Hello guys wkwk.Hari ini update lagi.
Mau curhat.
Kalo kalian lebih banyak votenya
Banyakin komennya
Semakin panjang pula chapternya.
Yang pasti ngetiknya lebih niat.
Lebih cepet updatenya!
Follow juga ya @RaraaNight
Vote!!
Happy Reading manteman♡!!
...
9= first day in School
......Kini Alena sudah siap dengan seragamnya, satu minggu yang lalu dia keluar rumah sakit. Dan hari ini dia siap bersekolah.
"Gila sih" decaknya kagum.
"Cakep bet gue yah" Alena memutar tubuhnya di depan cermin sambil berlenggok pede.
"Oh iya"
"Alena Qindara Putri, humm.. nama yang bagus tapi tidak dengan nasibnya. Gue bakal berusaha membuat orang yang membenci lo, menyesal seumur hidup" monolognya bergaya Angkuh di depan kaca.
"Tidak ada kata memaafkan bahkan nyawa taruhannya. Buat mereka bahagia lalu hancurkan, hingga mereka menjadi abu yang terbawa angin, hingga mereka lelah sehingga kekurangan nyawanya" ujarnya tersenyum smirk.
"Bunuh mentalnya perlahan dan merasakan apa yang lo rasakan, buat mereka menyesal seumur hidup!"
"Let's Do it!"
Seketika dia terdiam, lalu tertawa ngakak, air matanya keluar saking lucunya.
"Anjir cocok bet gue jadi Aktor yaa!!" Tawanya makin menjadi-jadi, kamarnya kedap suara.
Membuat telinganya sendiri menanggung akibat dari tawanya yang membahana tersebut.
Dia meredakan tawanya, mengusap sudut matanya.
"Tapi tenang aja Alena, gue gak main-main sama ucapan gue tadi"
...
Alesha kini siap dengan seragam barunya. Berusaha menjadi Alesha seperti aslinya.
"Siap" dia kembali menatap dirinya di cermin,
"Makasih Alesha, karena lo gue bisa bahagia bareng sahabat walau gue tau itu gak bakal lama" dirinya tersenyum tulus menatap pantulan dirinya yang cantik di cermin.
Dari sini kalian bisa membedakan sifat asli Alena dan Alesha..
Alena yang lembut dan Alesha yang bar-bar namun penyayang.
"YUHUU ZIZY KUU, KAMU DIMANA!!" teriak seseorang dari bawah sana.
Alesha tersenyum kecil mendengarnya. Hatinya menghangat seketika, ini yang dia inginkan, sekarang dia mendapatkannya.
Skyries memutuskan bersahabat dengan jiwa Alena di tubuh Alesha. Walau bukan bagian dari Skyries.
Tapi tubuhnya tetap bagian dari mereka. Mereka melakukan itu karena permintaan Alesha asli sebelumnya.
Dan untuk membantu menyelesaikan masalah mereka berdua.
"Udah selesai lo?" tanya Altarik ketika mereka memasuki kamar.
Alesha menoleh lalu mengangguk "Ayo!"
"Gila, gila, gila. Ini bukan gaya lo banget anjir" decak Khalisa kagum.
"Memang biasanya gue gimana?" tanyanya bingung. Karena masing-masing dari mereka tidak memberikan memorinya sama sekali.
Gak kayak yang di cerita-cerita. Sedang Alesha dia mengetahui busuknya Masa lalu Alena disebabkan mimpi tersebut.
Mengenai hal lain dia tidak tahu.
"Dulu tuh ya... si Zizy bad banget, ini lo kayak good girl" jelas Samudra membuat dia mengangguk.
"Gapapa kan?" tanyanya ragu.
"Gak papa. Love yourself, by bangtan" titah Viona membuat yang lain mengangguk.
"Acel mana?" tanyanya bingung, tidak ada Axel disini. Dia jadi takut Axel membencinya karena bukan Alesha yang asli.Dia boleh menyebut nama samaran Anggota Skyries atas izin mereka. Alena juga sahabat mereka sekarang walaupun bukan bagian Skyries.
"Acel lu lupa kebiasaan dia?" Tanya Altarik bingung, sedangkan yang di tanya lebih bingung.
"Ha?"
Viona mengeplak kepala Altarik membuat ringisan keluar dari mulut sang empu, "Lu mah nabok kagak main-main" dirinya menatap tajam Viona yang menampakan wajah datarnya.
"Alta!, lu tuh bodoh apa... Goblok!" Tanyanya ngegas.
Altarik mengingat ucapannya sebelum itu lalu mengangguk mengerti, "Eeh ya maaf, Si Acel lagi tidur di mobil, yok ah kita susul" ajaknya menarik tangan Viona keluar kamar.
Semua mengangguk lalu menyusul mereka
...
Alena memasuki Sekolah dengan gayanya yang Bad membuat semua orang mengernyit bingung.
Kedua saudaranya yang berada di belakang Alena pun menghela nafas, seberapa banyak sih traumanya sampai kayak begini.
"CIH CAPER YA CAPER AJA, SOK-SOK AN UBAH GAYA. ADA YANG TERTARIK GITU SAMA LO? NGGAK!" Tawa Regan menggelegar di koridor.Jika kemarin dia akan menangis lalu menindas Naura, serta beralih membujuk Regan.
Kini tampak berbeda. Dia hanya diam memandang Regan dengan wajah datar. Ia tersenyum miring mendengarnya.
"TERUS LO PIKIR DENGAN LO TERIAK-TERIAK, GUE JADI TAKUT TERUS MALU GITU? NGGAK!" Balasnya lebih lantang membuat Regan dan Siswa yang lain terkejut.
Ini bukan Alena...
"ALAH LO PALING CARI PERHATIAN DOANG, SUPAYA ORANG IBA, ADA YANG PEDULI LO KIRA? GUE BAKAL KETAWAIN LO DISAAT LO MALAH NANGIS BOMBAY NANTINYA" Regan yang tak mau kalah membalas ucapan Alena.
Alena kalah? No. Dia tersenyum miring...
"BAHKAN GUE YANG KETAWA PALING KERAS DAN BAHAGIA KETIKA NANTI LO NGEMIS MAAF KE GUE!" teriaknya membuat yang lain takut. Regan bingung dan bersmirk mendengarnya.
"Minta maaf buat apa? Lo pikir gue bakal minta maaf? Siapa yang mau minta maaf?" Tanyanya beruntun.
"Lo bakal bilang itu sekarang, tapi lihat aja, gue bakal ubah air mata lo menjadi darah, hingga segan melihat pandangan orang lain terhadap lo. Karena lo akan merasakan penyesalan se umur hidup" titahnya lalu pergi dari hadapan Regan yang terdiam.
"Mental atau air mata darah disitu lah kami tersenyum, Baik dalam dari pada fisik karena itulah istimewanya" Salah satu semboyan Skyries di bisikkan kepada Regan yang tiba-tiba kaku.
Dia tahu geng Thanos bukan lawan maupun sekutu. Geng yang lain mengetahui nama samaran mereka tapi tidak dengan wajah mereka. Mereka tahu seluk beluk identitas geng mereka, namun tidak tahu dibalik ceritanya.
Kehebatan Skyries membuat semua iri. Termasuk Geng thanos yang perbandingannya jauh dibawah mereka.
Walaupun anggotanya dikit, hanya 6 orang tetapi akses Informasi serta kemampuan dalam hal bakatnya lalu dengan bela diri mereka yaitu 1 banding 20 membuat mereka takut.
Jangan lupakan para penjaga serta Kacanggihan akses Gadget dan persenjataan mereka yang walaupun jarang dipakai tersebar luas.
Regan menggelengkan kepalanya tidak, tidak mungkin dia anggota Skyries. Pasti hanya mengada ngada, tapi ia kembali terdiam ketika mengingat hanya anggota Skyries ya g hanya boleh menggunkan kata itu.
Kalaupun bukan berarti ia salah satu anggota geng karena hanya beberapa geng saja yang tahu kebenarannya.
Naura yang disebelahnya tersenyum SOK takut melihat wajah Alena yang tajam. Dia kesal dalam hati melihat sepertinya akan lebih susah jika dirinya mem fitnah Alena jika seperti ini.
Kedua saudaranya menyusulnya ke kelas melewati siswa siswi yang mencibirnya.
...
Next
Votenya gaes apa susahnya sih.
Makin dikit votenya makin lama juga upnya
Comentnya juga.
Kalo bisa follow akun ini.
Hargai lah cita-cita aku sebagai orang gabut yang hobi menulis.
Klo bisa back ke chap 1 vote dulu semuanya wkwk.
Gak maksa kok cuma saran aja.
Selamat berpuasa semua!!
Bye bye
1023 kata...

KAMU SEDANG MEMBACA
Born In Different Body || ON GOING
Jugendliteratur"Ketika gue membalaskan dendam orang lain!" (FOLLOW DULU SEBELUMNYA!!) (FIRST STORY, JADI MAAPKEUN KALO BANYAK TYPO) KARYA SENDIRI!! DONT COPY!! [SLOW UPDATE!!] Bagaimana jika Seorang ALESHA CHANDILA MICHELE yang humoris dan Sempurna dalam hidupnya...