BAB 50

20.9K 3.6K 1.2K
                                    

-0O0-

•Mafia Girl Transmigration•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Mafia Girl Transmigration•

Erla bersandar ke dinding, dengan memainkan korek apinya. Melihat banyak siswa dan guru-guru yang memasuki aula sekolah.

"Perlombaan terakhir. Huh, ini melelahkan." Erla menutup botol kecilnya dan ketika Ia ingin berbalik.

"Kau siswi yang terkenal karena perubahannya bukan? Ah, siapa namamu Erla?" Gadis dengan seragam ketatnya mencegah jalan Erla.

"Perkenalkan aku lawanmu dari SMA Pelita Harapan yang akan mengalahkanmu nanti." Gadis itu menjulurkan tangan, Erla melihat name tag gadis itu, Jelita.

Saat Erla ingin membalas uluran tangan Jelita, Jelita langsung menariknya. "Tidak bisa, kuman sepertimu jangan sampai menyentuhku. Dada kuman." Jelita berjalan dengan menyenggol bahu Erla.

"Jika aku kuman, maka kau virus." Erla menggelengkan kepala, tetapi tangannya ditarik Revan.

"Sayang...." Erla yang mendengar panggilan menggelikan Revan langsung menjauhkan diri.

"Kau gila. Jangan memanggilku seperti itu. Aku bukan anak ABG." Ucapan Erla membuat Revan cemberut. Revan yang tertarik dengan topi Erla langsung mengambilnya.

"Apa itu ABG, aku tidak tahu. Jangan memakai topi aura kemisteriusanmu semakin keluar membuat banyak cowok-cowok di sini penasaran."

"ABG itu anak baru gede. Terserah kau saja Ensa, sudahlah aku mau masuk dulu." Revan menoleh ke kanan dan ke kiri dengan cepat langsung mencium bibir merah merona milik Erla.

Revan dengan tidak bertanggung jawabnya langsung berlari, Erla mengedipkan mata. "Pasti gara-gara salah pergaulan dengan Guru Gila, dia menjadi seperti itu. Jika sudah menikah nanti aku benar-benar akan mengurungmu Ensa agar tidak tercemar kegilaan Mr. Kenneth."

Revan menangkup pipinya sendiri, "Aku menciumnya? Yes, akhirnya aku bisa melakukannya. Peningkatan yang pesat nanti aku pamerkan dengan orang ketiga di hubunganku yang tak lain si Kenneth. Oh dimana dia?"

Mr. Kenneth yang ingin masuk ke aula terhenti karena melihat aksi nekat adik monsternya, Ia membekap mulutnya seakan tak percaya. "Calon istriku dan adikku berciuman. Oh, ini menyakitkan Tuhan...aku tak kuat melihatnya. Oh, Mama aku butuh pelukan. Tetapi, aku tidak memiliki Mama..."

***

Erla menghampiri Mrs. Henny yang masih kelimpungan. Tetapi, Erla menghentikan langkahnya ketika mendengarkan beberapa siswi SMA Pelita Harapan membicarakan soal SMA Merah Putih.

"Kau dengar bahwa perwakilan SMA Merah Putih tidak mengirimkan perwakilan untuk debat bahasa?"

"Benarkah?"

"Ya, perwakilannya mengalami kecelakaan. Aku jamin itu ulah Jelita, kau tahu sendiri dia sangat ingin menang menjuarai debat bahasa ini."

"Benar juga. Kita sudah tahu bagaimana perilakunya, tetapi yang kuherankan adalah dia selalu mengalah dari Hana."

Mafia Girl Transmigration ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang