Part 18

214 66 18
                                    


"Apa kau pikir ini akan berhasil?" tanya Chuu setelah mereka membereskan beberapa kekacauan akibat ritual yang baru saja terjadi. Bertanya pada Gowon yang masih saja menunduk. Entah kenapa.


"Tidak ada yang tau" jawab Chuu atas pertanyaannya sendiri. Gowon melirik padanya dengan tatapan yang sama, putus asa. 


Selesai berberes, Chuu menyadari bahwa keadaan kini sepi. Perasaan ganjil yang menyesakkan terasa di dadanya. Dia khawatir, bagaimana kalau gagal? bagaimana kalau mereka butuh bantuan? bagaimana kalau semua ini akan berakhir sia-sia?


Mungkin Yves akan baik-baik saja karena kalung yang ia gunakan akan melindunginya. Tapi Olivia? Mereka tidak tau kalungnya ada dimana. Bagaimana kalau Olivia bertemu Eden lebih dulu daripada kalungnya? dan kenapa Heejin mengutusnya alih-alih Chuu yang sudah punya kalung?


"Mereka akan baik-baik saja" kata Gowon, berujar tiba-tiba saat mereka menaiki tangga, keluar dari ruang ritual. "Bumi akan menjadi tempat favorit Eden saat ini, dia tidak akan menghancurkannya" lanjut Gowon, penuh misteri.


"Maksudmu?" tanya Chuu, meminta penjelasan lebih


"Dengan banyaknya orang jahat dan egois di Bumi yang bisa Eden kendalikan, maka kupikir dia akan bersenang-senang"


"Dan bermain-main dengan nyawa orang, maksudmu?" singgung Chuu, menarik poin utamanya "Bukankah itu juga perlahan-lahan akan menghancurkan bumi?"


"Yaa" jawab Gowon dengan mata menerawang kedepan "Tapi tetap saja, Eden tidak akan menghancurkannya dengan cepat. Setidaknya kita masih punya waktu"


Waktu?


Chuu pikir 'waktu' pun tidak pasti akan berpihak pada mereka. 


"Chuu eonni," panggil Gowon, menghentikan langkahan kakinya 


Chuu menoleh. "Kenapa?" tanyanya karena Gowon diam lama.


"Aku minta maaf, soal Renjun" jawab Gowon, menyesal.


Ah, soal apa yang telah Gowon lakukan pada Renjun dan berakhir membohongi mereka semua? "Aku masih kesal, asal kau tau. Kita uring-uringan mencaritau apa yang terjadi pada Renjun dan kau diam saja, pura-pura tidak tau" gerutu Chuu, jujur.


"Maaf.." lirih Gowon, lagi. Chuu pikir kalau mereka terus-terusan berlarut dalam bahasan ini maka Gowon akan menangis lagi 


"Dengar, Chaewonie" sebut Chuu, memegang kedua pundak sang adik dan menatap mata sembabnya "Senang melihatmu mencintai seorang pria sampai sebahagia itu, aku turut senang, sungguh" ucapnya, tulus


"Tapi dia bukan Renjun yang kita kenal, dan dia yang sekarang punya kehidupannya sendiri. Kau hanya perlu menunggu lebih lama lagi untuknya" tambah Chuu lagi, beringsut memeluk tubuh sang adik seakan menguatkannya.


Setelah dipikir ulang, Chuu paham betul bagaimana Gowon. Adiknya itu mungkin hanya mengira bahwa Renjun benar-benar telah tiada. Dan ketika dia muncul di Eden, Gowon segera memanipulasi ingatannya dalam harapan Renjunnya itu akan kembali.

MOON Volume 2 - EDEN Version || NCT WAYV LOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang