6. Vice

334 45 8
                                    

→Auditory Hallucination←

Hujan deras masih berlangsung kali ini di iringi suara petir yang bersahutan dengan guntur membuat sebuah melody indah yang berpadu menjadi sebuah harmonisasi tone

Sedikit kilatan di langit malam yang di anggap sebagai aurora kematian milik zeus yang di takuti banyak orang

Berbagai spekulasi bermunculan tentang kegiatan apa yang paling menyenangkan di saat hujan turun? Mulai dari memasak ramen, menonton film horror di rumah hingga bermain hujan-hujanan di halaman rumah

Untuk yang terakhir banyak orang tidak mau melakukannya karena bisa berdampak buruk pada kesehatan tapi tidak dengan seorang kim hongjoong

Dirinya lebih memilih berada di bawah guyuran hujan di taman dekat komplek perumahannya menyendiri dan hanya memakai seragam sekolah yang belum di ganti sejak sore tadi

Entah kenapa untuknya rumahnya sendiri merupakan tempat yang paling mengerikan yang pernah ia datangi bahkan ia tempati

Tidak ada siapapun di dalam rumahnya yang lumayan besar itu, hanya ada ayah dan ibu-nya saja

Ini bukan kali pertama hongjoong berada di luar rumah saat hujan turun ia bahkan melakukannya sejak 15 tahun yang lalu.

Air hujan sudah tidak membasahinya lagi, ia mendongak untuk memastikan kalau hujan sudah reda namun yang di lihatnya bukanlah langit melainkan seorang laki-laki cantik dengan payung transparan yang cocok untuknya

Jangan lupakan celana pendek sepaha serta hoodie oversize yang membuatnya tambah manis nan anggun

Sesaat hongjoong terpaku melihat pemandangan yang begitu dekat dengan matanya namun di detik berikutnya ia memasang ekspresi datar

Hongjoong membatin pada dirinya sendiri, kenapa anak di hadapannya memakai pakaian seperti ini di tengah guyuran hujan? Apa ia tidak kedinginan?

"Kenapa kau di sini kim hongjoong? Apa kau tidak memiliki rumah?"

"Iya, dan kenapa kau di sini dengan pakain yang ---- aku yakin kau mengerti maksud ku"

Ia membuang wajahnya ke samping agar tidak terlalu menatap paha mulus seonghwa yang tepat di depan wajahnya

Ya itu adalah seonghwa ia tidak sengaja melihat hongjoong yang duduk di taman dekat rumahnya tengah memeluk kakinya sendiri di bawah hujan deras

Awalnya ia mencoba untuk tidak perduli dengannya namun teringat sesuatu saat di sekolah kemarin

Seonghwa berjongok di hadapan hongjoong menghela nafas sebentar lalu kembali mengajaknya berbicara

Mengambil tangan hongjoong yang di perban dan mengelusnya dengan hati-hati, luka itu mengluarkan darah tapi hongjoong membiarkannya begitu saja

"Ayo ke rumah ku"

Meskipun tidak yakin dengan ajakannya seonghwa tetap mengatakannya dan ia sudah memikirkan kata-kata itu sejak tadi

Hongjoong menggeleng kemudian menarik tangannya yang masih di pegang seonghwa ia yakin kalau seonghwa membawa dirinya kerumah sesuatu akan terjadi pada seonghwa sendiri

Membantu menyelamatkan anak itu dari sesuatu yang buruk meskipun ia tidak tahu apakah di rumah itu ada sesuatu yang dapat membahayakan seonghwa atau itu hanya perasaannya saja

"Apa kau akan tetap disini?"

"Sebaiknya kau segera pulang"

Hongjoong Melirik seseorang yang berada di balkon sebuah rumah yang ia yakini kalau itu rumah milik seonghwa hingga anak itu mengikuti arah pandangnya

'Torture sudah menunggu mu sebaiknya kau segera pulang'

Sebuah ketakutan terlihat jelas di matanya hongjoong sangat mengetahui hal itu, sekarang ia mengerti kenapa seonghwa seperti tidak yakin untuk membawanya ke dalam rumah itu

Sesuatu yang mengerikan tengah menunggunya di dalam rumah yang gelap gulita terdapat manusia setengah monster sedang menunggu seekor nyamuk pembangkang untuk kemudian di pukulnya hingga mati.

















→Auditory Hallucination←

Ke esokan harinya di sekolah, mingi yang baru saja datang ke kelas di buat membeku di tempat sebelum akhirnya berteriak seperti orang gila dengan menjambak rambutnya sendiri

Di salah satu sudut kelas serta di bangku nomor satu dekat jendela terdapat dua orang manusia yang ia kenal namun keduanya tidak dalam keadaan enak untuk di lihat

Nyaris atau mungkin sebentar lagi akan mati melihat kondisi mereka yang sangat memprihatinkan

Di meja depan Jongho dengan cakaran di kedua pipi chubby-nya tengah memejamkan mata, menaruh kepalanya di atas meja tanpa bantalan apapun membuat genangan darah di sana dari luka di pipinya

Perlahan mata cantiknya terbuka melihat mingi sebentar untuk memberi isyarat menggunakan jari telunjuk yang di tempelkan di bibirnya meminta pria tinggi itu agar tidak berisik

Kini wajah pucatnya penuh dengah cairan merah pekat yang keluar dari dalam tubuhnya sendiri

Membiarkan darah itu mengalir melewati lehernya, menetes sampai ke lantai yang pasti akan sulit menghilangkan baunya meskipun menggunakan air yang di campur dengan deterjen untuk membersihkannya

Sementara di pojok ruangan terdapat siswa bermata tajam yang kondisinya tidaklah jauh berbeda dengan jongho namun ia terlihat baik-baik saja dan wajahnya tidak pucat sama sekali

San dengan banyak luka sayatan di tangan sebelah kirinya memilih untuk tidak mengeluarkan suara saat mingi berteriak di depan pintu kelas

Ia tersenyum sangat dingin setelah itu kembali memainkan darah yang berada di atas mejanya seperti bermain menggunakan air

Memukul genangan darah itu menggunakan telapak tangan kanan sampai membuat cipratannya kemana-mana, ada juga yang mengenai wajahnya

Menggumamkan kalimat-kalimat menyedihkan yang hanya dapat di dengar olehnya sendiri

Kemudian ia mengalihkan atensinya pada seseorang yang baru saja datang dengan sebelah tangan yang terus memegangi perut bagian kirinya

Orang itu sama terkejutnya dengan mingi yang kini masih setia berdiri di depan pintu masuk bedanya ia tidak berteriak maupun mengeluarkan suara untuk bertanya

"Ingin ikut bermain dengan ku Jeong Yunho?"

"Mungkin lain kali"

San Mengangkat kedua bahunya sebagai respon dan kembali pada kegiatannya

"Aku pikir dia sedang normal hahah"

Ini masih sangat pagi jadi orang-orang normal yang satu kelas dengan mereka belum ada yang datang satu pun

Apa jadinya kalau mereka semua melihat hal ini? Ah jawabnya sudah bisa di tebak? Berlarian tidak jelas sambil berteriak lalu meninggalkan kelas dengan umpatan-umpatan kasar yang tidak akan di dengar oleh mereka.

















→ATINY♡ATEEZ←

✔✔The Answer Is?ᵈⁱᵉ  [Ateez : BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang