terkurung

44 12 6
                                    

" berapa banyak yang tewas ?! " Seseorang itu bertanya sembari berkacak pinggang menunggu jawaban anak buahnya .

" Delapan orang , termasuk orang kepercayaan anda " bukannya marah tetapi lelaki itu kembali tertawa keras sambil menuruni anak tangga

" Itulah balasan untuk orang yang menghianatiku " ucapnya , kakinya berjalan menghampiri para sandra nya .

Y/n ketakutan melihat lelaki itu yang mulai berjalan ke arahnya , ia mulai mempererat pelukannya pada Taeyong disampingnya .

" Ada apa gadis manis ? Kenapa kau terlihat ketakutan hmmm ? Apa aku terlihat menyeramkan bagimu ? . Baiklah aku akan membuka topengku saja " lelaki itu benar benar melepas topeng diwajahnya . Lalu berusaha menyentuh y/n .

Taeyong langsung menepis tangannya keras " jangan berani menyentuh adikku atau akan ku bunuh kau !! " Ancam Taeyong

" Ah... jadi kalian kakak adik . Apa katamu tadi ? Akan membunuhku ? Membunuh seorang Jeon Wonwoo ? Lihat dulu keadaanmu ini , berdiri saja tidak bisa apalagi mau membunuhku . " Lelaki itu berputar mengelilingi y/n dan Taeyong . Memang saat ini Taeyong tengah dipapah y/n karena luka tembak di perutnya yang terus mengeluarkan darah cukup banyak .

" Kalau begitu ayo buktikan kalau kau bisa membunuhku " rambut y/n ditarik  oleh lelaki itu sampai membuat y/n menjerit kesakitan . Taeyong marah melihat adiknya diperlakukan kasar , ia berusaha memukul lelaki bernama Jeon Wonwoo namun nihil . Lelaki itu berhasil menghindar dan menendang Taeyong sampai jatuh tersungkur .

Soobin dan yang lain tidak bisa berbuat apa apa karena tangan mereka diikat . Taeyong terlihat kesakitan lalu berusaha bangkit sambil memegangi perutnya .

" Ada apa ? Apa hanya itu kemampuan yang kau miliki  " Taeyong kembali melayangkan pukulan dan berhasil mengenai wajah lelaki yang bertubuh lebih besar darinya .

Tidak terima wajahnya dipukul , lelaki itu mendorong y/n menjauh . Berjalan mendekati Taeyong lalu memukulnya bertubi tubi dan.....

Dor~

" HYUNG.. / OPPA... / NAK.. " teriak mereka bersamaan .

Satu peluru kembali menembus dada kiri Taeyong , membuatnya ambruk seketika . Y/n langsung berlari menghampiri kakaknya dan membawa kepalanya kepangkuan sambil menangis .

" Maaf ~, m..mungkin setelah ini oppa t..tidak bisa menjagamu lagi s..seperti dulu . Tapi ada mereka yang akan m..menggantikan ku untuk merawatmu j..jadi jangan bersedih ya... "

Y/n menggeleng mendengar kata kata kakaknya , ia tak mau siapapun menggantikan posisi kakak dalam hidupnya . Taeyong tersenyum tipis , menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya sambil menutup mata .

Menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya . Y/n terus mengajak kakaknya bicara meski ia tau kakaknya itu tidak akan menjawab lagi . " Oppa... jangan bercanda hiks.. siapa yang akan menghiburku saat aku sedih nanti hiks... "

" Itukah yang akan membunuhku , sekarang malah dirinya sendiri yang terbunuh " ucap Wonwoo dengan nada mengejek " kurung mereka !! " Perintahnya kepada para anak buahnya .

Mereka dibawa ke sebuah gudang dengan keadaan yang telah terbuka dari ikatan . Y/n terus menangis seusai kematian Taeyong di depan matanya seakan tak pernah ia sangka sebelumnya , kakaknya akan pergi meninggalkan dirinya sendiri di dunia yang sudah hancur ini .

Soobin dan yang lain berusaha menenangkan y/n . Jasad Taeyong tidak berada di ruangan ini , entahlah dibawa kemana oleh orang orang itu .

Hawa dingin di malam hari tidak membuat y/n merasakannya , berbagai cara telah mereka lakukan untuk menghibur y/n tapi tidak merubah apapun . Soobin tetap berada di samping y/n meski perkataannya tak digubris sekalipun .

" jangan hiraukan aku Sunbae , kau tidurlah " y/n mengatakannya pada Soobin yang sudah beberapa kali menguap " mana mungkin aku bisa membiarkanmu dalam keadaan seperti ini " Soobin masih tetap berada di samping y/n .

Semua orang telah tertidur , beralaskan kardus bekas yang bisa membuat mereka tidak terlalu kedinginan oleh lantai gudang . Kecuali y/n , Soobin dan Beomgyu yang masih terjaga .

" Dimalam saat kita akan pergi dari villa saat itu , Taeyong Hyung pernah bilang padaku ~ " Beomgyu mendudukkan dirinya disamping y/n . Y/n melihat ke arah Beomgyu begitu juga dengan Soobin , menunggu melanjutkan kalimatnya .

" jika benar aku harus mati nanti saat melindungi adikku maka aku tidak akan khawatir . Setidaknya ada kalian yang akan menjaganya nanti . " air mata y/n turun begitu saja mendengar perkataan Beomgyu seakan kakaknya sendiri yang mengatakannya .

" Maaf , aku tidak bermaksud membuatmu menangis begini . Tapi yang kakakmu maksud itu , masih ada kami semua sebagai keluarga mu . Benar kan Hyung ? " Soobin mengangguk , y/n menyunggingkan senyum mendengar itu .

" Kau tak perlu kesepian setelah ini ataupun memendamnya sendiri , masih ada kami yang akan mendengarkan semua keluh kesahmu " ucap Soobin sembari mengusap air mata y/n

" Terimakasih karena kalian selalu ada dan mau menerima diriku "

" Kalau begitu ayo tidur ini sudah malam , semuanya juga sudah tidur lebih dulu " y/n mengangguk " kau juga segera tidurlah Beomgyu "

" Nee Hyung "

Akhirnya mereka semua tertidur , Soobin dan juga y/n tidur dalam keadaan duduk dengan kepala yang saling bersandar satu sama lain .

Y/n POV

Entah bagaimana malam ini aku bisa tertidur setelah melihat kakakku yang ditembak didepan mataku sendiri . Kata kata dari Beomgyu dan Sunbae setidaknya membuat ku tenang , mungkin itulah alasanku hidup untuk saat ini .

Bayangan sebuah kenangan itu terus menghantuiku sampai ke dalam mimpi dimana di sebuah taman terdapat dua anak kecil . Satu anak laki laki dan satu lagi anak perempuan yang merupakan y/n dan Taeyong semasa kecil .

Terlihat bermain bersama dengan tertawa sembari berlari mengejar satu sama lain . Sampai saatnya dimana anak perempuan itu berlari menghindari kejaran dari kakaknya menuju jalan raya .

Sebuah mobil melaju kencang kearah anak perempuan itu sambil mengklakson dengan keras . Tangan gadis itu terasa ditarik kebelakang sampai ia terjatuh di trotoar lalu terdengar suara tabrakan didepannya . Saat melihat ke depan , anak laki laki yang sedari tadi bersamanya sedang tergeletak di jalan dengan darah yang begitu banyak .

Seketika itu aku tersadar dari mimpi burukku yang merupakan kenangan bertahun tahun lalu yang memang terjadi , akibat kejadian itu Taeyong oppa memiliki luka di ujung matanya .

Cahaya matahari mulai masuk keruangan ini yang menandakan hari sudah berganti pagi . Mimpi singkat tetapi dapat membuat dadaku sesak menahan tangis saat mengingatnya .

' ini kedua kalinya kau telah menyelamatkanku oppa , tapi kenapa harus kau yang pergi ' batinku

Aku tak bisa bergerak karena Sunbae menaruh kepalanya di atas kepalaku , aku takut ia akan terbangun jika aku bergerak . Kuputuskan untuk menutup mataku kembali , lagipula tidak ada yang akan kulakukan di tempat ini . Pintu tempat kami dikurung seperti ada yang membuka kuncinya .

Brak.....

Pintu telah terbuka membuatku terkejut , saking kerasnya seseorang itu membuka pintu sampai semua orang di dalam ruangan ini seketika terbangun .


_________________________

Gimana ? Masih kurang nge feel ya ?

Niatnya mau namatin cerita ini dulu sebelum nulis cerita lainnya . Maaf kurang bagus ceritanya dan mungkin sebentar lagi akan tamat .

Thank you yang udah vote....

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan....

Why There Must Be Zombie ( Y/N ) ~TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang