Chapter 17: Ppoong!

14.5K 2.1K 216
                                    

Jennie dan Lisa tidur di sofa tanpa mereka sadari karena kelelahan.

Lisa adalah orang pertama yang bergerak. Dia mengernyitkan matanya, karena sinar matahari yang bersinar melalui jendela mereka.

Dia perlahan membuka matanya, dia menggerakkan tangannya untuk menghalangi sinar matahari dari matanya karena dia mengalami kesulitan untuk membukanya dan memiliki pandangan penuh ke kamar mereka.

Ketika tiba-tiba...

"Ppoong!" Seseorang berkata dan muncul begitu saja di depan mereka. Orang itu sedang memperhatikan wajahnya. Hal itu membuat mata Lisa membelalak kaget.

"WAAAAAA!!!!!" Lisa dan orang itu sama-sama berteriak bersamaan. Itu membuat Jennie tersentak di sofa!

"YAH! Apa! Apa itu?!" Teriak Jennie pada Lisa karena membangunkannya di pagi hari.

Lisa POV

Aku melompat dari kursiku begitu aku melihat wajah di depanku menatap wajahku. Ada seorang perempuan di dalam kamar kami. Itu membuatku terkejut. Kami berdua berteriak kaget yang membuat Jennie terbangun dari tidurnya juga.

Aku menunjukkan orang itu ke Jennie, karena dia masih belum merasakan kehadiran orang itu di kamar kami.

Dia menoleh ke arah tempat aku menunjukkan jariku. Mulutnya membentuk huruf "O" dan matanya melebar saat melihat orang itu.

"Jisoooo Unnie!" Jennie berteriak dan berlari ke samping orang itu sementara tangannya terbuka lebar.

"Jendeukie!!" Perempuan bernama Jisoo itu berlari ke arah Jennie pada saat bersamaan. Mereka berdua saling berpelukan dan melompat-lompat seperti anak kecil.

Aku tidak dapat menemukan sepatah kata pun untuk diucapkan karena aku sangat bingung. Dan hanya duduk di sini, melongo.

"Unnie! Aku sangat merindukanmu! Aishh" ucap Jennie sambil memeluk erat Jisoo dan mengusapkan pipi dia padanya.

"Yah! Aku juga merindukanmu tapi bisakah kau berhenti sekarang? Kita mungkin akan bertukar wajah jika kau terus melakukan itu." Ucap Jisoo sambil mengerutkan alisnya ke arah Jennie. Tapi Jennie tetap tidak menghentikan apa yang dia lakukan dan terus mengusapkan wajahnya ke gadis itu.

Mereka mungkin melupakanku. Aku tersenyum memikirkannya.

"Jendeukie, apa kau keberatan untuk mengenalkan aku pada pacarmu di sini?" Jisoo bertanya sambil menjauhkan wajah Jennie darinya.

Jennie tidak segera menjawabnya. Jadi aku menjawab atas namanya.

"Tidak! Ani-ya, aku bukan pacarnya. Hahaha lucu sekali." Aku menertawakannya tapi pipiku terasa panas.

"Yah! Apa yang lucu tentang itu?! Aisshh.. tidak unnie dia bukan PACARku, itu tidak masuk akal." Kata Jennie menatapku dengan jijik. Aishh bocah ini, jadi aku balas menatapnya.

"Lalu siapa dia? Kupikir dia pacarmu karena kalian tidur bersama dan kepalamu bersandar di bahunya. Kalian terlihat seperti pasangan bagiku Jendeukie." Jisoo bertanya pada Jennie sambil mengangkat alisnya.

"Ahm-uhmm k-kami hanya ketiduran, karena terlalu lelah karena acara yang kami hadiri tadi malam, i-itu saja unnie." Ucap Jennie sambil terbata-bata. Memang benar, kami tertidur begitu saja tanpa menyadarinya.

"Y-ya. Ya. I-itulah yang terjadi." Jawabku juga.

Kami terdiam sejenak memandang satu sama lain. Gadis bernama Jisoo, sedang menatap Jennie dan memberi isyarat sesuatu yang membuat Jennie mengerutkan alisnya terlebih dahulu, kemudian 'O' terbentuk di mulutnya saat dia mendapatkan apa yang diisyaratkan oleh unnie-nya kepadanya.

My Beautiful Agasshi - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang