PART 14

2.5K 173 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE ❤️

MANOBAN HOME

"Limario?"

"Eh hai dady, kau sudah pulang?"

"Kau kenapa? Wajahmu sendu sekali?"

"Baru saja aku akan jatuh cinta, aku sudah patah hati duluan" jawabku pada dady

"Hah putra dady satu satunya baru juga segitu udah lemah"

"Dady jangan meledek dad, aku tidak main2"

"Ya ya ya limario, kejarlah siapapun dia momy dady akan mendukungmu"

Setelah mendapat keyakinan dari dadynya, lim kembali bersemangat.

Namun ia tetap enggan untuk pergi ke kantor bahkan ia memilih untuk tinggal di apartemennya sendiri.

4 bulan berlalu karena semua idol sedang hiatus dan ada yg menjalani kesibukan masing2 jadi mereka jarang bertemu di kantor. Hanya melalu grup chat dan pesan pribadi.

Jennie yg kala itu tidak memiliki kesibukan apapun. Hanya berdiam diri dalam kamar. Meski ia sudah berpacaran buka bukaan dengan kai (diketahui umum) namun perasaan dan hidupnya tetap tidak bahagia.

Dia sering kali memikirkan orang yang tidak dia ketahui keberadaannya. Limario..

Limariolah yg aku cari. Kemana dia 4 bulan ini? Mengapa dia menghilang?

Lim kembalilah aku membutuhkanmu. Aku merindukanmu lim. Perasaanku layu meski harus ku coba untuk memekarkannya lagi.

Rumahnya kini sepi tidak ada limario yg bangun pagi dan pulang kantor. Gedung juga sepi tidak ada idol atau staff yg lalu lalang.

"Lim aku akan menemukanmu, kau yg menjadikan aku seperti bintang. Jisoo dapat menjadi artis drama korea, Rose meraih mimpinya menjadi Penyanyi Solo, Lisa meraih cita2nya menjadi Mentor Dance di seluruh dunia. Dan aku menjadi model terkenal di dunia. Mengapa kau menghilang lim?"

Hanya rasa penyesalan yg kini ada dalam benak ku. Seandainya saja saat itu aku tidak pergi ke Jiyong Ent. aku tidak akan kehilangan Lim. Jika saat itu aku tidak mengejar kai yg tidak bisa membuatku bahagia maka aku tidak kehilangan Lim.

Drrrtttt drrrtttttt

"Haloo"

".............."

"Apa kau menemukannya?"

"............."

"Kirim lokasinya aku akan kesana"

Setelah menerima panggilan itu aku mengambil jaket dan maskerku. Aku membawa mobilku dan menuju lokasi itu.

30 menit aku sampai disana, aku memastikan tempat ini sepi baru aku turun dan masuk.

Aku mengetuk pintunya dan butuh waktu lama untuk dibukakan pintu.

///

"Aku tidak memesan ..... Jennie? Kau?"

Aku menariknya langsung ke dalam apartemen.

"Ada apa? Kenapa kemari?" Aku bertanya padanya dengan keadaan sedikit kacau. Aku takut jika ada yg melihatnya.

Dia tidak menjawabku, dia hanya duduk dan memandang kecewa padaku.

"J katakan kenapa kau kemari? Aku tidak mau ada yang salah paham dengan kita J" berulang aku bertanya padanya.

Aku bangun dari dudukku, lalu aku mendekati limario "mengapa kau menghilang? Mengapa kau tidak mencari penejelasan?"

"J sudahlah aku sudah tau dan paham semuanya J, maafkan aku yang berharap lebih padamu"

"Seandainya saja kau tidak berlari dan bersembunyi Lim, aku sudah bersamamu sejak saat itu"

"Maaf J aku tidak berani terluka karena aku banyak berharap"

Tubuh limario sudah menyender pada dinding dan aku tetap mendekatinya hingga jarak antara kami hanya beberapa cm saja.

Jantungku mulai tidak normal. Jika limario manatapku penuh maka aku pastikan jantungku akan berpindah.

Dia mulai menyentuh bagian ujung jariku lalu naik ke tangan dan lengan dan turun lagi pada punggungku hingga pinggang bagian belakang. Limario menarikku dengan lembut dan mencium bibirku sekilas.

Namun tanganku tidak mau tetap dibawah. Tanganku memeluk leher CEO ini. Melingkar pada tempat yang tepat. Lalu aku kembali melumat bibirnya.

"Cupp cupp emm emmphh"

Aku dan lim kembali perang. Bibirku dan bibirnya kini menjadi satu dan kami saling absen di dalam mulut.

Aku merasa sudah kehabisan nafas lalu aku merubuhkan tubuhku pada tubuhnya. Dia memelukku erat. Aku sangat nyaman berada dalam dekapannya. Aku mendengar detak jantung limario yg begitu tenang.

"Lim"

Dengan masih berada dalam pelukannya aku mulai bicara.

"Ada apa J?"

"Boleh aku bicara?"

"Bicaralah jika kau nyaman seperti ini"

"Maafkan aku, saat itu aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Tapi aku kesana hanya ingin memastikan jika kai benar mencintaiku atau tidak"

"Hmm lalu dia mencintaimu dan kau bahagia?"

"Saat itu saja lim, setelah itu dia hanya menginginkan hal lain dariku. Dia selalu melukai dan mengingkari janjinya padaku. Karena aku menolak setiap keinginan bodohnya lim"

"Sekarang kau masih mencintainya?"

"Aku tidak tau akan hal itu, aku memang pergi kencan dengannya namun hatiku seolah berada di tempat lain"

"J pahami dahulu dirimu sendiri, baru kau pahami yg lain"

Setelah mendengar jawabannya aku melepas pelukanku padanya.

"Duduk dulu ya? Aku akan ambil minum"

"Hmm"

Aku mengambil 2 kaleng minuman dingin. Sambil minum aku mulai bicara padanya. Sampai ia lelah dan tertidur.

Aku menggendongnya ke ranjang. Dan menyelimutinya. Aku berbaring di sebelahnya dan aku tidak akan melakukan apapun padanya. Dia adalah kebanggaan semua orang dan aku tidak berhak melukainya.

Sesaat setelah aku memunggunginya ada tangan melingkar dipinggangku. Tangan mungil yg biasanya menari-nari di atas panggung kini terlelap di belakangku.



"Cinta bukanlah mencari bagaimana kau dapat memilikinya namun bagaimana caramu melepasnya untuk bahagia. Cinta bukanlah kau atau dia yg harus bahagia namun sama-sama bahagia walau tak bersama"

I Love You Boss..!!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang