Cukup pahami, jangan sampai aku hilang ditelan bumi.- Kisah Tak Berujung🍁
***
“gue minta anter si Ken kali ya, biar kita gak kehujanan. Dia nganggur pasti.” Manda berinisiatif.
“serah lo deh.”
Mereka berjalan melewati setiap anak tangga. Alea dan Manda membawa barang-barangnya sedangkan Tiara hanya membawa tas sekolahnya.
“Ken anterin gue dong ke rumah Ara,” ujar Manda.
“ogahh. Emang gue supir lo.” Tolak Keno.
“yakin lo gak mau nganterin si Ara? Emang lo tega lihat dia kehujanan?”
Keno mengembuskan napasnya pelan. “yaudah, ayo.”
Keno berjalan mendahului mereka, ia langsung memasuki mobil. Tak lama mereka datang dan memasuki mobil. Keno melihat kearah kaca memperhatikan tiga cewek yang ada di jok belakang dengan wajah datarnya.
“lo kira lo semua majikan gue?!”
Mereka semua saling pandang dan saling tunjuk agar ada satu orang yang ingin mengalah untuk pindah tempat duduk menjadi di depan, di samping Keno.
“ck, anjing, malah ribut.” Keno berdecak, tiba-tiba ia keluar dari mobil membuat orang di dalamnya bingung.
Pintu mobil belakang di buka oleh Keno, posisi itu adalah posisi yang Tiara tempati. “pindah.”
“kok gue? Dia aja deh yang pindah,” Tiara menunjuk Manda.
“lo gak lihat? Di sini posisi lo paling gampang buat pindah ke depan.”
Tiara mendengus kesal. “yaudah, awas, lo ngalangin jalan gue.”
Keno sedikit meminggirkan badannya yang tadi tepat berada diambang pintu mobil, ia memberi ruang agar Tiara bisa keluar.
“apaan liatin gue, naksir lo?!”
Tiara mendengus malas. “lo ngalangin pintunya, gimana gue mau masuk?”
Gara-gara sedikit berdebat, seragam yang Tiara kenakan sedikit basah terkena air hujan. Saat mobil dilajukan, Tiara bergidik pasalnya dingin menyentuh kulitnya.
“e-eh, mau apa lo?!”
Tiara gelagapan melihat Keno yang membuka hoodie yang ia kenakan.
“pake, baju lo basah. Diluar masih hujan, dingin.” Ucap Keno sambil memberikan hoodienya.
“terus lo gimana?” tanyanya dengan sangat hati-hati.
“ya gue nyetir lah, masa nyeblak!”
Lalu, sepersekian detik kemudian, “haha.. iya, iya, iya. Lumayan lah kriuk.”
Terdengar seperti tawa yang dipaksakan, karena memang lawakan Keno barusan garing menurut Tiara.
Selama diperjalanan Tiara hanya memandangi jalan sekitar lewat jendela, sedangkan Keno fokus dengan kemudinya.
Tiba-tiba radio yang sedari tadi memutar beberapa musik, menemani keheningan itu mengeluarkan lagu DESEMBER – EFEK RUMAH KACA.
Sampai nanti ketika, hujan tak lagi
Meneteskan duka, meretas luka
Sampai hujan memulihkan lukaLirik berikutnya mereka nyanyikan bersama, dengan sesekali saling berpandangan.
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember
Di bulan Desember
Karna aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember
Di bulan Desember
Seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tak Berujung
Genç KurguONGOING "Kenapa suka konser musik, Ra?" "Kenapa harus saat senja, Tiara?" "Gue minta, lo janji untuk selalu bareng gue ya, Ra? Gue janji, bakal ngajak lo dateng ke konser musik setiap akhir tahun, asal lo selalu bareng gue. Konser musik, menuju senj...