Ini hanya kisah tentang tujuh sahabat yang berusaha memecahkan misteri di sekolah mereka. Konstruksi yang telah terbangun puluhan tahun itu membuat ketujuhnya terperangkap dalam sebuah tanda tanya besar tentang ruangan kosong di ujung sekolah.
Puzzl...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
beberapa hari yang lalu, mereka post ini, dan seketika aku teringat last piece karena lee jaebeom, choi yugyeom sama ahn youngjae tinggal serumah HSKABAHS😭😭😀
wkwkw oke, happy reading~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah kejadian beberapa waktu lalu--dari yang tadinya harus berpikir dua kali jika punya karsa untuk bertemu Kwon Ssaem, kini Youngjae harus berpikir seribu kali hanya untuk menyapanya. Guru Bahasa Korea itu memang tidak naik pitam kala mempergok ia dan teman-temannya masuk ke ruangan aneh itu. Namun, ia menyorotkan tatapan intimidasi dan berkata bahwa mereka harus menjauh dari sana.
Memang. Memang tak pernah lagi menginjakkan kaki bahkan untuk masuk ke perpustakaan. Tetapi, rasa penasaran tak bisa hanya dibiarkan dan melonjak. Lantas, mereka memutuskan untuk berkumpul dan membahas semua hal yang telah diketahui.
Mereka semua, termasuk Mark.
Ahn sendiri yang mengusulkan, bicaranya bahwa Mark juga akan punya informasi penting soal Han Junseok, piece ke enam.
Berlandaskan suara terbanyak, tempat yang kiranya cocok untuk bertemu dan membahas hal tak biasa ini tak lain ialah kediaman Lee Jaebeom.
Benar adanya bahwa rumah yang juga ditinggali Youngjae dan Yugyeom itu adalah milik orang tua Jaebeom, namun karena pribadi yang telah merawat Lee kecil hingga dewasa itu tak mau putranya kesepian saat menuntut ilmu, jadilah mereka diizinkan untuk tinggal.
Jika bertanya bagaimana Yugyeom bertemu keduanya, itu adalah sebuah ketidaksengajaan.
Setahun silam--kala Jaebeom masih duduk di kelas sebelas dan Youngjae masih menjadi murid baru di SMA, keduanya tengah berjalan kala hari pertama masuk sekolah.
Mereka sengaja melewati jalan yang tak biasanya mereka lalui, mengulur waktu sekaligus berbincang ringan tentang kehidupan yang mereka jalani.
Saat itu juga, keduanya bertemu siluet gelap tepat di bawah pohon rindang di suatu taman, tengah memeluk lututnya disertai isakan yang terdengar.
