsiran Qur'an sendiri lho ya. Sebaiknya tetap memegang tafsir dari Ulama-ulama kita Ahlus Sunnah wal jamaah. Kita kan tetap masih fakir ilmu. Tetap harus bersandar pada ilmunya Ulama, pewaris Nabi. Yang saya maksud dengan pemahaman yang berbeda saat membaca ayat, itu lebih ke personal kita masing2. Sebab masing-masing dari kita punya perjalanan hidup berbeda. Dan terkadang, ayat yang sama punya efek yang berbeda terhadap orang yang  berbeda pengalaman hidupnya. Itu terkait dengan hubungan antara kita dengan Allah & Rasul-Nya.

* Seperti biasa, tiap masuk bulan Ramadan, saya agak mellow. Tapi saya merasa Ramadan 2020 kali ini agak berbeda. Awal tahun 2020 kita menghadapi banjir yang cukup parah di area jakarta dan sekitarnya, lalu menyusul bencana lain, hingga pandemi covid saat ini. Tahun 2020 ini, beda.

Tiap saya selesai up satu chapter ANXI, saking panjangnya novel ini, saya terkadang bertanya-tanya, kira-kira mana yang akan tamat duluan : novel ANXI atau umur saya? Hanya Allah yang tahu. Tapi tak ada salahnya saya berjaga-jaga.

Sekiranya Allah wafatkan saya sebelum novel ini tamat, saya mau minta tolong. Tolong saya dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Pastinya sebagai penulis yang sebenarnya miskin ilmu ini, ada bagian-bagian di tulisan saya yang mungkin kurang tepat atau kurang pantas, atau bahkan kurang layak masuk kategori 'novel Islami,' meskipun saya tidak pernah sebut demikian, karena sejak awal ANXI saya kategorikan sebagai 'novel spiritual dewasa.' Tapi tentunya tulisan saya memiliki banyak sekali kekurangan. Sementara saya belum juga sempat untuk melakukan revisi sejak ANXI 1. Alangkah panjangnya jejak yang saya buat. 

Minta tolong, jika itu terjadi dan saya tidak sempat me-revisi ANXI, minta keikhlasannya untuk mengirimkan do'a untuk saya, supaya Allah ridha pada saya, mengampuni kekhilafan-kekhilafan dan dosa-dosa saya yang terdahulu. Bagi yang muslim, mohon keridhaannya untuk mengirimkan Al Fatihah untuk saya.

Saya berharap perjalanan panjang ini tidak sia-sia, dan saya berharap apa yang saya tulis, terlepas dari baik-buruknya, bisa membantu sebagian kecil umat Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam di akhir zaman ini. Setidaknya, saya berharap ANXI bisa menjadi lilin kecil yang bisa membantu kita sama-sama mengingat jalan 'pulang,' dan menenangkan hati-hati yang sedang dirudung kecemasan. Saya dulu mengalaminya, dan mungkin kalian juga.

Sekian dari saya. Maaf jika ada kesalahan dari apa-apa yang saya sampaikan selama ini. Ilmu-ilmu baik yang terkandung di dalamnya, itu berasal dari guru-guru saya yang punya sanad keilmuan tersambung pada Rasulullah. Sementara jika ada keburukan di dalamnya, itu berasal dari saya.

Selamat berpuasa bagi yang muslim. Bagi yang bukan muslim tapi cukup tabah membaca ANXI, semoga kalian bisa mendapatkan hikmah di dalamnya.


Wassalamualaikum,

Wina - bukan santriwati, jelas bukan Ustadzah. bukan siapa-siapa.

ANXI 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang