"Nuna, jika ada yang menyatakan perasaan pada nuna apa yang akan nuna lakukan?"
Taeha yang sedang menonton acara televisi segera menoleh setelah mendengar pertanyaan adiknya. "Aku akan menerimanya jika aku menyukainya. Jika tidak, yah, aku akan menolaknya."
Taehyung diam sesaat seraya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah. Terima kasih nuna."
"Apa ada lagi yang menyatakan perasaannya padamu?" Selidik Taeha yang mulai penasaran.
"Begitulah."
"Siapa? Biar nuna lihat dulu orangnya seperti apa."
Perlahan, Taehyung mengusap tengkuknya. Ia merasa sedikit malu untuk mengucapkannya. "Nu—nuna sudah mengenalnya, kok."
Taeha yang sudah membuka mulut untuk menelam cemilan yang ada di tangannya mendadak berhenti dan menoleh kembali kepada Taehyung. "Ma—maksudmu Hoseok?" Tanyanya membuat dirinya merinding setelah mengucapkannya.
"Kenapa jadi Hoseok?"
"Yah, nuna kan hanya mengenal Ho— tunggu, apa maksudmu anak yang waktu itu menjemputmu sebelum ke kompetisi dance?"
Malu-malu, Taehyung menganggukkan kepalanya.
"Astaga!" Taeha memekik merasa tidak percaya tapi ia tidak terlalu terkejut. "Nuna pikir dia anak yang baik. Tapi apa kau sudah tidak— Ah, maksudku jika kalian berpacaran nanti kau pasti tau kan apa-apa saja yang akan dilakukan oleh sepasang kekasih?"
"Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu padamu."
"Ya, apa itu?"
"Sebenarnya, dia tidak membuatku merasa takut atau hal-hal lain saat aku bersentuhan dengan orang lain. Dia berbeda."
Taeha diam sejenak sembari memproses ucapan Taehyung yang menurutnya sulit dipercaya. Setelah itu ia merespon dengan berteriak heboh. "Benarkah? Kok bisa?"
"Itulah yang masih aku cari tahu nuna. Aku juga ingin tahu kenapa sentuhannya tidak meninggalkan jejak yang bisa membuatku tidak nyaman."
"Hm, nuna jadi ikut penasaran."
Selang beberapa detik mereka benar-benar terdiam terhanyut dalam pikiran masing-masing melupakan program acara di televisi yang masih menanyangkan sinetron kesukaan Taeha. Berbeda dengan Taehyung yang tidak menyukai sinetron. Ia hanya menemani kakaknya menonton sambil bermain ponsel.
"Ngomong-ngomong kau bilang kalian sudah bersentuhan. Sentuhan apa saja yang sudah kalian lakukan?" Taeha membarengi ucapan itu dengan menaik turunkan alisnya.
Taehyung menaruh makanan yang barusan diambil ke atas piring yang ada di meja. Ia hampir tersedak jika tidak buru-buru minum. "Nuna, itu tidak seperti kami seringkali bersentuhan secara sengaja."
"Yah, aku kan hanya penasaran. Siapa tahu kan adikku ini sudah tidak polos lagi."
"Nuna..." Taehyung merengek sambil menarik-narik lengan kakaknya. "Jangan meledekku."
Taeha tertawa melihat sang adik yang memanyunkan bibirnya itu. Terlihat menggemaskan di matanya. Ia jadi ingin menggodanya lagi. "Baiklah, baiklah. Jadi intinya kalian akan segera berpacaran?"
"Aku tidak bilang jika kami akan berpacaran."
"Kau tidak menyukainya?" Tanya Taeha terkejut sambil menutup mulutnya dengan salah satu tangannya.
"Bukan begitu. Aku hanya takut." Taehyung mengucapkannya dengan suara lirih tapi masih bisa terdengar oleh Taeha.
"Kau takut hal yang dulu akan terulang lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me! || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Taehyung tidak menyukai kontak fisik apalagi jika itu lebih dari sentuhan tangan. Tapi kenapa dengan Jungkook berbeda? "Aku tidak tahu kenapa, tapi aku sangat yakin tentang itu sekarang." Taehyung mengangkat tangan Jungkook yang lain dan...