KTB 1

2.2K 120 2
                                    

Happy Reading💙

***

Mau ngga mau, kita tetap mengikuti alur yang semesta berikan.

- Kisah Tak Berujung🍁

Selamat pagi Paris Van Java. Hari ini adalah pagi yang berbeda menurut seorang gadis cantik. Ia harus memasuki sekolah barunya, padahal ia sudah nyaman dengan sekolahnya yang lama. Tapi, mau tak mau gadis ini harus berpindah sekolah demi kebaikan semua orang.

Walaupun pagi ini berbeda, gadis ini tetap menyambutnya dengan kehangatan. Tidak dengan umpatan-umpatan seperti layaknya seorang manusia yang terpaksa harus mengikuti perintah orang tua yang tak sejalan dengan kemauan dirinya.

Ditatapnya gedung 3 tingkat, di mana ini adalah sekolah barunya. Ya, gadis ini pindah ke salah satu sekolah yang ada di kota Bandung, kota kesayangannya jika sudah merasa penat dengan keadaan yang ada di Jakarta.

"udah mang aku masuk sendiri aja,"

"tapi neng, kata tuan saya harus nganter neng sampai bertemu kepala sekolah," ucap mang Ujang dengan logat Sundanya

"gapapa mang, aku bisa sendiri. Mang Ujang pulang aja, nanti aku yang jelasin ke papa."

Setelah sedikit memaksa akhirnya gadis ini bisa memasuki kawasan sekolah tanpa di antar oleh sang supir, yaitu mang Ujang. Gadis ini berjalan sambil menggerakan kepalanya untuk melihat ke kiri dan kanan. Memperhatikan setiap ruangan dan tanaman yang Ia lewati. Menikmati pagi yang lebih sejuk dari biasanya saat Ia di Jakarta.

Tok tok tokkk

"permisi bu,"

Seseorang yang mendengar adanya ketukan pintu langsung mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.

"kamu sudah datang ternyata." sambut salah satu guru yang sudah menunggunya lumayan lama,

Setelah menceritakan sedikit alasan mengapa ia pindah ke sekolah ini, akhirnya wali kelas barunya mengajak gadis ini untuk memasuki kelasnya, ya kelas barunya.

"mohon untuk tidak ribut semuanya," Ucap bu Dewi, yang merupakan wali kelas dari 11 MIPA 3, "di sini ibu datang membawa teman baru untuk kalian."

Mendengar pernyataan itu, seketika kelas yang awalnya sudah lebih tenang sekarang ribut kembali. Siswa siswi di kelas ini saling bertanya apa ada yang tahu tentang gosip murid baru di kelas mereka, tentu tidak.

"Sudah, sudah, diam. Hargai saya."

"bu saya izin bertanya bu," seorang murid laki-laki mengangkat sebelah tangannya.

"Apa lagi Helmi? Jangan dulu bertanya. Kalau kalian kebanyakan nanya, kapan murid barunya ibu persilahkan masuk?"

Murid itu hanya membalas ucapan gurunya dengan cengiran, memperlihatkan gigi bagian depannya.

"Silahkan masuk."

Gadis cantik dengan rambut kecoklatan memasuki kelas yang sudah menjadi tujuannya sejak awal. Tadi, Ia menunggu di luar cukup lama, itu semua karena kelas yang sulit kondusif.

Saat melangkahkan kakinya, ia terlihat tidak gugup, cukup tenang untuk ukuran murid baru. Ia berdiri tegap menghadap kearah teman-temannya yang sedang duduk di bangku masing-masing.

Gadis ini menghela napas sejenak, lalu membuka suara.

"Selamat pagi. Perkenalkan, nama gue Tiara Clacella, gue siswi pindahan dari Jakarta. Kalian bisa panggil gue Tiara atau Ara atau apapun senyaman kalian. Semoga kita bisa berteman baik." diakhiri dengan sedikit senyum ramahnya kepada seisi kelas ini

Kisah Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang