BAB 43

30.3K 4.3K 507
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Mafia Girl Transmigration•

Cahaya mentari pagi menembus sela-sela korden, membangunkan sosok remaja. Erla membuka matanya, Ia merasakan tangan besar menindih perut berototnya.

Erla memindahkan tangan Ensa. Ia berusaha bangkit pelan-pelan. Setelah berhasil menyingkir, Erla melihat Glory yang sudah mengecil dan berubah menjadi patung batu. Ia menggadahkan tangannya dan senjata payungnya menghampiri tangan Erla.

Erla melihat Mr. Kenneth yang mengeluarkan air liur, "Iuh." Ucap Erla lalu sedikit menjauh. Ia menjetikkan jari, sudah sampai ke kamarnya. Ia menuliskan surat.

Sedang sakit. Jangan masuk ada anjing galak!

Setelah menempelkan di depan pintunya. Erla menjetikkan jarinya, tubuhnya sudah berpindah di markas milik Mensa (Ensa) Internasional di Rusia. Ia membuka payungnya untuk membuat tubuhnya menjadi tembus pandang.

"Masih sama. Tidak ada yang berubah." Gumam Erla pelan. Ia melihat-lihat orang-orang Ensa Internasional yang sedang membuat senjata biologis.

Erla mengikuti ruangan-ruangan dan melihat seseorang. Ia menjetikkan jarinya dan sudah duduk di atas, Erla memperhatikan orang-orang di bawahnya.

"Hubungi Ayahku segera."

"Tapi, Tuan?"

"Ikuti saja perintahku."

"Panggilan antar dunia paralel sudah tersambung."

"Ada apa?"

"Ayah, aku menemukan cairan yang bisa melumpuhkan Xora dengan satu tetes saja."

"Bagaimana kinerjanya?"

"Jika Xora meminum air yang diberi cairan ini, maka semua kekuatan Xora akan hilang dan kita juga bisa mengambil payungnya."

"Bagaimana dengan Kenneth dan Ensa?"

"Aku sudah membuatkan khusus, bewarna kuning yang bersifat sementara sedangkan yang bening bersifat permanen. Yang bening ini khusus untuk Xora."

"Bagaimana dengan alatmu? Jangan sampai Ensa mengetahuinya."

"Tidak Ayah. Semua aman."

"Baiklah-"

"Ayah? Bagaimana dengan ciptaan ke-5 mu, Maksudku Five. Apakah masih di tabung?"

"Masih, dia aku jaga."

"Oh Zero sudah lama tidak berjumpa. Aku agak curiga dengan Five. Lebih baik kau mengawasinya."

"Tidak usah mengaturku."

"Hahaha kau masih saja sombong. Baiklah sampai jumpa."

Erla hanya diam menguping pembicaraan itu. "Dasar semut kecil." Ucap Erla, Ia ingin menjetikkan jarinya tapi tangannya dihentikan oleh seseorang.

Mafia Girl Transmigration ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang