16| invitation

839 158 19
                                    

Aisse duduk bersila diatas rumah pohon dekat danau hitam, dengan sebuah kertas dan alat menggambar ia mulai menggambar pemandangan Hogwarts yang ia lihat dari sini.


Sesekali gadis itu bersenandung kecil.

"Aisse!" suara bariton laki-laki itu membuat Aisse memberhentikan kegiatan menggambarnya sejenak.

"Siapa?" kata Aisse.

"Ini aku Regulus! Aku di bawah sini" balas laki-laki itu.

Aisse mencondongkan tubuhnya untuk melihat ke bawah, benar, Regulus dengan seragam Slytherin nya sedang berdiri di bawah situ sambil memandang Aisse.

"Hai Regulus, sini!" ajak Aisse.

Regulus mengangguk lalu mulai memanjat tangga gantung untuk naik keatas.

Sesampainya di atas, laki-laki ber-netra hitam itu mengambil tempat duduk di sebelah Aisse sambil memperhatikan Aisse yang kembali fokus dengan gambaran nya.

"Apa yang kau gambar?" tanya Regulus berusaha melihat gambaran Aisse yang tertutupi oleh rambut panjang gadis itu.

Aisse mendongakkan kepalanya lalu menunjuk bangunan Hogwarts dengan dagunya.

"Memang kau bisa?" tanya Regulus dengan nada mengejek.

Aisse mencibir "Tunggu saja ini selesai, kau akan melongo melihat gambaran ku nanti" balas Aisse sombong.

Regulus berdecak "Ayo kita lihat nanti"

Aisse mengangkat bahu acuh.

Regulus terus memperhatikan Aisse yang tengah sibuk menggambar, sesekali gadis itu tersenyum ketika ia berhasil menggambar suatu objek, itu membuat Regulus ikut tersenyum.

Regulus mengulurkan tangannya lalu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajah Aisse dan menyelipkannya ke belakang telinga gadis itu.

Aisse menoleh kearah Regulus "Ngomong-ngomong kenapa kau kesini?" tanya gadis itu.

Regulus berdeham lalu mengeluarkan sebuah kertas berbentuk surat yang langsung ia berikan pada Aisse.

Aisse mengernyitkan dahinya sambil menerima surat tersebut.

"Apa ini?"

"Buka saja"

Aisse menaikan alisnya lalu mulai membuka surat itu.

Isinya bukanlah secarik surat, melainkan sebuah undangan pernikahan. Aisse membaca tulisan nya dengan seksama.

Rodolphus Lestrange
&
Bellatrix Black

Sunday, December thirty-one,
1975

Seven o'clock in the evening,
House of Black

Aisse membulatkan matanya setelah membaca isi undangan tersebut.

"Bagaimana bisa aku di undang? Mereka tidak mengenal ku, aku juga tidak mengenal mereka Regulus!" kata Aisse.

"Maka dari itu mereka mengundang untuk berkenalan dengan mu" balas Regulus santai, laki-laki itu merebahkan tubuhnya dengan kedua tangan sebagai bantal.

"Bloody hell! kurasa aku tidak bisa datang" kata Aisse.

Regulus memutar bola matanya "Aku sudah susah payah mengundangmu tapi kau tidak menghargai nya" gerutu Regulus.

toujours ❰ slow update ❱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang