06. kenzie dan basketnya

39 3 0
                                    

Sudah 5 menit berlalu, tetapi The Tigers masih belum mencetak poin entah strategi apa yang diciptakan Ken kali ini, biasanya dia dan temannya langsung mencetak poin tanpa henti bahkan menyelesaikan pertandingan sebelum waktu berakhir.

"6-0!" wasit meneriakkan skor pertandingan saat ini.

"Apaan sih, katanya pemain basket terbaik tapi diem aja udah ketinggalan" komentar Rara dalam hatinya, sejak kapan dia mulai memperhatikan permainan yang membosankan baginya.

Tim Demon terlihat mulai meremehkan kemampuan The Tigers yang masih tetap tidak mencetak poin, mereka mulai lengah sebab poin yang sudah cukup bisa dibilang aman tetapi mereka lupa siapa lawan mereka, ya The Tigers tim basket yang memiliki banyak strategi yang mampu mengecoh lawan.

Priittt

"10-0!" lagi lagi wasit kembali menyerukan hasil skor sementara.

"Oke, start!" seru Ken kepada anggota tim basketnya.

Putra mulai men-dribble bola yang berada padanya menuju kearah ring lawan mengoper kearah zidan dan ya! tembakan tepat sasaran memasuki ring lawan mengubah poin mereka menjadi satu.

Tim lawan mencoba merebut bola dari tangan Bryan namun usaha mereka gagal dan Bryan juga berhasil mencetak satu poin untuk timnya. Bryan si playboy ulung itu mengedipkan matanya menggoda para cheerleaders di kursi penonton yang berhasil membuat suasana ramai dan riuh.

Bola berwarna oranye berada di tangan Leo salah satu anggota Demon men-drible bola bundar itu kearah ring The Tigers namun berhasil dihadang oleh Devan serta epic comeback mencetak poin untuk timnya. The Tigers tak memberi kesempatan pihak lawan untuk mencetak poin lebih lagi.

Kali ini giliran sang kapten menunjukkan kemampuannya, dia mengambil bola dari Rendy yang mengarah ke ring basket The Tigers dia juga merupakan kapten dari tim lawan. Semua penonton yang melihat bersorak memberi semangat dengan meneriakkan nama "Kenzie" beriringan.

Pria itu memantulkan bola seraya memandang kearah ring yang berada cukup jauh didepannya, dengan keyakinan dan tekad yang kuat dia melemparkan bola bulat berwarna orange itu.

Dan..

Priittt, wasit kembali meniupkan peluitnya sambil meneriakkan suatu kata.

"Three point!"

Teriak para penonton di dalam lapangan pun pecah, suara riuh berisik itu, para cheerleaders yang terlihat gembira melompat-lompat namun hanya satu orang saja yang masih duduk diam dengan wajah datar tanpa ekspresi. Rara, sorot matanya memandang kearah Ken yang tengah tersenyum tipis setelah berhasil mencetak poin, pria itu dan basketnya.

***

Pertandingan basket mingguan kali ini tentu saja dimenangkan oleh Ken dan teman-temannya, mereka tak membiarkan siapapun mengalahkan mereka walau hanya pertandingan mingguan. Strategi kali ini berhasil mengecoh Demon.

Flashback on

"Jadi apa rencana kita kali ini Ken?" tanya Putra tanpa basa-basi sementara yang lain ikut mendengar terkecuali Bryan yang tengah menggoda cheerleaders disampingnya.

Kenzie melangkah dan langsung saja menjitak kepala bundar playboy itu menariknya kearah teman-temannya yang lain.

"Apasih ah" Bryan mendengus kesal, tim nya gak asik pikirnya.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang