BAB 48

25.7K 4.1K 1.9K
                                    

-0O0-

•Mafia Girl Transmigration•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Mafia Girl Transmigration•

Para murid perempuan berbisik-bisik melihat Derex memberi minum pada Erla. Erla menatap tepat di mata Derex.

Erla menerima minuman itu. "Terima kasih."

Derex mengangguk lalu berlari kembali ke kumpulan anak SMA Pelita Harapan. Revan yang melihat itu, hanya acuh tak acuh dan meletakkan tasnya di pinggir Erla.

"Jangan minum minuman ini." Bisik Erla pada Revan. Revan hanya mengangguk.

Kerla menyenggol Erla, "Atlas." Bisik Kerla di samping Erla. Erla mendongak kembali.

"Ini minuman biar kau semangat." Erla yang tak enak hati pun menerima pemberian dari Atlas. Rio bergantian berbisik, "Bos lihat, kekasihnya cemburu."

Erla melihat Hana yang menatap sinis ke arahnya. Erla tersenyum ke arah Atlas, "Terima kasih."

"Sama-sama yang semangat yaa Erla." Ucap manis Atlas yang membuat Kerla dan Rio bergaya mual.

"Jangan deket-deket sama tunanganku." Peringat Atlas pada Revan yang sedang memainkan rambut panjang Erla.

Kevin yang dari tadi diam mulai angkat bicara, "Tunanganmu saja gak keberatan lihat kau gandengan dan ciuman sama cewek lain."

Atlas mengepalkan tangan dan memilih untuk pergi. "Yahh pergi juga tuh kuman." Kekeh Rio.

Erla meletakkan jaketnya di pangkuan Revan, "Titip ya."

Revan tersenyum tipis, lalu menyuruh Erla untuk menghadap Kerla. Erla hanya menurut.

Revan membenarkan kuciran Erla, "Rambutnya berantakan nanti ganggu pertandingan."

Dengan hati-hati Revan menyatukan rambut hitam dan tebal milik Erla. Pemandangan romantis itu tak luput dari para siswa-siswi dari SMA Cakrawala, Merah Putih, dan Pelita Harapan. Bahkan, beberapa anak ada yang memfoto adegan romantis seperti drama korea tersebut.

Revan mendekat ke leher Erla, "Jika ini bukan tempat umum, sudah kuciumi seluruh lehermu." Erla yang mendengar hanya menggeleng, tetapi senyum manisnya terpatri di wajah cantiknya.

Kerla yang dekat dengan wajah Erla, "Jangan banyak tersenyum Er, ini hati gak bisa diajak kompromi."

Rio memutar kepala Kerla, "Lebih baik lihatin aku aja ya..." Kerla memukul pundak Rio.

Mafia Girl Transmigration ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang