CHAPTER 19 || <BIDB>

673 80 2
                                    

Lanjutan yang kemaren...
 
Kita patut curiga kalo sebenarnya yang lain sudah gak bernafas,
 
Canda.
 
......
 

HAI GUYSS

 

GIMANA KANGEN RARA TIDAK!?

 

Kangen lah.

 

Apa udah lupa Alur

 

Maapin Rara karena WP Rara error and udah selesai.

 

Baca dari chap sebelumnya ya

 

Votment nya gess

.

.

.

.

.

Happy Reading!!

....

 
1

8= AADA (Ada Apa Dengan Altarik?)
 
Sinar mentari itu menganggu salah satu dari mereka. Altarik. Dia bangun dengan setengah nyawanya dia berjalan dengan linglung ke Arah Kamar mandi.
 
Namun ketika Netra Remaja itu melirik Jam di Dinding Apartemen milik mereka, ia langsung membelalak kaget.
 
Entah nyawanya belum kekumpul atau memang bego dari sananya dia langsung ke Lemari pakaian dan berganti seragan dengan segera di tempatnya.
 
Dengan bertelanjang dada dan Menggunakan Celana Kolor dia buru-buru mengenakan seragamnya dengan sedikit compang-camping dan berantakan.
 
Tanpa peduli dengan ke enam temanya yang satu ruangan dengannya, untung mereka masih tertidur. Dengan segera berangkat sekolah dengan terburu-buru.
 
Brak!
 
Suara pintu apart ditutup kencang olehnya membangunkan Alesha dan Alena dengan kondisi terkejut.
 
Mereka saling berpandangan “Apatuh?” Tanya Alena dengan lirih menatap Alesha yang masih menahan kantuk.
 
Alesha menggeleng tanda tak tahu lalu tidur kembali setelah merasa nyaman di dada bidang milik Samudra.
 
Alena dengan setengah nyawa nya pergi kedapur, Matanya melirik jam dinding menunjukkan pukul 14.17.
 
Dia terdiam sebentar mencerna apa yang terjadi
 
Oh.
 
Mereka bolos...
 
“WHAT!! KITA BOLOS!?” Kagetnya namun sesaat. Dia kembali melanjutkan jalannya ke Dapur mengambil air dengan wajah masih setengah kantuknya.
 
Masa bodo mereka yang belom makan.
 
Toh, Mereka tidur kan.
 
Kalo bangun tinggal Delivery aja.
 
Alena berjalan untuk mandi setelah mengambil Air minum.
 
.....
 
Altarik berlarian menuju sekolahnya, Jam menunjukkan waktu 15:45. Sekolah mulai Ramai karena Siswa-siswi ingin Pulang sekolah.
 
Entah masih lemot, dengan leganya ia berucap. “Uhh.. untung gak telat”
 
Dengan santai ia memasuki gerbang sekolah tanpa menyadari banyak dari mereka memperhatikannya.
 
Dengan muka masih sedikit berminyak karena baru bangun dari tidur, Jigong yang kering, mata masih belekan serta baju yang gak sesuai seragamnya dan Rambut macam Singa.
 
Dan... Most Wanted yang sering menggunakan Motor Sportnya. Kini berlarian dan berjalan santai menuju kelasnya.
 
Hening...
 
Hingga
 
“BWAHAHAHAHA!!” tawa para murid yang sedari tadi memperhatikan.
 
Altarik diam memperhatikan. Ada apa?
 
Satpam yang baru keluar dari kantor guru hendak pergi ke Gerbang menggantikan Sift Satpam lainnya berhenti di Koridor dimana satu murid terlihat mencolok disana.
 
Altarik mendadak Kaku di tatap intens oleh sang satpam “Kamu..... Kenapa Nak?” tanya Satpam itu
 
“Kenapa apanya Pak?”
 
Satpam tersebut dengan sedikit Paksa menarik tangan Altarik menuju Pinggiran koridor sehingga tak mengganggu murid yang ingin lewat.
 
“Kamu kesiangan?”
 
“Enggak pak”
 
Satpam itu menunjuk pada Jam di dinding Dekat Tangga Sekolah di Koridor itu “Jam berapa sekarang, Liat jam atuh den” Katanya.
 
Altarik mengangguk lalu melirik jam itu “Jam Empat kurang tiga menit pak” Jawabnya polos.
 
“Masuk sekolah jam berapa?”
 
“Saya? Jam Tiga lewat empat puluhan pak”
 
Satpam itu berdecak “Ikut saya ke ruang Guru”
Altarik mendelik Tak terima “LAH SALAH SAYA ANAK APA?!” ucapnya Ngawur.
 
“Heh, I mean SALAH SAYA APA PAK”
 
Satpam itu menarik paksa Altarik menuju keruang guru, Altarik sedikit memberontak, tapi dengan sedikit lemah, Masalahnya tuh satpam Orang tua.
 
Kalo Ada Kekuatan dikit aja. Kita gak tau tuh satpam masih bisa ngerjain tugas lagi nggak besoknya. Tugas dunia yang harus diselesaikan lalu di tabung di akhirat.
 
Anjai...
 
Keadaan Masih hening Hingga.
 
BWAHAHAHA WOI
 
ANJIRT UNTUNG MASI GOOD LOOKING!
 
ANJIR WATADOSNYA GEMEZZ
 
GUA BAYANGIN BANGUN TIDUR SAMA DIA DENGAN KEADAAN DIA GITU
 
IHH GEMES
 
UCUL WOI
 
 
Di Koridor Ujung sekolah.....
 
Remaja itu Menggelengkan kepalanya geli “Si Altarik ada-ada aja”
 
Regi mengangguk setuju dengan Ucapan Nando “Iya Anjir, MW masa gitu” ucapnya kemudian
 
Naura yang di sebelah Regan angkat Bicara “apatuh MW?” tanyanya sok polos.
 
Regan mengelus Puncak kepala kekasihnya sayang “Most Wanted, sayang” katanya yang berhasil membuat Satria dan seseorang lain disana berdecih lirih
 
Dengan tatapan polos nya Naura mengangguk “Ooh..”
 
Seringaian kecil datang di wajahnya ketika melihat mereka mengobrol kembali tanpa memperhatikan dirinya.
 
Dengan muka kembali seperti polos dia berkata “Kalian di ganti jabatan sebagai MW di Sekolah ini sama mereka, dong?” ujarnya memanasi.
 
Satria berdecak “Eh! Jabatan Most Wanted itu gak ada yang resmi, kalo mereka Terkenal itu hak mereka, Gak ada pemilihan MW kek pemilihan ketua Osis”
 
“Karena ini julukan bukan Jabatan” Lanjutnya.
 
Dengan bijak Nando melanjutkan “Kita disini belajar dan Melindungi sekolah ini”
 
Double kill
 
Regi mengangguk “Yang dibutuhin disini itu Keadilan bukan Perhatian”
 
Triple Kill
Kali ini keadaan kembali sepi, Regan yang merenung memikirkan sesuatu. Dan mereka yang merokok sambil melihat sekitar sekolah.
 
Ini kebiasaan mereka dimana Jam setengah lima mereka baru pulang setelah menongkrong dan memantau sekolah sebentar.
 
Dengan mata berkaca-kaca Naura melanjutkan Dramanya. “Hiks... Kalian kok gitu, K-kan Aku Cuma mau Hiks nanya” Tangis Naura berhasil membuat 3 curut itu seketika menatapnya. Tapi tidak dengan Regan yang sentiasa melamun.
 
“Ehh! Kok nangis!?” Panik Regi mematikan Rokonya.
 
Nando Berdecak “Kenapa Nangis Sih, Ra?” tanyanya
 
“K-kalian Jahat Hiks Kan Naura Cuma Nan- Hiks -nya” Dramanya lagi namun dengan mata sedikit melirik Regan yang kali ini tidak peduli.
 
Naura mengambil Nafas sedalam-dalamnya, dan memejamkan mata erat-erat supaya air mata buaya itu merembes keluar dari matanya. “HWAA KALIAN JAHAT SAMA NAURA, Hiks” teriaknya lebay berhasil mengejutkan Regan.
 
Dengan Panik Regan memeluk Naura “E-eh, Naura kenapa Sayang!?” ucapnya.
 
Hiks, Regan Mereka belain Alena dari Pada Naura Hiks”
 
Setelah 12 menitan dia menenangkan Naura yang Akhirnya tidur di gendongannya dia menelpon anak buahnya untuk membawakan Mobil ke sekolahnya dengan sopirnya juga.
 
Setelah menaruh Naura Di dalam mobil, dia menuju Tempat semula dan memandang mereka datar “ Temuin gue di Markas jam tujuh malem” katanya dan pergi menggunakan motor Sportnya mengikuti mobil Yang di tumpangi Naura.
 
Mereka bertiga menghela nafas kasar “Gue sekarang tau betapa keselnya si Alena ketika hadepin si Naura”
 
“Cengeng banget!”
 
Satria mengangguk setuju “Gue gak bisa boong kalo ngomong si Bos, itu Goblok deketin Cewe kayak Naura” katanya diangguki keduanya.
...
Next?
 
Vote
 
Coment
 
Inshaa Allah Rara bakal Disiplin Update lagi seminggu sekali ya. Tungguin Rara, see you babay
 
Hehe...
 
Rara dabel insha Allah
 
TBC
 

Born In Different Body || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang