-o0o-
•Mafia Girl Transmigration•
Revan melihat Erla dari kaca spionnya.
"Erla?!"
"Ya?" Erla kembali berteriak.
"Aku mau ngebut, pegangan!" Revan mengegas motornya membuat Erla langsung memegang jaket Revan.
Revan tersenyum puas. Revan menuju markas The Drax. Di sana sudah banyak anak berkumpul dengan motor yang berjajar rapi.
Erla memandangi sekitarnya dan turun langsung melepas helmnya.
"Suittt suitt." Dua cowok keluar dari markas memandangi Erla dam Revan.
"Sekiann lamaaa." Rio langsung bernyanyi lagu Ridha Roma.
"Uhuyy." sahut beberapa anak The Dtax.
"Aku menunggu.. Kedatanganmu."
"La..lala...lalalala...." Mereka yang melihat Bos mereka datang, langsung keluar dengan bernyanyi bersama. Erla yang melihat hanya tersenyum tipis.
Erla membuka permen karetnya dan memakannya.
"Bos siapa tuh, cantik banget." Tanya salah satu anggota The Drax.
"Calon Istri." Revan merangkul Erla bangga tapi tangan Revan langsung dibuang Erla.
"Aku sudah punya tunangan." Sinis Erla. Revan (Ensa) yang mendengarnya malah tersenyum.
"Sebelum janur kuning melengkung, gas aja Bos." Bela salah satu anggota The Drax.
Erla yang merasakan sesuatu menuju belakang Revan langsung menangkap.
Hap
Batu sebesar kepalan tangan menuju kepala Revan tapi sudah ditangkap Erla. Anggota The Drax yang melihat langsung menuju tempat Revan dan Erla.
Revan yang sudah tahu batu itu menuju kepalanya hanya pura-pura tidak tahu. Karena Ia tahu Xoranya akan menyelematkannya. Xora memiliki kepekaan indra lebih dari Mr. Kenneth, dirinya, Sakiel, dan satu ciptaan lagi yang biasa disebut Zero.
Erla berbalik melihat 5 motor tak jauh dari tempatnya. Mereka adalah anggota Snakers yang berasal dari SMA Pelita Harapan.
"Woii! Kita tak menyari masalah denganmu ya!!" Para anggota The Drax murka.
Revan mengkode untuk tetap tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Girl Transmigration ✓
FantasyAtara Bellona Ixora pemimpin mafia Prosperine, mafia yang berkuasa di Benua Eropa yang terus melakukan transmigrasi karena ulah tunangannya sendiri. Sebanyak apapun Xora melakukan transmigrasi Ia tetap tidak terlepas dari dunia gelap. Melupakan seb...