KTB 8

365 49 2
                                    

Guys kalau ada typo bantu ingetin ya.

Happy Reading💙

***

Bahagia itu sederhana, cukup menjadi sumber kebahagiaan bagi setiap orang.

- Kisah Tak Berujung🍁

“ikut gue. Kelamaan.” Tangannya langsung di tarik oleh Keno.

Keno membawa Tiara ke taman belakang sekolah, tempatnya tidak terlalu ramai.

“jangan di tarik-tarik Ken, gue malu banyak yang liatin.” Ucap Tiara sambil menundukan kepalanya.

Sepanjang perjalanan menuju taman, banyak yang melihat sinis kearah Tiara. Pasalnya mereka jarang sekali melihat Keno bersama wanita, yang mereka tahu adalah Keno hanya pernah pacaran satu kali. Itupun sudah sangat lama.

Sesampainya di taman, mereka duduk berdua di kursi taman yang tersedia di sana, jarak mereka cukup dekat. Diantara mereka, tak ada satupun yang memulai percakapan, tiba- tiba saja Keno berdiri dan berjalan ke arah kantin.

“apaansi, dia yang ajak gue kesini. Tapi gue di tinggal sendiri. Gak ada kerjaan banget tuh orang.” monolognya kesal.

Karena bosan, Tiara akhirnya memainkan handphonenya. Memutuskan untuk membuka sosial media dan memasang earphone, dengan mendengarkan lagu-lagu favoritnya mungkin bisa menghilangkan rasa bosannya.

Tiara memejamkan matanya menikmati setiap lirik. Ia mendengarkan lagu Saudade – Kunto Aji. Tiara sangat ingat, dulu saat pertama ia mengetahui penyakit yang di deritanya, ia benar-benar tepuruk. Tapi, dibalik keterpurukannya selalu ada sahabatnya yang menemani siang malam.

Flashback On

“Ra, udahan ya sedihnya?”

“jangan temuin gue lagi Der.” Ucapnya sambil berkaca-kaca.

“suka-suka gue. Kan ini gue yang mau, lagian dari orok juga kita selalu bareng, masa pas gede gue harus ninggalin lo sih,” jawabnya santai

Tiara melirik ke samping, di mana tempat Yadera berada. “gue bukan Ara yang dulu lagi, lo boleh nyari sahabat baru. Gue yang sekarang penyakitan, nggak pantes gue sahabatan sama orang sehat kaya lo.” Lirihnya, berusaha menahan air mata. Dalam hati Yadera saat mendengarkan penuturan Tiara, sangat sakit.

“Ra, liat gue,” ucapnya sambil berusaha menggapai kedua pipi Tiara. Keduanya saling berpandangan. “dengerin gue Tiara. Lo tetep krucilnya gue, lo tetep sahabat gue. Nggak ada tuh peraturan di dunia ini kalo sahabatan harus sama orang sehat. Lagian, bagi gue lo itu orang sehat, Tuhan cuman jadiin lo makhluk spesial di matanya. Jangan selalu menghindar dari orang-orang yang sayang sama lo. Emang lo nggak kasian liat tante Yuni sama om Cello selalu sedih gara-gara lo jauhin? Apa lo nggak kasian, liat Satria jadi lebih sering uring-uringan karena selalu lo hindarin? Lo nggak kasian liat gue selalu makan di kantin sendirian, nggak ada yang nemenin gue main PS, nggak ada yang recokin gue malem-malem dan heboh gara-gara minta di anterin beli nasi goreng. Emang lo nggak kangen kita?” jelasnya panjang lebar. Situasi ini memang sangat sulit bagi siapapun, termasuk bagi Tiara. Yadera tahu, banyak sekali hal-hal buruk yang hadir di pikiran Tiara.

Mendengar penjelasan Yadera, Tiara tak bisa lagi menahan air matanya, ia langsung memeluk Yadera yang sedari tadi menangkup kedua pipinya.

Kisah Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang