//
CHAPTER DUA
Bukan rahasia lagi kalau Jimin itu populer dan punya banyak penggemar wanita. Dahyun mengingat betul, sebelum mereka resmi menjadi trainee di masing-masing agensi, Jimin sudah meraup banyak perhatian karena parasnya dan bakatnya. Di SMA mereka, Jimin kerap ditunjuk sebagai perwakilan di acara seni tahunan sehingga Jimin selalu menjadi bintang utama di panggung. Tidak sebatas itu, dia juga pernah jadi perwakilan para murid karena prestasi gemilang dan juga sikapnya yang terkenal sopan. Dahyun tidak mampu mengurutkan betapa banyak pujian yang Jimin dapatkan waktu itu. Tetapi, Dahyun cukup sadar betapa mereka cukup berbeda; Dahyun di bawah bayang-bayang dan Jimin disorot oleh banyak orang.
Mengejutkan juga mereka justru memilik pekerjaan yang sama yakni menjadi idol sekarang. Dahyun dan keluarganya amat terkejut. Selain Dahyun berniat melanjutkan ke sekolah musik karena kecintaannya kepada piano, orang tuanya tidak tahu Dahyun begitu berminat dalam menari dan bernyanyi sampai menjadi trainee Pop Entertainment, yang saat itu memang tengah gencar mencari talent-talent muda.
"Silakan perkenalkan dirimu terlebih dahulu."
Dahyun tetap tegah di posisi duduknya sembari menatap lurus ke kamera. Tidak lupa, Dahyun menarik senyuman simpulnya. "Annyeonghaseyo Hwang Dahyunimida." Dahyun membungkuk ringan.
"Nah, ceritakan dirimu dalam dua menit," ujar satu kru yang memandu self-interview untuk perkenalan dari acara iDOL tersebut. Tadi, Dahyun baru saja muncul kemudian sudah diminta untuk pergi ke ruangan dengan latar belakang sofa serta dinding bercat putih pucat dengan hiasan vas-vas bunga segar. Ada jendela di sisi kirinya yang menyorot sinar matahari namun karena belum terlalu siang, sinar itu justru terasa hangat di kulit Dahyun.
"Pertama aku sangat senang karena mendapat kesempatan besar ini. Aku berasal dari grup Pop Rush dan merupakan lead rapper serta sub vocalist. Aku gemar bermain piano, menonton acara musik serta menonton siaran mukbang. Jika senggang, aku biasa jogging atau pun mengajak anjing peliharaanku, Aria, berjalan-jalan. Aku sangat berterima kasih karena bisa hadir di sini."
"Terima kasih, Dahyun."
Dahyun mengangguk pelan. "Terima kasih."
"Jadi, sejauh ini, apa kesan yang kau dapatkan setelah mendengar program iDOL dan apa persiapan yang sudah kau lakukan demi program ini?"
Dahyun membasahi bibir bawahnya. "Sejauh ini, aku mendapatkan program ini menarik dan akan membuatku mendapatkan pengalaman baru. Aku berharap Sweetie di rumah menikmati program ini seperti yang aku rasakan. Hm, soal persiapan sejauh ini aku hanya menyiapkan fisikku dan bersiap untuk semua alur dari program ini. Fighting!"
"Fighting!" Staf tersebut tersenyum tipis. "Nah, apa yang ingin kau sampaikan untuk para Sweetheart yang sangat menunggu-nunggu dirimu di program ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I-DOLL | park jm ✔
FanficHwang Dahyun tahu bahwa menjadi seorang idol akan menuntut banyak hal darinya; hilangnya privasi, menjadi target kebencian bahkan adanya invasi dalam hubungan asmaranya. Apalagi di saat grupnya (Pop Rush) tengah naik daun, Dahyun harus ekstra berhat...