DTM - 6

1.9K 285 8
                                    

Sambil melihat pantulan dirinya di cermin, Jungkook merasa masih ada yang kurang dari latihannya meski sudah mengulang beberapa kali. Dia pikir hal ini tidak akan berhasil mau mengulang berapa kalipun karena tarian yang akan ditampilkan membutuhkan pasangan. Sampai saat ini dia hanya menarikannya dengan mengira-ngira dari saat dia melakukannya dua kali bersama Seo Hyejin. Itu pun belum sempurna.

Jungkook tak pernah berharap untuk mendapatkan tema itu. Tapi apa? Kini dia sedang kesulitan menghadapi sesuatu yang dari awal tak pernah diinginkan. Protes pun orang yang menjadi pasangannya sudah setuju sejak awal. Iya, saat itu. Sekarang? Gadis itu jarang datang untuk berlatih. Padahal baru seleksi masuk dan Jungkook sudah benar-benar merasa frustasi.

Sekali lagi. Jungkook berniat melakukannya sekali lagi sebelum kembali ke asrama untuk berkutat dengan tugas kuliahnya yang harus dikumpulkan esok pagi.

Gerakan demi gerakan Jungkook tarikan dengan sungguh-sungguh. Seperti sebelumnya, dia membayangkan bahwa dia tidak melakukannya sendiri.

Musik berakhir bersamaan dengan suara tepuk tangan dari arah pintu belakang yang terbuka. Seseorang yang tak Jungkook sadari kedatangannya berdiri di sana.

"Hm, aku rasa saat bagian kau harus menari bersama pasanganmu ada detail yang terlewat. Selain itu sepertinya tidak ada yang perlu dikomentari."

"Terima kasih untuk masukannya Kim Taehyung sunbae-nim."

Taehyung mengangguk dan melangkah masuk ke ruang klub dance yang hanya ada Jungkook sebelumnya. Yah, bisa dimaklumi karena siang begini banyak yang sedang berada di kelas. Karena memang jadwal berkumpul biasanya sore hari.

Duduk menyandar pada tembok, Taehyung membaca surat-surat yang masuk ke klub. Entah itu undangan dari klub lain, pemberitahuan event atau penawaran kerjasama untuk projek tertentu. Terkadang kertas-kertas itu bisa menumpuk di hari tertentu atau tidak ada sama sekali dalam skala waktu yang cukup lama.

Sambil mempertimbangkan mana yang terlebih dulu harus ditanggapi, Taehyung mengangkat kepalanya dan melihat ke arah depan. Di mana gerakan-gerakan Jungkook yang tengah berlatih terlihat dari sisi samping. Lama-kelamaan fokusnya tertuju ke sana. Dia masih ingat apa yang dikatakannya pada anak itu sebelum masuk tadi. Entah karena dia berlatih sendiri atau sebenarnya tak mengerti detail mana yang dimaksud, itu membuatnya terganggu.

Taehyung berdiri dan berjalan menghampiri Jungkook yang sedang menarikan bagian individunya. "Jeon Jungkook, tunggu sebentar."

"Ya, sunbae-nim?"

Melihat Jungkook yang bingung, Taehyung memposisikan diri di depan Jungkook dan menghadap ke arah cermin. Tangan kanannya diletakkan di sisi pusar sebelum meminta Jungkook melakukan sesuatu. "Taruh tangan kananmu di atasku!"

Jungkook diam sejenak mencerna kalimat Taehyung. Dari cermin, tatapan lelaki itu menajam membuat Jungkook menaruh telapak tangannya di atas milik Taehyung. "B-begini?"

"Ya, dan tautkan jari-jarimu denganku."

Setelah hal itu selesai dilakukan, Taehyung mengangkat tangan kirinya sampai batas samping kepala. "Lakukan yang sama dengan tangan kiriku."

Jungkook tak tahu jika bisa sedekat ini dengan Taehyung. Dia bahkan takut jika detak jantungnya yang cepat dapat terdengar. Dan lagi dari jarak sedekat ini menyebabkan bau sabun yang menguar dari tubuh lelaki yang berada di pelukannya dapat tercium dengan jelas. Apakah dia baru selesai mandi?

Bukan hanya itu, kulit punggung tangan Taehyung yang lebih kecil terasa halus dan dingin. Jungkook juga benar-benar yakin kini jika seniornya memiliki tubuh yang ramping. Ditambah suara Taehyung yang menjelaskan agar bergerak mengikuti arahannya terdengar sangat manis namun juga tegas.

Apakah ini tidak apa-apa? Jungkook ingin bertanya tapi melihat pantulan mereka di cermin di mana Taehyung nampak serius, dia mengurungkan niatnya. Mungkin lelaki itu tak masalah jika berhubungan dengan dance?

Maju satu langkah.

Lagi, satu langkah.

Secara bersamaan keduanya bergerak pelan seraya melihatnya melalui cermin.

Mundur, satu langkah dan berhenti.

Gerakan selanjutnya, Taehyung membawa tangan kirinya yang tertaut dengan Jungkook ke perut di sisi kiri dari pusar dan bergerak zigzag secara perlahan. Melewati bagian perut terus ke atas sampai dada dan terus ke atas. Ketika mencapai dagu Taehyung, Jungkook melepas tautannya dan tangannya turun ke pergelangan tangan Taehyung dan terus terun mengikuti tangan Taehyung yang bergerak ke atas.

Dari lipatan siku Taehyung, Jungkook kembali menggerakan tangannya ke atas secara perlahan sampai pada pergelangan tangan Taehyung dan menarik tangan itu untuk ikut masuk ke dalam dekapannya.

Sementara Taehyung berusaha untuk melepaskan diri dari kekangan Jungkook. Percobaan pertama tak berhasil membuat tubuhnya dipeluk erat. Kedua kali, tangan kanan Jungkook yang berada di atas Taehyung berpindah posisi sehingga telapak tangan mereka menyatu dalam tautan. Ketiga kalinya, pelukan Jungkook semakin erat sehingga kemungkinan untuk lolos adalah tipis kecuali ada keajaiban.

"Oke, sekarang kita ulangi gerakan yang tadi sesuai tempo yang sebenarnya."

Tempo yang lebih cepat. Mereka melakukannya lagi dengan tempo yang seharusnya untuk tarian itu.

"Sunbae-nim, apa aku harus mematikan lampu untuk gerakan berikutnya?"

"Tidak usah. Kerja bagus Jeon Jungkook." Dalam pelukan Jungkook, senyum Taehyung terlihat melalui cermin. Gerakan selanjutnya adalah lampu dipadamkan sesaat dan setelahnya pasangan Jungkook akan terduduk di lantai. Taehyung kira itu tidak perlu dipraktikkan olehnya.

"Ini juga berkat sunbae-nim." Jungkook tersenyum lebar pada Taehyung yang menatapnya lewat cermin dan melepaskan pelukannya setelah itu. "Terima kasih atas bimbingannya."

Taehyung pun membalasnya dengan senyuman manis dan ada perasaan sedikit bangga. "Aku akan menunggu penampilanmu Jeon Jungkook~"

Selesai berlatih bersama Taehyung, Jungkook meminta ijin pulang lebih dulu untuk mengerjakan tugas yang menumpuk. Taehyung kira dia akan sendiri, namun tak lama setelah Jungkook pergi, beberapa orang datang membuat ruang klub sedikit lebih hidup.

Sambil mendengarkan ocehan teman-temannya, Taehyung mengipasi dirinya dengan kertas surat yang tadi dibaca. Tak sengaja melihat pantulan dirinya di cermin, beberapa saat dia terdiam dan menyadari sesuatu yang membuatnya terkejut.

"Aku dan Jeon Jungkook bersentuhan selama itu tanpa merasa gemetar? Ini sungguhan?"

Don't Touch Me! || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang