Bagian 324 (Drama)

580 110 14
                                    

.

.

Yang memang harus terjadi, pasti terjadi.

Manusia punya pilihan untuk menerima atau menolak.

Apa pun pilihannya, ketentuan-Nya tetap terjadi.

Menolak takdir hanya melukai hati sendiri.

Semestinya kita sadar diri.

Malu dengan predikat 'Hamba Tuhan.'

Apa ada seorang hamba yang menolak ketentuan Tuhannya?

.

.

***

Tiga orang wanita itu duduk semeja di restoran sebuah mall. Saling pandang dengan suasana tegang. Ketegangan yang tercipta karena sebuah tema terangkat di antara percakapan mereka tentang Yoga. Iya, Yoga dighibahi. Eh bukan.

Awalnya, Esti dan Ratih girang saat mendengar berita bahwa Yoga dua minggu lagi akan melamar ke rumah orang tua Erika. Lalu Ratih kemudian mulai didaulat untuk menjelaskan kronologis aksi mak comblangnya, yang berujung pada kembali tersambungnya hubungan Erika dan Yoga, setelah lama sekali hubungan keduanya terputus.

Lalu Ratih mengungkap bahwa Yoga selama ini tak pernah jauh-jauh dari Erika. Bahkan, tiap malam minggu, Yoga berangkat pengajian bersama Yunan.

Erika kemudian menambahkan informasi yang belum pernah didengar Esti dan Ratih sebelumnya. Bahwa Erika pernah melihat Yoga bersimpuh di samping makam almarhum Farhan.

Sedekat itukah Yoga dengan Farhan? Esti dan Ratih tak pernah tahu. Seingat mereka, saat Erika dan Farhan menikah, Yoga tidak datang. Ada urusan di luar kota, jelas Gito saat itu. Tapi Esti dan Ratih punya firasat, Yoga memang tidak mau datang. Tebakan yang sebenarnya tak masuk di akal bagi orang-orang kebanyakan adalah, Yoga masih memendam rasa pada Erika, dan saat itu, Yoga kemungkinan sedang patah hati berat. Walau sebenarnya, Yoga dan Erika sudah tak pernah saling kontak selama masa kuliah. Mereka sendiri mendengar kabar dari Gito, bahwa Yoga menjalin hubungan dengan sepupu Gito. Tapi mengingat Erika sendiri sempat mengalami masa-masa berat move on dari Yoga, Esti dan Ratih cukup yakin, Yoga juga merasakan hal yang sama. Malah mungkin lebih dari Erika. Meski masa pacaran Yoga dan Erika tidak lama, tapi Yoga jelas kepincut berat dengan Erika. Siapa pun yang melihat mereka saat itu, akan tahu. Tapi mendengar Yoga pernah bersimpuh di samping kuburan Farhan, adalah kabar yang mengejutkan bagi Esti dan Ratih.

"Ehm ... yah. Sejujurnya, aku juga tidak tahu persis bagaimana mereka bisa saling kenal. Aku memang pernah tanya langsung ke Yoga. Dia bilang, pernah ketemu Farhan di apotek, semalam sebelum -- " Penjelasan Erika terpotong. 'Sebelum Farhan kecelakaan,' ingin bilang begitu sebenarnya, tapi tak sanggup terucap oleh Erika. Mendadak bulu kuduk Erika merinding, teringat momen mengerikan saat dua orang polisi datang menyambangi rumahnya, mengabari tentang kecelakaan Farhan. Itu adalah momen paling mengerikan yang pernah dialaminya semasa hidup. Dia bahkan masih ingat suara rintik hujan yang melatari keheningan setelah berita kematian Farhan sampai padanya. Tak disangkanya, momen itu meninggalkan trauma. Syok yang dirasanya saat itu, membuat Erika jatuh pingsan. Menurut penuturan Mbak Surti, Yunan dan Mbak Surti adalah yang mengangkat dirinya ke kamar. Setelahnya, Yunan langsung pergi ke Rumah Sakit untuk identifikasi mayat. Anak cekatan itu masih sempat menitipkan keluarganya pada tetangga sebelah rumah. Setelahnya, Yunan sibuk menyiapkan minum dan hidangan a la kadarnya untuk tetamu yang datang melayat. Bayangkan, anak remaja seumur Yunan, harus melakukan semua itu, dalam kondisi sedang berduka. Yunan sangat dekat dengan Farhan. Wafatnya Farhan, membuat dia kehilangan ayah untuk kedua kalinya. Tiap ingat itu, Erika merasa bersalah. Padahal dia tak semestinya meletakkan beban berat itu di pundak Yunan.

ANXI 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang