Warn!! ⚠⚠
mengandung banyak adegan kekerasan dan
self harm, harap pembaca tidak terhasut ataupun melakukan hal yang di lakukan dalam ff inicare for yourself
And
Believe in your godA/N : cuma mau ngasih tau klo ada tanda ini '__' berarti yang ngomong orang lain tapi klo ada tanda yang ini "__" nah itu mem ateez yang ngomong dalem hati tapinya😄
SELAMAT MEMBACA!!
→Auditory Hallucination←
Kalian tidak akan pernah tahu rasanya hidup di antara dunia nyata dengan sebuah dunia halusinasi, setiap detik kau harus merasakan adanya tekanan dari dalam diri sendiri
Seseorang terus berbicara mengajak mu untuk pergi bersamanya bahkan suara tersebut tidak ragu menyuruh mu untuk melakukan hal-hal berbahaya lainnya di luar nalar
Terkadang kau tahu itu bukanlah jalan yang benar untuk di lakukan tapi ada saatnya dimana kau tidak bisa menahan semua beban yang ada pada dirimu dan lebih memilih untuk mengahiri hidup
Lalu sesuatu dalam dirimu menang dan kau? bukannya mati tapi malah menderita dari sebelumnya
Banyak yang bilang kalau tuhan itu adil, mereka yang berkata seperti itu adalah orang-orang dengan kehidupan yang sangat baik atau lebih tepatnya kehidupan mereka sangat sempurna
Berbeda jika dengan mereka, orang-orang yang kehidupannya jauh lebih rendah dan lebih buruk di mata orang lain yang terlahir dari keluarga kaya
Orang-orang itu akan berkata bahwa tuhan tidaklah seadil yang mereka pikirkan, kami para orang-orang yang kehidupannya jauh dari kata baik selalu berdoa bersabar beribadah berihtiar bahkan kami selalu melakukan itu setiap hari!!
Hingga saat salah satu doa tersebut tidak ada yang terwujud kami lebih memilih menyerah dan tidak akan pernah mengharapkan apa pun lagi darinya.
Choi San adalah pemuda yang sangat tampan dan berkepribadian dingin ia seseorang yang sangat miskin setiap hari dirinya selalu mendapatkan siksaan dari kedua orang tuanya sampai membuatnya dinyatakan Depresi oleh salah seorang psikiater
Meskipun begitu dia tetap menjalani hari-hari-nya seperti orang biasa.Pagi ini ia akan berangkat ke sekolah seperti biasanya dan seperti biasanya juga sebelum ke sekolah dirinya selalu mendapatkan luka, entah itu luka memar maupun luka akibat benda tajam
"Aku berangkat sekolah"
San pergi setelah ayahnya menggoreskan sebuah silet di pergelangan tangan sebelah kanannya karena terbiasa dengan hal tersebut ia pun pergi begitu saja tanpa memperdulikan luka di tangannya
Ia berjalan ke halte bis tak lama bis sekolah yang di tunggunya datang ia masuk dan duduk di kursi barisan ke dua tentu saja sendirian atau mungkin seseorang yang tidak jauh berbeda dengan dirinya belum datang?
San menatap luka di pergelangan tangannya dengan senyum miris setiap kali mendapatkannya, Tanpa memperdulikan darah yang merembes mengotori tangan seragamnya
Seseorang menutup luka tersebut menggunakan kain bandana yang di gunakannya kemudian mengikatkan kain itu sedikit kencang
San kembali tersenyum ia tahu meskipun orang di sebelahnya di cap sebagai orang gila tapi ia yakin kalau orang tersebut tidaklah segila yang di pikirkannya
"Terimakasih"
Bis kembali berhenti di halte berikutnya dan kini seorang pemuda berwajah dingin masuk kedalam bis membuat orang-orang yang berada di dalam tiba-tiba berpindah semua kebelakang
Kemudian pemuda tersebut duduk di kursi yang bersebrangan dengan kursi yang di tempati oleh san dan seseorang di sebelahnya
San sedikit memperhatikan orang itu hingga yang di perhatikan pun ikut melihat kearahnya, mata tajam hidung mancung serta aura dingin yang di keluarkannya membuat beberapa orang ketakutan kecuali san dan temannya?
'Bunuh dia choi san'
Tampak sedikit raut ketidak sukaan san setelah mendengar suara tersebut bahkan orang yang tengah di perhatikan olehnya pun menyadari perubahan tenang ekspresi orang yang terus menatapnya
Tidak perduli ini di tempat umum atau bukan tapi suara itu selalu muncul di saat pikirannya sedang kosong
Orang di sebalah san menepuk pahanya dengan pandangan masih memperhatikan kearah depan ia menyadarkan san dari lamunannya
"Jangan di dengarkan"
San hanya mengangguk melupakan fakta apakah orang di sebelahnya dapat mendengar suara itu atau ini hanya sebuah kebetulan biasa?
Yang jelas ia tidak mau bertanya apa pun diantara mereka tidak ada yang akan mengluarkan suara lebih dari satu kalimat kecuali saat sedang presentasi di kelas itu pun dengan suara rendah dan juga datar
Terkadang mereka juga tidak sering melakukan hal tersebut karena para guru atau murid-murid yang lain jarang menunjuk mereka untuk menjelaskan sesuatu di depan.
Bis sudah sampai di sekolah begitupun dengan orang-orang yang langsung berhamburan keluar untuk segera menghindari ketiga orang aneh yang kini berada di belakang mereka tengah berjalan dengan santai
Puk!
Dari arah belakang ketiganya seorang siswa menepuk pundak salah satu dari mereka yang otomatis membuat yang di tepuk menghentikan langkahnya sementara dua orang lagi pergi tanpa perduli dengan hal tersebut
Pemuda itu pun berbalik kebelakang ia mengangkat sebelah alisnya setelah beradu tatap dengan orang di depannya
"Name tag mu, terjatuh"
Ia melihat benda yang di sodorkan orang tersebut dan di sana tertera nama seseorang yakni namanya sendiri 'Song Min Gi'
Mingi adalah murid yang beradu tatap dengan san di dalam bis tadi, ia tidak tahu kenapa name tag nya bisa terjatuh dan di temukan oleh orang ini
Tanpa berpikir panjang ia mengambil name tag tersebut lalu mengangguk pada orang di depannya sebelum dirinya pergi begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa
Orang itu hanya menatap kepergian siswa bernama song mingi yang kini jaraknya sudah hampir jauh dengan dirinya
'Lihat bukankah dia orang yang tidak tahu terimakasih? Harusnya kau menusukan gunting yang kau bawa itu pada lehernya'.
Suara itu suara yang ia dengar saat di bis tadi suara yang menyuruh san untuk membunuhnya, mingi menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk melihat orang yang mengembalikan name tag-nya
Ia bisa melihat kalau orang di depan sana tengah memperhatikan sebuah benda yang berada di genggamannya yang tidak lain adalah gunting
Orang yang di lihat mingi kemudian menggunting jari telunjuknya sendiri tidak sampai putus namun luka yang di buatnya cukup untuk mendapatkan 10 jahitan
Mingi dengan santainya melengos begitu saja sampai sebuah suara kembali membuat jalannya terhenti
'Tidak ingin ikut melakukannya juga?'
"Aku masih waras"
'Sungguh? jangan melawan ku, sadarlah kalau kau sama tidak warasnya dengan dia'
A/N : aku ingetin sekali lagi jangan pernah ngikutin apa yang ada di ff ini karena ke depannya bakal lebih banyak adegan-adegan yang lebih gak mengEnakan lagi, Apa lagi buat kalian yang punya penyakit mental bisa mudah terhasut sama hal-hal suicide/self harm kaya gini. Aku salah satu orang yang punya penyakit mental dan ngerasain sendiri gimana reaksi otak aku pas baca hal-hal yang berkaitan sama self harm atau sejenisnya Ada rasa seneng/sedih/takut/khawatir yang berlebihan sampe pengen ngikutin hal kaya gitu dan buat ngelawan semua itu gak mudah. Jadi buat kalian yang lagi dalam mental kurang baik Semangat terus jangan nyerah sama hidup kalian, FIGHTING!!
♡ATEEZ - STILL HERE♡
04/21
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔The Answer Is?ᵈⁱᵉ [Ateez : BXB]
Mystery / ThrillerWarn ⚠19+ BXB | GAY | BOYS LOVE | MAHO | YAOI Jangan salah lapak!! Warning! mengandung Unsur : -𝑆𝑒𝑙𝑓ℎ𝑎𝑟𝑚𝑖𝑛𝑔 -𝑆𝑢𝑖𝑐𝑖𝑑𝑒 -𝑉𝑖𝑜𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 -𝑂𝑡ℎ𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑐 𝑡ℎ𝑖𝑛𝑔 -𝑀𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑙𝑙𝑛𝑒𝑠 -𝐴𝑢𝑑𝑖𝑡𝑜𝑟𝑦 𝐻𝑎𝑙𝑙𝑢�...