KTB 11

295 48 5
                                    

Nyaman itu jebakan, kapanpun bisa meninggalkan.

- Kisah Tak Berujung🍁

***


Yadera :

Ara ganteng!
Gue kangen:(
Mau kebandung lagi
kapan liburnya, lama bgt!

Tiara :
sini-sini
gue juga kangen!
sabar ya, nanti libur semester kita liburan!

Yadera :
lama bgt nunggu libur semester,
bolos aja deh! ya?

Tiara :
ga, ga, ga!
awas aja kalo lo kesini sebelum libur semester,
gue tonjok!

Yadera :
mau peluk-pelukkk Ra, Micuuuu

Tiara :
micu, micu. kaya bayi aja ketikannya, wkwk.

Setelah mengirim pesan terakhir, Tiara tak membuka Hpnya, ia melanjutkan kegiatan piket pagi ini. Kelasnya tak terlalu ramai karena ini masih pagi.

Ia menyapu sendirian, membersihkan debu di setiap sudut ruang kelasnya. Perlu kalian tahu, jadwal piketnya dengan Manda berbeda. Hal ini membuat Tiara agak malas, karena ia murid mutasian jadi masuk daftar piket di hari yang kosong atau kekurangan orang.

Satu persatu penghuni kelas ini mulai berdatangan, menduduki tempat masing-masing. Berkumpul dan mengobrol bersama teman sebangkunya. Mengingat hari ini pelajaran olahraga, inilah saatnya para siswi mengeluarkan umpatan-umpatan yang ada di dalam hati.

Panas, satu kata yang membuat para siswi malas saat pelajaran olahraga. Jika siswa? Sudah jelas mereka sangat suka.

"Man, gak ada lapang indoor gitu? Panas banget ini." Sudah beberapa kali Tiara mengusap keringat yang ada di dahinya.

"panas? mamam tuh panas! kemaren aja lo bilang Bandung sejuk beda sama Jakarta. Tahunya, panas juga, kan!"

"yaudah sih, itukan gara-gara gue keliling Bandung pas lagi sejuk, sekarang beda lagi mataharinya nyenget banget, gila." Balasnya tak mau kalah.

"tumben banget ngomel, biasanya juga lo pasrah."

"lo liat deh, bukan gue doang yang ngomel, lo aja so kuat," Tiara menunjuk ke arah siswi yang sedang mengibas-ngibaskan tangannya pertanda kepanasan,"istirahat dulu deh, ngeri juga kalau gue pingsan." Lanjutnya.

Mereka memutuskan untuk meninggalkan lapangan, dan berniat berteduh di lorong, masih di sekitar lapangan.

Saat mereka berjalan tiba-tiba ada bola futsal yang mengarah kearah Tiara.

DUG..

Seketika penglihatannya mulai menghitam, benda-benda disekitar terlihat tak jelas. Sedangkan orang disampingnya terus menanyakan keadaannya.

"Ra, lo gapapa?"

Sekuat tenaga ia mencoba mempertahankan kesadarannya, berharap Satria segera datang.

Tiara menggeleng, diiringi senyum getir miliknya. "Tolong kabarin kakak gue, Man."

Tak mau ambil risiko, Manda langsung menuruti perintah Tiara.

Kisah Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang