10. Desperation

270 42 2
                                    


→Auditory Hallucination←

San menuruni anak tangga berjalan kearah dapur untuk memulai sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah

Ia Mengeluarkan satu bungkus ramyeon dan sayuran hijau dari dalam kulkas, memasak bahan makanan seadanya dan hanya untuk dirinya sendiri

Dan mulai memasukan satu persatu bahan-bahan yang sudah siap kedalam panci berisi air mendidih, tak lama ramyeon yang di masaknya sudah matang

Kemudian Menaruhnya kedalam mangkuk di atas meja makan dan makannya dengan perlahan karena masih panas

San memperhatikan seluruh isi rumahnya, begitu rapih dingin sunyi dan membosankan tak lama Ia selesai dengan makanannya ia mengambil air yang sudah di sediakan lalu meminumnya sampai habis

Cklek!

san hanya melirik asal suara itu dari ekor matanya saja karena ia tengah mencuci bekas makannya meskipun hanya melihat dari sudut mata tapi ia tahu kalau itu adalah ayahnya yang baru saja bangun tidur

Dengan wajah bantal ayah san menghampiri anaknya ia menyuruh san memasak sesuatu untuknya sarapan pagi, sedikit membentak dan menggebrak meja di depannya

Brak!!

"Cepat buatkan aku makanan!! Aku lapar"

Ia sudah selesai dengan kegiatannya, mengeringkan tangannya dengan kain lap sebelum melihat ayahnya yang duduk di meja makan dengan penampilannya yang kacau

Bau alkohol langsung menyeruak begitu san membalikan badanya, padahal jarak mereka lumayan jauh tapi ia masih bisa mencium dengan jelas bau minuman laknat itu

"Maaf tapi aku harus berangkat ke sekolah"

"Beraninya kau membantah ku anak sialan!!!"

San mengambil tasnya bersiap akan berangkat sekolah tapi ayahnya dengan sigap menarik kerah bekalang seragamnya sampai membuat ia telentang di atas meja

Ayahnya Mengambil pisau buah yang ada di meja dan dengan gerakan perlahan pisau itu merobek seragam bagian tangan milik san dan menampilkan tangan yang penuh dengan bekas goresan pisau sebelumnya

Sleeet!

Satu kali sayatan san masih menahan teriakannya,  pisau itu di gerakan seperti tengah memotong seekor ayam menariknya kedepan dan ke belakang dengan sangat pelan

Ngilu sakit perih dan tentu saja meninggalkan bekas terdalam di hatinya, selalu bermimpi memiliki kehidupan yang lebih baik lagi tapi mimpi itu entah kapan akan terwujud

Sleet!!

Tuan choi terus melakukan hal sadis itu sampai san rasanya akan mati tapi suara iblis nerakan lebih dulu menyelamatkan dirinya dari iblis yang merangkap sebagai ayahnya

Suara itu menyuruhnya untuk melawan ayahnya sendiri, tentu saja dengan senang hati san akan menurut mungkin setelah ini ia akan menyesali perbuatannya

'Hei kau bisa melawannya, jangan takut dia bukan ayah yang baik choi san'

'Ambil pisau yang ada di tangannya lalu tusukan pisau itu ke mata ayah mu'

'Biarkan dia merasakan bagaimana rasanya di perlakukan seperti mu setiap hari'

Pikirannya kosong tapi hatinya mengatakan kalau itu bukanlah tindakan yang benar, sejahat apa pun orang tua memperlakukan anaknya mereka tetaplah orang tua mu yang sudah merawat mu dari kecil sampai sebesar ini

Perlakukan mereka dengan baik jadilah anak yang berbakti kepada kedua orang tua sebelum mereka tidak ada karena hidup mu akan sejahtera apa bila menjadi anak yang berbakti.

Persetan!! Dengan kalimat-kalimat menjijikan itu, bagaimana bisa dirinya memperlakukan mereka dengan begitu baik sementara ia sendiri selalu di siksa sampai sekarat dan hampir mati

San menuruti apa yang di katakan suara tersebut padanya Ia mengambil pisau di tangan ayahnya dengan cepat sebelum tangannya sendiri di jadikan daging panggang

Jleb!

"Arrrgghhh!"

Pisau itu menancap dengan pas di mata kanan tuan choi membuatnya meraung-raung di lantai meminta tolong pada san untuk mencabutkan pisau tersebut dari matanya

Tapi permintaan-nya itu seperti sebuah angin bagi anaknya, san pergi begitu saja setelah apa yang terjadi pada tangannya dan apa yang ia lakukan pada ayahnya

"Aku berangkat ayah"

'kau adalah salah satu objek terbaik yang paling aku suka choi san'















→Auditory Hallucination←

Tepat di saat ujian akhir semester satu mereka di perbolehkan pulang oleh dokter, sebenarnya mereka yang memaksa pulang kepada pihak rumah sakit, karena tidak ingin urusannya menjadi panjang para dokter yang merawat merekapun mengiyakan hal itu

Untuk biaya sendiri seseorang sudah membayar semuanya tanpa memberitahunkan identitas dirinya kepada mereka

Mereka berjalan beriringan menuju sekolah dengan kondisi beberapa dari mereka masih belum sembuh benar kecuali hongjoong yang hanya demam tinggi dan sekarang ia sudah sehat

Mereka belum pulang ke rumah sama sekali, keluar dari rumah sakit dan langsung masuk sekolah memakai seragam kemarin yang sudah di cuci oleh seonghwa .

Bell masuk sudah berbunyi tapi mereka masih santai berjalan di koridor lantai empat sementara kelas mereka berada di lantai enam

Kalau ingin semuanya bisa berjalan lebih cepat lagi bahkan mereka bisa lari tapi tidak di lakukan karena sebuah alasan yang sangat sederhana

Ingat, Terburu-buru membuat mu tidak berguna.

Berjalan di jalan yang kau pilih asalkan nantinya kau tidak menyesal dan bisa mempertanggung jawabkan semua yang kau lakukan

Otak adalah kendali pertama dalam diri manusia sementara anggota tubuh yang lain kecuali hati merupakan pawn yang bergerak sesuai perintah si controller itu sendiri

Jangan memperdulikan perkataan orang lain yang tidak lebih baik dari mu apa lagi saat orang itu berkata kalau yang kau lakukan tidaklah benar sementara ia sendiri bukanlah seorang ahli agama maupun ahli sejarah

Jadilah Utopia yang di inginkan banyak orang, buat mereka semua membicarakan mu maka sedikit demi sedikit dosa yang kau miliki akan berkurang

Dan jangan menjadi wonderland karena mereka menginginkan mu hanya untuk memanfaatkan sesuatu yang ajaib yang ada pada dirimu, memanfaatkan sesuatu yang bahkan menurut mu sendiri itu sangat tidak berguna











→ATEEZ♡ATINY←

✔✔The Answer Is?ᵈⁱᵉ  [Ateez : BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang