BAB 6

93.9K 11.5K 103
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Mafia Girl Transmigration•

Erla dan Kevin mengikuti pembelajaran dengan fokus, walaupun sesekali Erla hanya mencoret-coret kertas. Bagaimanapun dia sudah lulus sekolah sejak lama dan disuruh bersekolah lagi.

Erla memandangi pemandangan di luar, "Bagaimana dengan adikku, Alger? Bagaimana nasib ular-ularku dan senjata andalanku? Apa rekan-rekanku mencariku? Apa mereka membawa dua lencanaku? Siapa dalang pembunuhanku kemarin?"

Erla terus berperang dengan pikirannya. Matanya sesekali fokus ke depan, tetapi tidak dengan pikirannya yang terus berperang.

***

Setelah pemakaman Q'Xora, Horus, Zain, Spy Jordie, dan Dr. James merenung kembali.

"Apa kalian melihat Gavrilo?" Tanya Spy Jordie memastikan.

"Tidak, aku tak melihatnya." Jawab Horus.

"Aku sudah mengabarinya kemarin." Sahut Zain yang membenarkan letak jas hitamnya.

"Lupakan si Gavrilo, apa kalian sudah mengabari Alger?" Tanya Dr. James membuat semua menepuk kening.

"Aku lupa memberi tahu dia." Zain meringis.

"Tak apa, dia bisa menyusul." Tepuk Horus menenangkan.

"Yang harus kita diskusikan sebelum mencari Q'Xora adalah apa kalian sudah tahu pasukan yang menyerang Q'Xora?" Tanya Dr. James.

"Aku sudah mencari tahunya, dia pasukan Mensa Internasional." Jawab Spy Jordie yang membuat semua mengepal.

"Kau yakin?" Tanya Horus kembali.

"Aku paham kalian meragukanku karena bagaimanapun Mensa Internasional tak mungkin menyerang Q'Xora secara terang-terangan seperti itu karena pasti akan mengundang kemurkaan kita. Tetapi, setelah aku teliti kembali mereka semua adalah pasukan bunuh diri dari suatu kelompok tanpa ketua di Mensa Internasional." Jelas Spy Jordie.

"Tidak mungkin mereka tanpa ketua." Sanggah Zain yang diangguki Horus dan Dr. James.

"Itulah yang kubingungkan, aku ingin meminta bantuan Alger." Jelas Spy Jordie kembali.

"Jangan, walaupun dia adik Q'Xora aku tak mempercayainya karena dia adalah anggota Mensa Internasional." Ucap Horus dengan sengit.

"Kau benar Horus. Kita cari tahu ini sendiri saja." Ucap Dr. James menyakinkan.

"Kita bagi dua kelompok, aku dan Horus akan mencari orang yang mirip dengan Q'Xora. Zain dan Spy Jordie akan mencari dalang di balik penyerangan." Jelas Dr. James yang diangguki ketiganya.

Spy Jordie mengangguk, "Baiklah, jika aku sudah menemukannya aku akan menyusul dengan Zain."

Spy Jordie, Zain, Dr. James, dan Horus memasuki mobil meninggalkan acara pemakaman. Tetapi, saat mereka ingin melajukan mobil.

"Tunggu Zain, bukankah dia Alger?" Tanya memastikan Horus dengan mata jelinya.

"Ya benar, tetapi dia dengan siapa?" Dr. James mengamati dari jarak jauh.

"Apa itu Gavrilo?" Tanya Spy Jordie.

"Yang mana?" Zain yang dikursi kemudi mendekat.

"Aku tak melihatnya." Lanjut Zain yang langsung mendapat jitakan dari Dr. James.

"Kemari." Arah Dr. James membenarkan letak kepala Zain agar bisa melihat.

Alger dengan pria tak dikenal dengan jas rapi, tak luput dengan topi bundarnya dan kacamata hitam.

Alger menaburkan bunga-bunga di pemakaman kakak angkatnya, Q'Xora. Ia sudah lama tak bertemu dengan kakaknya, tetapi saat Ia memiliki waktu luang kakaknya pergi begitu saja.

"Sudah tiga kali Kak, yang tenang di sana. Aku di sini akan jaga diri. Tetapi, aku merasa kau masih di dunia ini. Jika benar, aku akan mencarimu." Ucap Alger lalu mencium nisan tanpa ukiran nama.

"Maaf, Tuan membuat Anda menunggu lama." Alger berjalan di belakang seseorang yang dicurigai Zain, Spy Jordie, Horus, dan Dr. James.

"Dia siapa? Apa itu Bos dari Alger?" Tanya Zain yang berada di dalam mobil.

***

Sedangkan seseorang yang dari tadi dibicarakan menguap malas di dalam kelas dengan memainkan botol kecilnya.

"Seperti ada yang membicarakanku."

Bersambung...

-Terima kasih untuk orang-orang baik yang sudah vote, comment, follow, dan share🐣-

Mafia Girl Transmigration ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang