Twenty

1.3K 173 18
                                    

Helaan nafas itu kembali Jisoo keluarkan, melirik pada Jimin pula yang masih diam. Baiklah, Jisoo tahu jika ia harus menjelaskan banyak saat ini. Tapi hal itu juga berlaku bagi Jimin.

Bagaimana bisa ia dekat dengan Rose tanpa sepengetahuannya? Atau karena dirinya sendiri pun sudah membatasi komunikasi dengan Jimin sehingga pria itu tak lagi mau untuk menceritakan apapun padanya sebagai tanda bahwa ia menghormati keputusan Jisoo? Jisoo sendiri yang bahkan secara tak langsung menolak Jimin dan mengatakan padanya untuk mencari wanita lain.

Tapi, kenapa Rose? Apa bumi memang sangat kecil seperti apa yang dikatakan banyak orang sehingga mereka harus berada dalam lingkaran yang sama?

Auhh, mengapa menjadi rumit sekarang?

"Jimin..."

Panggilan itu ternyata masih di dengar oleh Jimin, mengalihkan pandangannya pada Jisoo seolah bertanya mengapa Jisoo memanggilnya.

"Maafkan aku."

"Kenapa kau harus meminta maaf?"

Jisoo hanya mengendik. "Kau tak ingin bertanya sesuatu padaku?"

"Apa kau juga akan mengajukan pertanyaan padaku?"

Jisoo menghela nafasnya, meninggalkan hening kembali di antara selama beberapa menit. Sebelum akhirnya ia kembali menatap pada Jimin, dengan raut wajah yang tampak begitu yakin tengah ia tunjukkan.

"Bagaimana bisa kau mengenal Rose?"

"Kenapa kau ingin tahu?"

Tiba-tiba saja, Jisoo menjadi kehilangan kata. Karena ucapan Jimin benar adanya. Bukankah seharusnya ia tak perlu tahu karena itu bukanlah urusannya?

"Kau tak suka jika aku dekat dengan Rose?"

"H-Huh? B-Bukan begitu. Maksudku--"

"Apa karena dia adalah gadis yang dijodohkan dengan kekasihmu yang kau tinggalkan saat itu?"

Jisoo ingin kembali menjawabnya, namun ia mengurungkan niatnya. Kembali mengalihkan pandangannya, bahkan kini menundukkan kepalanya.

"Entahlah. Aku hanya merasa semua ini begitu rumit. Kenapa bumi sangat kecil sekali?"

"Kau sendiri yang bilang bahwa aku harus mencari kebahagiaanku sendiri."

Jisoo kembali mendongak untuk menatap pada Jimin, menunggunya melanjutkan ucapannya.

"Aku tak akan pernah menyangka jika aku akan merasakan hal ini. Bahkan rasa ini berbeda dengan rasaku padamu, Jisoo. Begitu aneh, namun begitu mendebarkan. Gadis itu, padahal aku hanya bertemu beberapa kali dengannya. Tapi entah mengapa, aku begitu tertarik padanya.

Disaat aku menatapnya, dan bagaimana mata itu menatapku. Atau ketika aku menyentuh wajahnya, ia akan menutup kedua matanya seolah ingin merasakan sentuhanku. Dia begitu polos di mataku, seolah tak tahu apapun dan begitu saja percaya pada pria asing ini."

Kali ini, pandangan Jimin beralih pada Jisoo. Menampakkan senyumnya setelahnya. "Apa kau akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku bisa menghapus dirimu dengan cepat dan jatuh cinta dengannya?"

Jisoo cukup terkejut dengan semua ucapan Jimin sebenarnya. Namun ia pun pasti ikut bahagia jika akhirnya Jimin bisa menemukan seseorang untuk berada di sampingnya saat ini. Jisoo begitu menyayangi Jimin, karena pria itu selalu saja berusaha untuk membuatnya bahagia di hari-hari terpuruknya.

"Apa kau benar-benar mencintainya?"

Pandangan keduanya beralih, menatap Seokjin yang entah sejak kapan telah berdiri tak jauh dari keduanya. Namun keberadaan Rose di sana juga sedikitnya membuat mereka terkejut--terutama dengan Jimin. Mungkin saja keduanya sudah berada di sana dan mendengarkan semua pengakuan Jimin.

the truth untold ❌ jinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang