02. nyebelin

54 11 9
                                    

"Sebagai hukumannya kamu harus bersihin ruangan UKS di lantai 2!!"

"Tapi besok, karena kunci ruangan itu dibawa dan hari ini penjaga sekolah tidak hadir" perintah Pak Sudirman dengan lantang.

"Baik pak" jawab Rara dengan ekspresi sedikit kesal.

"Dan kamu juga!" lanjut Pak Sudirman seraya menunjuk wajah pria disebelah Rara.

"Tapi saya ada tur basket besok pak" Kenzie juga kena hukuman oleh guru itu.

"Eits, bapak ga peduli apa yang harus kamu lakukan. Berani melanggar maka berani pula mengambil resikonya, berdasarkan hadist-"

"Iya iya pak" belum selesai Pak Sudirman berkata langsung dipotong olehnya, murid lain pun hanya bisa geleng-geleng kepala begitupun Pak Sudirman sendiri.

"Oke kalian boleh duduk ke bangku masing-masing, hari ini kita akan melanjutkan materi pembelajaran kita di bab berikutnya lihat buku paket kalian" para murid mematuhi aturannya membuka lembar per lembar buku paket membuat suara lembaran kertas terdengar seisi ruangan.

"Psstt.. Kok lo telat bisa telat ke kelas Ra" bisik Salsa ketika Rara sampai di kursinya.

"Tadi gue kena sial" ketus gadis berambut ikal itu.

"Tuhkan bener rumornya di rooftop itu angker Ra, ngapain lo kesana" tambah Salsa.

"Salsa kamu bicara apa dibelakang sana?!" tegur Pak Sudirman yang mengagetkannya.

"Eh iya iya pak maaf" ucap Salsa.

'Ck iya gue kena sial gara-gara makhluk itu' gerutu Rara dalam hatinya

***

Bel pulang telah berbunyi lima menit yang lalu, seluruh murid XII Ipa 1 telah selesai merapikan alat tulis dan bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. Rara tengah sibuk mencari benda di dalam tasnya, seingatnya tadi ia membawa tumblr alias botol minum berukuran mungil tapi masa bodo pikirnya lagi toh dia bisa membeli botol minum yang sama bahkan yang lebih bagus dari miliknya awal.

"Ra, lo mau ikut nonton ga? Gue sama Salsa mau kesana, Jo ga ikut karena latihan taekwondo and lo mau join?" Tanya Zidny yang berada disebelahnya. Mereka duduk berdua, Jo dengan Salsa entah apa yang membuat mereka bertiga bisa menjadi dekat dengan gadis cuek itu.

"Gue skip deh, ada urusan soalnya" Jawab Rara.

"Oh oke, gue duluan ya kalo gitu soalnya Salsa udah nunggu diluar" ucapan itu dibalas anggukan oleh Rara, dia beranjak dari tempatnya meninggalkan kelas yang sudah sunyi.

"Ck minggir!" seorang pria baru saja masuk ke ruangan kelas itu mereka berpapasan kembali untuk kedua kalinya.

"Jalan masih lebar kali"

"Ms. Naura" matanya menyipit melihat name tag gadis itu.

"Nama yang bagus hm tapi sayang dipake untuk gadis arogan" Kenzie melangkah menuju mejanya setelah mengucapkan beberapa kata.

Sementara si pemilik nama hanya diam saja tak ingin menghiraukan perkataan-perkataannya langsung pergi meninggalkan pria menyebalkan itu sendirian. Kenzie memeriksa sekitar mejanya mencari kunci sepeda motor yang tertinggal dan benar saja kunci itu berada di dalam lacinya.

Ken berjalan menyusuri lorong-lorong kelas yang sudah sepi, ada beberapa siswa yang masih tiggal untuk melaksanakan piket kelas. Hari ini dia berniat mengunjungi ibunya di rumah sakit sekedar memamerkan hasil turnamen basketnya yang berhasil meraih posisi pertama.

Ibunya mengidap penyakit gagal jantung yang mengharuskannya transplantasi jantung dan sampai saat ini masih mencari pendonor yang cocok. Sesampai di parkiran dia langsung menaiki motor kesayangannya memecah kemacetan Jakarta di siang yang panas ini.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang