12. Torture

251 39 1
                                    

→Auditory Hallucination←

Kriet!!

Pintu bercat coklat di dorong sangat pelan oleh seseorang berharap kalau kesalahannya kali ini bisa mendapatkan ampunan

Ia memasuki rumah dengan mengendap-endap tanpa ia sendiri sadari bahwa seseorang tengah duduk di sudut ruangan memperhatikan dirinya dan terdapat satu tongkat golf di sebelah tangannya

Ctak!!

Lampu di nyalakan saat dirinya hampir mencapai anak tangga pertama membuatnya diam di tempat dengan raut wajah sedikit ketakutan dan sedikit gemetar saat mendengar langkah kaki mendekat

Tap!

Tap!

Tap!

"Dimana kau suara sialan, aku membutuhkan mu"

Ia membalikan badanya dengan santai untuk melihat seseorang tersebut dan detik itu juga sebuah pukulan benda keras menghantam wajahnya dengan kuat

Membuat dirinya terjatuh ke lantai tanpa aba-aba, sudut bibir pink itu mengeluarkan darah namun tidak di perdulikannya

Bugh!

Seseorang terus memukul wajahnya sampai babak belur, meninggalkan banyak lebam di wajah cantiknya beberapa luka juga mengeluarkan darah

Ia mencoba menghalau pukulan tersebut menggunakan tangan hingga terdengar suara retakan yang membuat si pemukul menghentikan aksinya

"ayah menyuruh mu untuk belajar lalu kenapa kau malah berada di luar park seonghwa?"

"Bersama seorang laki-laki yang tidak ayah kenal, apa dia kekasih mu? Apa kau seorang gay?"

Masih dalam keadaan terkapar di lantai dirinya berusaha bangun dengan berpegang pada pilar yang ada di dekatnya

Memandang iba pada sang ayah yang sudah tega menyiksa anaknya sendiri saat ia melakukan kesalah meskipun kesalah yang ia perbuat sangatlah kecil

"JAWAB AYAH SEONGHWA!!! APA KAU SEORANG GAY?!!"

Seonghwa tersenyum sebuah senyum devil yang membuat ekspresi tuan park berubah yang tadinya biasa saja kini mulai memerah di tambah jawaban anaknya yang sangat menjijikan menurutnya

"Apa salahnya menjadi seorang gay ayah? Selama kami berdua sama-sama tampan semua orang akan merestuinya apa lagi aku mempunyai wajah yang sangat cantik"

"AKU MENDIDIK MU BUKAN UNTUK MENJADI SEORANG HOMOSEXUAL!!"

"Kau benar AYAH tapi kau mendidik ku menjadi orang gila, apa kau tahu kalau psycology anak mu ini sangat kacau? APA KAU TAHU AKIBAT DIDIKAN MU YANG TERLALU KERAS DAN PENUH PENYIKSAAN MEMBUAT ANAK MU INI SANGAT MENDERITA!!! APA KAU TAHU KALAU AKU BISA SAJA MEMBUNUH AYAH KU SENDIRI KARENA DIDIKAN MU?!!"

"APA YANG KAU BICARAKAN!!"

'kau sudah banyak kemajuan rupanya'

"Akhirnya kau muncul juga, apa yang harus aku lakukan dengan orang tua kasar ini"

'Aku akan memberi mu dua pilihan langsung membunuhnya atau menyiksanya terlebih dahulu'

"Opsi kedua terdengar menyenangkan"

seonghwa yang berbicara sendiri membuat tuan park berpikir kalau anaknya memang sudah gila karena ulahnya

Ia akan akan memukulkan kembali tongkat itu tapi gerakannya terhenti begitu saja

Seonghwa mengambil tongkat golf tersebut merampasnya dengan cepat menggunakan satu tangan

Melihat ayahnya yang berlari ketakutan untuk menghindari sisi lain dalam dirinya sangatlah menyenangkan, bermain petak umpet di malam hari ditambah suara hujan yang menenangkan di luar sana

Tak!

Tak!

Suara pukulan tongkat golf yang di ketuk-ketuk ke dinding dan ubin terdengar mengerikan tapi tidak untuk dirinya

Suara menakutkan adalah salah satu hal yang paling indah untuk mencari seseorang yang kini bersembunyi di tempat yang mudah ia temukan

"Ayah kali ini aku membiarkan mu lolos tapi lain kali aku akan membunuh mu dengan pemukul ini"

Suaranya lembut namun masih terselip kalimat janggal yang sangat jelas mengancam dari dalam dirinya
















→Auditory Hallucination←

"Kalian disini rupanya"

Di tengah-tengah obrolan minim mereka seorang siswa berwajah tampan dan berperawakan cukup tinggi datang begitu saja tanpa mengucapkan kata permisi terlebih dahulu

Mengganggu, wooyoung berdecak tidak suka tapi ia tetap menunggu kalimat selanjutnya yang akan di lontarkan orang itu kepada mereka

Sedikit memperhatikan wajahnya yang ia rasa kalau anak yang berada di hadapan mereka bukanlah murid lama melainkan murid baru yang berada di kelas berbeda dengan mereka

Siswa tersebut memasang senyum lebar sebelum dirinya kembali berbicara

"Maaf sebelumnya karena aku mengganggu acara silent kalian, mulai sekarang aku akan menjadi pengawas dan pembimbing kalian"

Beberapa dari mereka mengerutkan alis dan mengangkat alisnya sebelah

Pengawas dan pembimbing? Untuk mereka?

seseorang melakukannya untuk kepentingan penelitian atau hanya untuk memastikan kalau mereka tidak membuat kekacauan di sekolah ini?

Setelah kejadian masuk rumah sakit secara bersamaan membuat pihak sekolah bersikap waspada

Sebenarnya kalau mereka tidak di awasi pun mereka tidak akan membunuh murid yang lain kecuali murid-murid itu sendiri yang merasa terancam

"Kau murid pindahan?" - hongjoong

"Iya, aku bersama teman ku baru pindah kemarin dan kami sudah di beri tugas ini"

"Apa kau tahu siapa kami?" - mingi

"Ya dokter ahn jaehyun memberi tahu kami berdua"

San mengeraskan rahangnya setelah mendengar nama itu, salah satu nama yang sangat ia benci

Kepalan tangannya melonggar saat salah satu dari mereka menatapnya tajam, sebuah isyarat untuk mengancam tapi terkadang tidak akan berguna untuk orang keras kepala seperti dirinya

Semua orang menyadari hal itu termasuk si murid baru, yang saat ini tengah tersenyum seolah memaklumi apa yang di lakukan anak yang dirinya ketahui bernama lengkap choi san

Ia berjalan lebih dekat lagi dengan mereka lalu ikut mendudukan dirinya di lantai kayu dimana ke delapan siswa itu duduk dengan melipat kaki menjadi bersila

Mereka spontan bergeser memberi jarak dengan orang yang baru saja memperkenalkan diri sebagai pengawas dan pembimbing mereka apa bila mereka berada di dalam lingkungan sekolah

"Apa aku menakuti kalian?"

"Kau lebih dari menakutkan" - yeosang

"Jangan membuat gerakan secara tiba-tiba kau membuat kami terkejut" - mingi

Orang itu tiba-tiba tertawa kencang membuat jongho ketakutan dan merapatkan badanya dengan yeosang, suara tawa yang terdengar seolah-olah mengejek dirinya

Suara tawa yang sama saat ibu dan kakaknya menyiksa dirinya di rumah beberapa tahun yang lalau sebelum suara tanpa wujud itu datang dan mengubah dirinya 90%

"Hentikan kau menakutinya" - yeosang

"Maaf aku kelepasan"

Kembali suasana menjadi hening, si anak baru tersebut menghela nafas lalu mengeluarkan sebuah ponsel dari saku celananya kemudian menelpon seseorang

Selesai dengan acara menelphone-nya ia kembali memusatkan perhatianya ke delapan siswa laki-laki yang menurutnya sangat berbahaya kalau ia bertindak gegabah dan tanpa perhitungan

"Zheng Huada"

















→ATINY♡ATEEZ←


✔✔The Answer Is?ᵈⁱᵉ  [Ateez : BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang