Chapter 12: Dance

14.3K 1.7K 108
                                    

Lisa POV

Kami pergi ke salah satu Klub Panahan di dekat sini di Gangnam-gu. Tidak banyak orang yang bermain di sini. Sebenarnya tidak ada orang lain selain kami berdua dan para staf. Aku penasaran jadi aku bertanya kepada salah satu staf mereka apakah sudah biasa tidak ada pelanggan pada jam segini.

"Ahjussi? Apakah selalu seperti ini di sini pada jam segini? Kita pada dasarnya satu-satunya orang di sini selain bosku?" Tanyaku.

"Oh, apa kau tidak tahu? Bosmu secara eksklusif membeli semua reservasi sepanjang hari di sini hari ini." Jawab Ahjussi itu.

"Apa?! Apa?! Aissh. Anak manja ini terus menghabiskan uang terlalu banyak. Ck ck ck."

Jennie sudah bersiap-siap di area bermain dengan bantuan dari staf lain. Jadi aku pergi ke sana untuk menanyakan apakah itu benar.

"YAH, Agasshi?! Kenapa kau membeli reservasi satu hari penuh eksklusif hanya untuk dua orang? Bukankah itu terlalu berlebihan?"

"YAH! Kenapa kau mengeluh?! Bukan kau juga yang akan membayarnya!"

"Sama halnya denganmu? Bukankah itu uang ayahmu yang kau habiskan?!"

"Apa kau bilang?!" Dia memelototiku. Ups, kurasa aku sedikit berlebihan. Aishh.

"YAH! Apa kau ingin mati disini? Apa kau ingin aku menggunakan panah ini padamu?" Dia berkata sambil mengambil beberapa anak panah di perlengkapannya.

"Ani-yah~ Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku bilang kau tampak luar biasa dengan busur dan anak panah itu. Haruskah aku memanggilmu Katnis Neverbeen? Hahaha."

Aku tertawa begitu keras sehingga aku tidak melihat busur itu terbang ke arahku. Dia baru saja melemparkannya padaku seperti tombak. Kemudian langsung mengenai wajahku.

"Ughh.. kau lebih terlihat seperti orang Amazonian. Aishh, aww kepalaku." Aku bergumam sambil mengelus benjolan di kepalaku.

Lalu, aku menyiapkan perlengkapanku juga dan pergi ke area bermain untuk tutorial singkat. Setelah tutorial. Kami pergi ke tempat kami sejauh 2 meter dari satu sama lain.

"Siap?" Tanyaku dengan nada serius.

"Diamlah." Katanya sambil membidik papan targetnya.

Kami diberi total 16 anak panah. Tujuan kami adalah meraih poin terbanyak. Dengan menghitung dan menambahkan setiap titik panah kami yang mengenai target. Target memiliki skor 1-10. Ini terlihat mudah daripada bowling itu, aku lebih suka permainan ini. Aku belum pernah mencoba memanah sebelumnya tetapi aku seorang penembak jitu dalam hal permainan menembak yang aku mainkan di VR.

Aku melihat Jennie menembakkan anak panah terlebih dahulu sebelum aku mengambil giliran.

Pose Jennie sangat lancang seperti biasanya. Hmm, sebenarnya seluruh keberadaannya adalah pesona. Pantas saja hanya dengan berdiri di sana dia membuat jantungku berdebar-debar. Ck ck ck. Aku menjadi bodoh lagi.

Jennie melepaskan panah pertamanya.

Dan itu mengenai ring dengan angka 2. Dia menghela nafas karena frustrasi. Hahaha. Aku tertawa secara internal menyaksikan kekecewaannya. Sekarang aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana melakukannya, Agasshi.

Aku mengarahkan panahku ke papan target. Menutup mata kiriku. Kemudian melepaskannya.

Anak panah itu melesat jauh dari target.

"Hahaha, kupikir aku yang paling buruk di sini." Jennie menertawakanku. Aissh. Kenapa? Aku membidik ke tengah, kenapa bisa keluar? Ini konyol!

Jennie POV

My Beautiful Agasshi - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang