BAB 28

76.2K 9.6K 1.2K
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mafia Girl Transmigration

Di Negara Lain POV

Seseorang pria sedang merokok, tatapan yang tajam melihat jendela luar.

Tok Tok Tok

"Bos! Q'Xora ada di Indonesia. Dan keadaan mata-mata masih aman Bos." Lapor seorang bawahannya.

Pria itu hanya mengangguk, lalu menuju kursi kebesarannya.

"Apa Sakiel sudah menemuinya?" Ujarnya dingin.

"Ya Bos." Ucap pelapor dengan nada tegas.

"Si brengsek itu." Sosok itu mengehembuskan asapnya ke atas. "Kita ke Indonesia." Perintah mutlak sosok itu.

"Tapi Bos urusan-" Ucapan bawahan itu terhenti langsung dipotong "Apa kau berani membantah perintahku? Aku hanya ingin menemui tunanganku!" Bentak sosok itu membuat bawahan sekaligus sahabatnya menunduk.

Pov End

***

Sedangkan di Indonesia Erla sedang memberi makan Fox, Purple, dan Blue. Tatapan Erla kosong karena pesan yang diterima tadi malam.

Jika kau ingin terlepas dari semuanya maka akhiri sumbernya. Maka kau akan kembali. Aku tunggu.

-S

Fox seakan tahu pikiran Erla menghiburnya dengan mengelus kaki Erla. Erla hanya tersenyum tipis.

"Mari ke taman." Erla mengajak Fox, Purple, dan Blue menuju taman Mansion.

"Kalian boleh di sini tapi ingat kalian tidak boleh menganggu siapa-siapa. Aku akan pergi dulu ada urusan." Erla mengelus kepala Fox, Purple, dan Blue.

Erla melangkah menuju motor kesukaan Kakek Ompongnya. Erla menaiki motornya dan menuju keluar mansion.

Erla menuju salah satu apartemen mewah. Erla memakirkan motornya, dan tatapan dingin membuat beberapa orang bergidik ngeri.

Erla sampai di pintu salah satu apartemen. Erla menekan tombol dan bersender di dinding dengan kepala yang menunduk membuat kesan horor.

Seseorang di dalam apartemen membuka pintu. Erla mendongak lalu berjalan masuk dengan menyenggol bahu pemilik apartemen.

"Q'Xora bagaimana Anda tahu saya tinggal di sini." Zain memgikuti Erla yang duduk di sofa.

"Apa aku tidak boleh berkunjung ke rekanku sendiri?" Erla berdiri dan mengambil pisau di dapur.

"Tentu saja boleh." Zain tersenyum kikuk.

Mafia Girl Transmigration ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang