•Prolog

110 40 15
                                    

Lathifah POV:

Jujur.. hari hari ku terasa semakin berat. Sangat membingungkan.

Terduduk dan terdiam di sebuah latar yang gelap serta awan hitam yang menyelimuti, setelah kepergian mentari pada senja sore.

Rintikan air menemani sunyi ku. Geraian rambut ku, pun tak luput menjadi tempat mendaratnya tetesan itu. Hujan.. sang pemilik nama jutaan air yang berjatuhan itu. Terasa asing, seperti berada pada dimensi lain.

Terlintas dalam benakku, sebuah peristiwa yang membuat ku bertolak belakang dengan Lathifah Ukrayna Azwayn, yang dulu~
Sebuah......

"Lo kenapa sih? Apa yang terjadi sama  Lo sebenarnya? Semakin hari semakin berubah, semakin berbeda sama Lathifah yang gue kenal dulu. Kalo boleh diucapkan, sebenarnya gue KECEWA. Gue gak nyangka lo bakal jadi kayak gini. Gue rindu sama Lathifah yang dulu. Kemana dia pergi? Kemana?!!"

'APA? RINDU?! Chis_

Tiba-tiba saja ada sosok pria sedang melangkah ke arahku. Kemudian berhenti tepat di hadapan ku dan mengeluarkan semua perkataan itu. Seakan.. semua itu salah ku. Aku tak menyangka ia akan mengatakan seperti itu. Yeah.. sosok itu adalah Javier Justin, sosok yang ku percaya akan menjadi penguat ku nantinya. Namun kenyataannya, apa(?)..

"Ck.. berisik. Sekarang gue mau nanya, ada apa emang? Kenapa lo tiba-tiba sekarang datang?! setelah  lo bohongin gue, mainin perasaan gue trus lo pergi ninggalin gue. Dan sekarang, apa tujuan Lo sebenarnya ngatain Itu semua? Seakan-akan lo peduli, padahal sebenarnya lo cuma mainin gue kan? Gue tahu dan gue sadar, sekarang.. gue memang gak sebaik DIA. Namun cukup kasih gue harapan kalau semua itu cuma sekedar gurauan yang nantinya akan lebih menyakitkan. Ah sudahlah, lupakan aja.. gue memang udah berubah.

~Maafkan..
Jika tak sesuai harapan~"

🍂🍂🍂

Vierlath by SilviAriani_

Vierlath by SilviAriani_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VierlathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang