Gabriel POV
_________________________________________Aku sepertinya habis tertidur panjang, saat mataku perlahan kubuka, hal yang pertama tampak dari penglihatanku yang masih samar adalah langit-langit kamar, aku tidak tahu aku berada dimana, tapi pelan-pelan kuedarkan pandanganku, aku menemukan selang infus yang terpasang.
Aku berusaha mengingat apa yang terjadi padaku, kenapa aku bisa terbaring di rumah sakit, kepalaku rasanya sakit sekali, tapi aku masih memaksa untuk berpikir bagaimana aku bisa disini dan apa yang terjadi.
Sekelebat bayangan-bayangan menyakitkan kembali hadir, aku ingat saat itu aku mengendarai mobil namun aku kehilangan sedikit kendali, aku sudah berusaha menginjak rem, namun remku blong, kemudian aku menabrak pembatas jalan dan mobilku terlempar ke dalam danau, setelah itu sepertinya aku pingsan. Tak berselang lama aku terbangun, posisi air masih belum masuk sepenuhnya di dalam mobilku, perlahan air memasuki mobilku lebih tinggi, aku berusaha melepaskan diri namun seatbeltku terkunci. Aku meronta dan berusaha melepas seatbeltku tapi tetap tidak bisa, hingga akhirnya air yang masuk ke dalam mobilku semakin penuh. Tubuhku tenggelam, terkurung di dalam mobil yang terisi air, beruntung aku lahir di kota yang memiliki banyak aliran air sungai, jadi aku terbiasa menyelam di dasar air sungai.
Tapi ini berbeda, tidak seperti saat aku menyelam di sungai, saat itu yang kurasakan adalah pengap, dadaku sesak, kesulitan bernafas, hingga sedikit air terminum olehku. Aku tetap berusaha meronta dari ikatan seatbelt yang membelenggu tubuhku, dan aku cukup beruntung akhirnya seatbelt berhasil kulepas. Aku berusaha menendang kaca dengan sekuat tenaga, tapi dengan posisi tubuh melayang oleh air, aku kesulitan, ditambah lagi nafasku tercekat dan juga sedikit gelap, cahaya matahari tak begitu masuk ke dasar danau. Aku memaksa tubuhku untuk tetap sadar, walau aku kembali menegak air, aku berusaha menarik sandaran kepala di bangku kemudi yang samar-samar kulihat, setelah lepas, !ku berusaha menusuknya ke sisi kaca jendela sehingga membuat kaca jendela mobilku pecah.
Aku berusaha berenang keluar melalui kaca, lagi-lagi air masuk sedikit melalui hidungku yang tak kuat lagi bernafas. Aku berusaha menggapai permukaan, namun rasanya Aku tak juga sampai, padahal sudah terlihat cahaya diatasku. Nafasku habis, aku sudah tidak mampu lagi menahannya lebih lama, hingga mulutku kembali menegak air, aku sudah tidak sanggup berenang ke permukaan sekalipun kupaksakan. Aku masih merasakan tanganku dingin terkena hembusan angin dan juga sedikit panas karena terik matahari, namun aku sudah tidak bisa menahan lagi, aku sudah diambang batas, tubuhku kembali tenggelam pelan turun ke dasar, namun dalam samar aku merasakan ada tubuh yang berenang menghampiriku dan menarik tanganku, setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi.
Aku pikir yang menarikku adalah malaikat maut, aku pikir diriku sudah mati, tapi ternyata aku masih diberi keajaiban untuk tetap hidup. Aku kembali mengingat sebelum kejadian itu, aku pulang dari apartement Ibrahim, aku menampar dan menendang Ibrahim saat aku bertemu Rasty di apartement Ibrahim.
"Aku hamil, karena dia, riel."
Arghh ... kata-kata Rasty langsung terlintas di otakku, kepalaku sakit, aku mencoba menggerakkan tanganku, tak sengaja menyentuh rambut seseorang, aku berusaha menggerakkan kepalaku melirik orang yang kusentuh rambutnya.
Kenapa dia ada disini? aku kenal betul sosok ini, bahkan hanya dari rambutnya saja aku sudah tahu, ia Ibrahim, pria yang melukaiku saat kejadian itu. Aku ingin berteriak tapi tidak bisa, dadaku sesak, paru-paruku sakit sekali, tapi pelan-pelan tanganku kugerakkan lagi, aku bukanlah Gabriel yang lemah, aku tidak mau mati hanya karena dilukai cinta, aku harus kuat, aku harus bangkit, akhirnya tanganku bisa digerakkan, dan berhasil menyenggol kepala Ibrahim lebih kencang.
Pria itu menggeliat, ia terbangun dari tidurnya, kenapa ia tampak lebih kurus dari sebelumnya? kenapa matanya sayu? kenapa lingkar panda di matanya semakin jelas terlihat? sudah berapa lama sebenarnya aku berbaring disini sehingga aku seperti bertemu dunia baru, apakah aku berada di neraka? apakah ini malaikat maut yang menyerupai wajah Ibrahim? banyak sekali pertanyaan yang berkelebat di pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM (Gay Story)
RandomBOYSLOVE ⚠️ Cerita Gay #Lagi proses edit yang typo dan lain-lain# Mengisahkan tentang dua pemuda yang berteman, tapi pertemanan mereka berbagi keuntungan. keuntungan untuk saling menggenjot. Namun karena terlalu sering bersama dan berbagi sex bersam...