Warning: lebih baik dibaca setelah berbuka puasa.
***
Saraswati mengoleskan body lotion di seluruh bagian tubuhnya. Sesuatu yang jarang ia lakukan dulu dan sudah beberapa hari ini rutin ia lakukan setiap malam. Hasilnya kulitnya menjadi lebih lembut, lembab dan wangi.
Malam ini akan menjadi malam spesial karena suaminya yang telah beberapa hari ikut pelatihan guru di luar kota akan pulang. Putrinya yang berusia tiga tahun telah ia titip di rumah orang tuanya agar tak mengganggu aktivitas mereka nanti.
Saraswati menatap dirinya di dalam cermin, di sana dirinya terlihat berbeda dibanding beberapa hari lalu. Kini ia terlihat lebih segar dan lebih cantik. Daster usang telah ia tanggalkan, Saraswati memakai home dress yang diberikan Julia beberapa hari lalu. Sebuah home dress yang jika tidak dilengkapi dengan outernya maka akan mengekspos lekukan tubuhnya.
Selesai melakukan perawatan tubuh Saraswati berdiri lalu menuju ranjangnya. Ia duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata lalu mengencangkan otot panggul selama 4 detik kemudian melemaskannya. Saraswati mengulanginya sebanyak 10 kali. Senam Kegel sederhana yang sangat bermanfaat untuk memuaskan suaminya di atas ranjang.
Jurus kedua yang diajarkan Julia untuk mempertahankan rumah tangganya adalah memberi pelayanan optimal bagi suami terutama urusan ranjang. Itulah kenapa ia rutin melakukan senam Kegel 3 kali sehari.
Bunyi ketukan di pintu dan ucapan salam sang suami jelas terdengar di telinga Saraswati. Ia segera menyemprotkan parfum beraroma lembut di leher dan kedua pergelangan tangannya lalu berjalan ke arah pintu siap menyambut sang suami.
Saraswati membuka pintu rumah seraya tersenyum, di hadapannya Galang sang suami terlihat lelah. Pria yang usianya 5 tahun lebih muda dari dirinya itu menatap heran.
"Waalaikum salam." ucap Saraswati lalu mencium punggung tangan suaminya.
Galang memperhatikan sang istri. Wangi lembut lavender ia rasakan di indra penciumannya. Kulit istrinya pun terasa lembut saat bersentuhan dengan tangannya. Dan pakaian sang istri sungguh berbeda, tidak ada lagi daster usang.
"Masuk, Mas." ajak Saraswati lembut sambil menggamit lengan Galang.
Istriku kenapa? tanya Galang dalam hati.
"Kok Mas malah diem? Ayo masuk."
Galang menatap wajah istrinya yang terlihat sangat cantik dengan make up tipis dan bibir bergincu warna pastel. "Iya,"
"Mas cape ya? Aku siapin air hangat buat mandi ya?" tawar Saraswati.
Galang tak langsung menjawab, ia masih tak percaya perubahan yang terjadi pada diri istrinya. Sebelumnya Saraswati tidak pernah menawarinya mandi air hangat tiap kali ia pulang dari luar kota, yang terjadi adalah dirinya yang meminta Saraswati menyiapkan air hangat untuk mandi.
"Ih, Mas Galang dari tadi diem terus. Aku siapin air hangat ya?"
"Iya." Akhirnya Galang menjawab.
Saraswati meninggalkan suaminya sementara Galang terus menatap istrinya tak percaya.
Mandi air hangat membuat tubuh Galang menjadi segar. Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menggantung di pinggang. Di dalam kamar, Saraswati sedang menyiapkan kaos dan celana training untuk dipakai Galang.
"Ini bajunya udah aku siapin, Mas." Saraswati menaruh pakaian Galang di atas ranjang.
Mata Galang tak lepas dari sang istri. Ia menelan ludahnya, saat ia datang tadi pakaian sang istri lebih tertutup dan kini outernya telah ditanggalkan. Yang tersisa adalah home dress berwarna peach di atas lutut dengan tali spageti dan berdada rendah.
Saraswati mendekati suaminya yang terdiam. Tubuh sang suami yang lebih tinggi dari dirinya membuatnya harus sedikit mendongak. Jari-jari lentik Saraswati menyentuh lengan Galang lalu ke arah dada. "Dari tadi Mas diem mulu, kenapa? Laper ya? Aku udah masak makanan kesukaan Mas, kita makan setelah Mas berpakaian."
"Aku mau makan kamu, boleh?" Galang bertanya sambil menyentuh dagu istrinya. Sorot matanya terlihat bergairah.
Wajah Saraswati merona, suaminya telah jatuh dalam pesonanya. Ia mengangguk. Kini saatnya membuktikan khasiat senam Kegel yang ia praktikkan.
***
Saraswati menggeliat dalam pelukan suaminya, ia bahagia. Matanya menatap wajah Galang dan jemarinya mengelus rahang Galang yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Semalam mereka melakukan hubungan suami istri seperti pengantin baru, lebih dari sekali.
"Eungh...." Galang melenguh lalu membuka matanya perlahan.
"Selamat pagi," sambut Saraswati.
"Pagi,"
Mereka berdua bertatapan layaknya dua insan yang dimabuk cinta.
Saraswati merasa optimis, saran dari Julia dan bantuan dari teman-temannya sepertinya memperlihatkan hasil yang baik. Ia pasti bisa memenangkan hati suaminya dan menyingkirkan bocah ingusan yang mengejar sang suami sejak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
A-pel (Anti Pelakor)
Historia Corta" Tutup semua celah untuk para pelakor" 5 wanita beda usia, beda profesi, beda latar belakang berkumpul bersama demi menjaga keutuhan rumah tangga mereka dari makhluk yang bernama pelakor (perebut lelaki orang). A-pel, Anti pelakor akan melakukan a...