05- Senyuman pertama

47 25 20
                                    


~Jika bibir tak mampu berucap, maka diam adalah yang akan bertindak~

Ciphii_

Vierlath By Silvi Ariani



Happy reading and jangan lupa vote!

"Bagus juga ya sekolahnya!" Ujar Latifah kagum tatkala melihat segala sisi depan, belakang, tengah maupun pojok dari SMA AKASIA ini.

"Iya. Karena sekolah ini sudah lama berdiri sejak didirikan pada tahun 1985,"

"1985?! Dah lama juga ya."

"Iya. Banyak kejadian-kejadian yang pernah mencatat sejarah sekolah ini."

"Ap_?" Perkataan Latifah terputus tatkala seseorang tak sengaja menyenggol lengannya.

"Sorry," ujar pria itu datar tanpa menghentikan langkahnya.

"Ish! Siapa sih! Eh sini Lo, maju kalo berani!" Gertak Tifah tak terima karena orang yang menyenggol lengannya pergi begitu saja.

Mendengar ucapan dari wanita yg berada di belakangnya, cowok itu pun berhenti kemudian berbalik badan dan diikuti oleh dua orang temannya. Berani sekali dia!

Dengan sorot mata tajam dan wajah datar khas nya, ia berkata,


"Apa?"

Seakan di hantam angin ribut, Latifah tak berani menjawab karena cowok itu terus mendekat kearahnya sambil menatapnya lekat.

"Kenapa, hmm?"

"Gak terima? Kan gue dah minta maaf?!" Jarak Javier dan Latifah sangat dekat, namun tetap masih ada jarak. Yeah.. cowok itu adalah Javier Justin alias si muka datar.

Kepalanya menunduk dengan mata yang masih menatap lekat wanita yang tadi menantangnya dengan berani. Namun, yang terjadi cewek itu malah menunduk tanpa kata. Serem tauu!

"Maunya gue obatin? Atau senggol balik aja kalo mau, berani?"-Javier menyamakan tingginya yang 180 cm dengan tubuh mungil milik Latifah, sambil mengelus kasar lengannya.

Namun, Latifah lebih memilih diam dan kepala mengarah ke samping. Males liat wajah tampan di depan. HAMBAR__
tanpa senyuman~

"Gak berani kan?!" Remeh Javier sambil melempar kembali tatapan tajam ke arah Latifah yang masih enggan menatap indah wajahnya (wqwq;) Senyuman tipis namun miring tercipta disana.

Sontak Latifah langsung mendongakkan wajahnya, menghilangkan rasa malu yang tadi sempat menghalanginya. Dan membalas sorotan tajam dari Javier. Rahangnya mengeras efek dari kekesalannya pada pria itu.

Wajah mereka sekarang berhadapan dengan mata yang sedang tatap-tatapan. Kalau aja ini di film-film, pasti udah ada gambar api yang tampak di netra mereka. Hati-hati Tifah! Zina mata!! Dari mana datangnya cinta? mata turun ke hati__

"GAK!" Seketika Javier tersenyum kemenangan.

"GAK MAHRAM!" Celetuk Latifah tak terima dan menghentakkan kakinya.

VierlathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang