Jisoo menghentikan langkahnya, menatap pada seseorang yang berada di kolam berenang sana, yang masih belum menyadari kedatangannya.
Gadis itu menghela napasnya, memilih untuk semakin mendekat dan berdiri di tepi kolam saat itu. Dan kali ini, Seokjin menyadari kehadirannya. Menghentikan dirinya sendiri dan memilih untuk berdiri di tengah kolam saat itu.
"Makan malam yang Oppa siapkan tadi sudah dingin."
"Aku bisa memesan lagi nanti."
Jisoo hanya menghela napasnya, mulai melepaskan ikatan bathrobe yang ia kenakan. Setelahnya mulai melepaskan bathrobe itu, menunjukkan tubuh gadis itu yang memang tak berbalut apapun di baliknya.
"Oppa benar-benar menyuruh seseorang untuk menjaga area di dekat sini. Jangan kira aku akan mau seperti ini jika Oppa tak serius dengan ucapan Oppa."
Seokjin hanya tersenyum di sana. Menatap pada Jisoo yang kini perlahan mulai turun ke dalam kolam, berjalan mendekat padanya setelahnya.
"Aku lapar sebenarnya."
"Setelah ini, kita benar-benar akan makan malam."
"Ck, Oppa masih sama saja seperti dulu. Makanan itu sangat mahal, tapi kita malah menyia-nyiakannya. Sudahlah, tidak perlu memesannya."
"Kau bilang lapar."
"Tidak perlu. Anggap saja jika aku sedang melakukan diet saat ini untuk tidak makan malam."
"Atau perlu kupesankan sesuatu lagi sekarang?"
"Sudah kubilang tidak perlu. Sudahlah, aku baik-baik saja. Walau sebenarnya aku sedang lapar saat ini. Tapi tak apa, aku bisa menahannya."
Seokjin masih tersenyum, dalam hati begitu senang. Ini dia Jisoo. Gadis itu masih sama seperti dulu. Tak ada yang berubah dari gadisnya dan itu membuatnya benar-benar bahagia.
"Mau bertanding untuk berenang?"
Jisoo menatap pada Seokjin.
"Hanya dari ujung ke ujung kolam ini. Yang kalah, harus menuruti permintaan yang menang."
Jisoo masih diam, menyipitkan matanya. "Oppa tak akan bermain curang, kan? Seperti sebelumnya yang sering Oppa lakukan padaku?"
Seokjin hanya menghela napasnya, mengeluarkan jari kelingkingnya di hadapan Jisoo. Gadis itu masih diam pula, sebelum akhirnya menautkan jari kelingkingnya dengan milik Seokjin.
Dan akhirnya, pertandingan kecil yang mereka sudah tentukan mereka lakukan saat itu.
Namun, Seokjin menghentikan dirinya sendiri saat sudah berada di tengah kolam. Menatap pada Jisoo di sana yang telah sampai di ujung kolam sana. Mengeluarkan senyumnya karena mengetahui jika dia telah menang.
"Aku menang dan Oppa kalah!!"
Seruan itu Jisoo lantangkan, begitu bahagia karena memang ini pertama kalinya ia bisa mengalahkan Seokjin. Pria itu memang pintar berenang, ditambah Jisoo sering sekali dikerjai oleh Seokjin dan membuatnya terkadang harus kalah oleh taruhan keduanya.
Jisoo membawa dirinya mendekat saat itu pada Seokjin, masih dengan senyuman bangganya yang terpasang di wajahnya.
"Oppa akan menepati janji, bukan?"
Seokjin tak mengatakan apapun saat itu, hanya menarik tubuh Jisoo untuk semakin mendekat padanya. Mempertemukan bibir keduanya dan membuat Jisoo tentu saja sedikit terkejut dengan hal itu. Namun gadis itu sama sekali menolak, malah mengalungkan kedua tangannya pada leher pria itu sembari menutup kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the truth untold ❌ jinsoo
Fanfic[18+] ✔ Jika saja aku lebih berani saat itu, mungkin kau tak akan pergi dan membuatku begitu menyesal saat ini. ----- ©iamdhilaaa, 2019