17 Kotak Pandora Mulai Terbuka

4.8K 1.1K 138
                                    

Aku meyakini Allah adalah Dzat yang pandai membolak-balikkan hati. Bagaimana bisa karunia-Nya tidak kunjung berhenti, kendati dosaku yang banyak tidak bisa dipungkiri. Aku bersyukur atas nikmat-Nya sepanjang hari, aku berharap ridho-Nya berada di jalanku ini.

***

Ramazan menghentikan motornya di depan rumah kontrakan Maira dan Mina. Beberapa hari yang lalu, ia mendapati cerita dari Rifa'at bahwa adiknya hendak berkenalan dengan seorang laki-laki.

Ketika semasa sekolah atau mereka masih hidup bersama, Ramazan dengan tegas melarang siapapun laki-laki yang dekat dengan Maira. Ia tidak bermaksud membedakan, namun Ramazan mengakui jika Maira begitu cantik karena membawa gen dari Rifa'at yang memiliki keturunan Turki. Bisa dibayangkan bukan adiknya berada di antara orang lain?

Tetapi bukan berarti Ramazan menyukai Maira dalam konteks lain, hanya saja baginya, adiknya itu masih kecil, manja, dan polos. Sehingga Ramazan tidak ingin sifat Maira yang demikian dimanfaatkan oleh laki-laki lain di luar sana.

Pun dengan sekarang, Ramazan bahkan ngotot, dan berusaha melarang Maira.

"Kamu masih kecil ah, ngapain nikah? Mending lanjut kuliah aja." Ramazan melakukan video call dengan Maira dan Mina.

"Ramazan, nggak baik berbicara seperti itu. Kan Maira mempunyai niat baik untuk menikah, mama menyetujui kok." Mina memberi teguran pada Ramazan.

"Tapi Ma, lagian Maira masih 19 tahun, lebih baik senang-senang dulu daripada mikir menikah," ungkap Ramazan.

Maira ingin meralat ucapan Ramazan, bagaimanapun juga kakaknya masih umum, belum paham mana jalan kebenaran dan bukan. Namun, Mina lebih memilih mengambil alih.

"Siapa bilang menikah nggak bisa senang-senang, bisa kok, punya pasangan hidup buat manusia lebih membahagiakan apalagi kalau sama-sama saling mengingatkan dalam kebaikan."

"Iya sih Ma, tapi lagian juga katanya ini tahun kelahiran 1993. Berarti 1 2 3, Ya Allah beda 9 tahun Ma sama Maira, bahkan lebih tua dari Ramazan," gerutu Ramazan.

"Ah cuma 9 tahun juga, sekarang masih 28 tahun, masih muda kok," bela Mina.

"Tapi Ma..."

"Ramazan, dukung Maira ya? Lagipula ini masih kenalan dulu, kalau nggak cocok yaudah nggak lanjut. Nggak boleh menolak pinangan dari laki-laki sholeh."

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya,

"Ada suatu tradisi yang membudaya, yaitu perempuan atau orang tuanya menolak lamaran orang yang melamarnya karena alasan ingin meyelesaikan sekolahnya di SMU atau Perguruan Tinggi, atau bahkan karena anak (perempuan) ingin belajar beberapa tahun lagi. Bagaimana hukum masalah ini, apa nasehat Syaikh kepada orang-orang yang melakukan hal seperti itu, yang kadang-kadang anak perempuan itu sampai berusia 30 tahun belum menikah."

Hukumnya adalah bahwa hal seperti itu bertentangan dengan perintah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ إِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌ

"Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar." (HR. Tirmidzi no. 1085. Al Albani berkata dalam Adh Dho'ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi).

Man Anta? ✔ [SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang