Ibra : I love Him, not Her

18.9K 894 43
                                    

Ibrahim Pov
_________________________________________

Hari ini aku tidak mood untuk melakukan apapun, aku hanya ingin duduk disini, di meja kerjaku, memandangi laki-laki yang letak mejanya bersebrangan dengan tempat dudukku, laki-laki yang baru saja melakukan penolakan atas cintaku. Gila! baru kali ini aku ditolak.

Walaupun sebenarnya ini bukan penolakan, tapi lebih tepatnya yang ia inginkan adalah pembuktian, Gabriel masih menganggapku bercanda tentang cinta yang ku utarakan tadi pagi. Beginilah jika terlalu sering bercanda, saat aku serius Gabriel jadi tidak percaya, padahal kurang serius apa aku tadi, aku bahkan menangis di depannya, hal yang paling anti bagiku selama ini.

Gabriel, laki-laki di depanku ini benar benar membuatku gila dan membutakan mataku tentang keabsahan cinta pasangan Adam dan Hawa, Romeo dan Juliet, Layla dan Qais/Majnun, Galih dan Ratna, bahkan Siti dan Sholeh yang tak lain dan tak bukan adalah nama Ibu dan Bapakku. Aku tidak takut jika harus mengukir sejarah baru dengan cerita Gabriel dan Ibra, bagiku cinta adalah cinta, tidak ada perkara apapun di dalamnya.

Aku memangku wajah, memperhatikan Gabriel yang sedang berbincang dengan clientnya menggunakan bahasa inggris, bahasa inggrisnya memang fasih sekali, sudah sewajarnya Mba Mel memilih Gabriel untuk menempati posisinya saat ini, posisi yang sering berinteraksi dengan bule-bule, berbeda denganku yang berinteraksi dengan para pakle, tadi Gabriel mengeluhkan nama Mister Noah, ia mengeluh kalau Mister itu menyebalkan.

Gabriel kelihatan ada masalah besar, sehingga ia tampak serius ditelepon, raut wajahnya begitu gusar, aku jadi kasihan, seandainya saja aku bisa membantu permasalahannya dengan Mister Noah, tapi sayangnya aku hanya bisa membantunya jika kata Noah itu dipisah, noooo ... aaaahhhh, haduh sempat-sempatnya aku berpikiran mesum, dasar Ibrahim Mesum yusuf Al-Muzakky.

"Hei ... ngelamun aja ngeliatin Gabriel, ati ati naksir."

"Eh, Mba Mel, makin cantik aja"
suara yang membuat buyar lamunanku tadi adalah Mba Melanie, manager marketing. Seorang ibu berumur 40 tahun yang masih tampak cantik dan juga pimpinan paling baik serta santuy luar biasa.

Mba Mel berhenti di depan mejaku, "bisa aja bikin orang seneng, ngapain ngeliatin Gabriel?" tanyanya sambil memberikanku coklat batangan, kebiasaanya hampir setiap hari membawakan coklat untuk seluruh bawahannya, termasuk admin dan staff di luar sana.

"Ee ... anu ... itu loh Mba, salut aja sama bahasa inggrisnya, wesewesewes bables anginne gitu" ujarku berbohong mengambil coklat yang ada di tangan Mba Mel, "makasih ya Mba" aku menambahkan.

Mba Mel terkekeh,"hati-hati naksir, mandanginnya kayak tulus banget gitu."

Aku hanya nyengir kuda, ingin rasanya menjawab ke Mba Mel bahwa aku sebenarnya sudah naksir bawahannya yang pintar itu.

"Mba, nanti meeting sama PT ISEPIN ikut kan?" tanyaku sambil membuka bungkus coklat yang diberikan Mba Mel, Mba Mel tanpa segan duduk di atas mejaku, seperti yang kukatakan, dia bos tersantuy di dunia.

Mba mel terlihat kebingungan, ia memukul kepalaku dengan kipas kecil yang ada di tangannya "ishhh jorok kamu Im, emangnya kita ada vendor namanya PT ISEPIN?"

"aitu lho mba, PT ISolusion EPisentral INdonesia, kalo disingkat kan ISEPIN" jawabku mengusap bagian kepalaku yang dipukul Mba Mel, sebenarnya tidak sakit, hanya berpura-pura saja, siapa tahu Mba Mel kasih duit pengobatan, tidak perlu banyak, yang penting cukup untuk naik haji.

"Hahaha" Mba Mel tertawa kencang, membuat Gabriel mendelik meletakkan jari telunjuknya di bibir, Mba Mel merapatkan tangannya meminta maaf, begitulah atasanku itu, dia tidak segan meminta maaf saat mengakui kesalahannya, "gara-gara kamu sih bikin ngakak Mba aja, diomelin Gabriel kan, hihihi" ujar Mba Mel berbicara sedikit berbisik.

TTM (Gay Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang