Dibalut dengan jaket coklatnya, Ahn Youngjae berjalan dengan santai. Sesekali mengamati jalanan Seoul yang cukup ramai di malam hari ini. Tujuannya adalah salah satu cafe yang tak jauh dari rumahnya, tak lain karena pesan dari nomor tak dikenal yang menghampiri ponselnya sore tadi.
"Permisi, Sunbaenim. Ini Han Seorim, aku baru mendapatkan nomormu dari Choi Yugyeom. Sehubung dengan perkataanku siang tadi, aku harap Sunbaenim bisa menemuiku di cafe yang sudah aku kirim lokasinya. Terimakasih."
Sebenarnya Ahn tidak terlalu tertarik dengan Han Seorim yang mengajaknya untuk bertemu. Ia tahu maksud gadis itu untuk meminta maaf, namun sayang, Youngjae tak bisa menolak karena senjata yang dipakai Seorim adalah soal ruangan yang diceritakan Yugyeom.
Dan mungkin jika cafe yang dituju Seorim jauh dari rumahnya, boleh jadi ia tak akan menerima tawarannya.
Tibalah ia pada sasarannya. Begitu pintu kaca itu terbuka oleh jemari, atensi Ahn Youngjae langsung mengarah pada sosok gadis yang telah duduk di kursi yang paling ujung. Menghela napas panjang, arkian ia bergegas kembali melangkah.
"Katakan apa yang ingin kau katakan, aku tak punya banyak waktu," Youngjae duduk dengan tergesa, bahkan tanpa ijin oleh gadis yang sudah lebih dulu duduk di depannya. Lebih-lebih ia tak menatap ataupun sekadar menoleh, segera memasukkan kedua telapak tangannya pada saku jaket yang ia kenakan.
Sementara Han Seorim, ia tengah gugup.
Tak tahu harus memulai bagaimana, maka ia segera berdiri dari duduknya dan sedikit membungkuk lantas berbicara, "Sunbaenim, namaku Han Seorim," Mengingat ia belum memperkenalkan diri sebelumnya.
Dengan spontan Youngjae mengernyit, agak terkejut atas perlakuan gadis di depannya itu. Lantas ia menoleh ke kanan dan kekiri, memeriksa apakah ada yang melihat mereka berdua dengan situasi secanggung ini."Ah, Baiklah-baiklah. Aku Ahn Youngjae. Sekarang apa yang ingin kau katakan?" Perkataan Youngjae membuat Seorim kembali duduk. Ia nampak tak nyaman, jemarinya ia gunakan untuk menyingkirkan anak rambut yang sempat menutupi wajahnya.
"S-Sebelumnya," Seorim menggantungkan kalimatnya sendiri, membuat Youngjae kembali mengernyit dan menatap presensi yang tengah menunduk itu dengan tatapan penuh tanya.
Lima detik kemudian, si gadis kembali bangkit dari duduknya dengan kasar hingga membentur meja dan menghasilkan suara yang cukup keras. Youngjae bahkan dibuatnya terkejut, ditambah dengan ekspresi Seorim yang biasa saja dan kembali membungkuk di hadapannya.
"Joesonghabnida karena aku sudah menumpahkan kopi ke seragammu, Sunbae! Aku benar benar tidak sengaja, tolong maafkan aku Youngjae Sunbaenim!" Seorim melontarkan kalimat itu dengan sangat cepat juga nada yang cukup keras. Ia masih membungkuk, sama sekali tak mengubah posisinya walau sudah jelas banyak atensi yang kini mengarah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Piece
FanficIni hanya kisah tentang tujuh sahabat yang berusaha memecahkan misteri di sekolah mereka. Konstruksi yang telah terbangun puluhan tahun itu membuat ketujuhnya terperangkap dalam sebuah tanda tanya besar tentang ruangan kosong di ujung sekolah. Puzzl...