DTM - 1

5.2K 381 4
                                    

"Hei, kau lihat! Mahasiswi baru tahun ini cantik-cantik. Aku pikir kali ini akan dapat satu."

"Itu pun kalau mereka mau denganmu hahahaha."

Menyedihkan.

"Hei Doyoon kenapa kau? Jangan murung seperti itu!"

Bukan maksud hati untuk menguping. Taehyung hanya tidak sengaja mendengar apa yang rekan-rekan panitia ospek fakultasnya katakan.

Salahkan mereka yang tiba-tiba datang ke tempat itu. Namun tetap saja Taehyung tidak bisa benar-benar menyalahkan mereka sebab mereka tidak tahu keberadaannya yang sudah lebih dulu. Hal itu terjadi karena mereka berada di sisi tembok yang menghadap ke bangunan 2 fakultas sedangkan dia berada di sisi tembok di belakang mereka.

"Aku sangat sedih. Aku hanya ingin membantu Taehyung."

Mendengar namanya disebut ketika hendak pergi dan mencari tempat lain untuk istirahat, langkahnya jadi tertahan oleh keingintahuan meski sebenarnya sudah menebak perkataan apa yang akan terdengar selanjutnya.

"Sudahlah jangan pedulikan dia!"

"Taehyung memang seperti itu. Memang sesuci apa tubuhnya sampai tidak mengijinkan sentuhan fisik apapun?!"

"Kau tau? Dia kan gay."

"Tetap saja! Memang semua orang akan langsung tertarik padanya?!"

"Hei hei jangan seperti itu! Mau bagaimanapun, Taehyung anak yang baik dan bertanggung jawab. Lagipula kita kan tidak tahu kenapa dia seperti itu."

"Oh Doyoon memang sangat bijak! Sepertinya kau sangat menyukainya, eh?"

Hahahaha omong kosong!

Sudah cukup untuk mendengar apapun yang menyebabkan ingin tertawa seperti orang gila.

Taehyung melangkah dengan cepat melewati gedung laboratorium fakultasnya yang nampak sepi. 4 hari terakhir ini hanya ada mahasiswa baru, panitia ospek fakultas dan beberapa orang yang berkaitan dengan kegiatan itu.

Menarik nafasnya dalam-dalam, Taehyung menatap langit gelap yang diisi oleh taburan bintang sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jas almamater. Terkadang ada hal-hal yang orang lain tidak perlu tahu, tapi di sisi lain dia juga berpikir apakah perlu untuk meluruskan ke salahpahaman mereka?

Mereka bilang Taehyung seperti bunga putri malu yang jika disentuh akan mengunci dirinya. Namun dia berbeda. Bukan hanya tak senang ketika ada yang menyentuhnya, tapi dia akan memberikan peringatan dengan kata-kata kasar dan tatapan benci. Lebih jauh dari itu, dia tanpa sadar akan memukul pelaku yang berani mendaratkan tangan pada tubuhnya. Karena hal itu, rumor aneh mengenai dirinya menyebar luas di fakultasnya.

Taehyung bukanlah anti skinship. Hanya saja, dia merasa tak nyaman jika ada orang lain yang tidak terlalu dikenal tiba-tiba menyentuhnya. Bukan berarti dia ingin menghindarinya sama sekali dengan sengaja.

Sejak kecil Taehyung sudah tak terlalu menyukai kontak fisik. Tak masalah jika teman-temannya menyentuhnya saat bermain atau saat menyebrang jalan untuk pulang dari sekolah. Dia akan melakakukannya jika diperlukan meski selalu orang lain yang memulainya.

Hal itu berlanjut sampai Taehyung masuk SMA sampai sebuah kejadian mampu memperburuk keadaannya hingga kini.

Berpikir saat apa yang terjadi di SMA, tak mungkin baginya untuk memberitahu yang sebenarnya. Itu akan membuatnya makin sulit dari sekarang. Toh, Taehyung sudah terbiasa dengan omongan orang. Dia hanya perlu menutup kedua telinganya dan terus berjalan untuk memikirkan ujung yang ada di depan.

Seperti sebelumnya, ayo kita abaikan! Taehyung berteriak dalam hati seraya mengangkat kedua tangannya yang terkepal ke udara. Dia yakin semua akan baik-baik saja. Hanya tersisa dua tahun lagi untuk menjaga telinganya agar tetap tuli.

Taehyung bersiul dan melangkah dengan riang. Sebentar lagi waktunya untuk berkumpul jadi dia akan menyelesaikan jalan-jalan singkatnya dan kembali ke ruang pertemuan yang berada di Gedung 1.

Langkahnya yang cepat tiba-tiba terhenti dan mundur untuk berlindung di balik tembok. Kedua matanya melebar dengan mulut yang tertutup tangan saat melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

Di bawah penerangan lampu dekat parkiran, dua orang tengah berdiri berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Taehyung tak yakin betul apa yang sedang mereka lakukan, tapi satu hal yang pasti adalah mereka mahasiswa baru dari fakultasnya yang baru menyelesaikan ospek.

"What?! M-mereka ciuman?"

Memang tak ada yang melarang untuk menjalin hubungan dan memperlihatkannya di kampus, tapi melakukan hal seperti itu di tempat umum meski dalam keadaan sepi bukankah agak—

"Hah, hah, what the hell?!" Nafas Taehyung tak beraturan disertai detakan jantunya yang lebih cepat dari biasanya. Seketika tangannya bergetar mengingat apa yang baru saja terjadi hingga membuatnya menarik kepalanya yang menyembul dan kembali bersembunyi. "Mata kami bertemu?

Don't Touch Me! || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang