08 | damien's devil

1.1K 195 35
                                    

Sudah tiga hari si kembar berada di manor. Tiga hari itu juga mereka habiskan untuk bermain dan bermain.

Dan sekarang, Aisse dan si kembar sudah berada di halaman depan manor untuk bermain salju.

"Damien, bisa tolong bantu aku membuat boneka ini?" tanya Aisse yang tengah sibuk membuat boneka salju nya yang ke-4.

"Kau tidak lihat? Aku sedang membuat juga" Balas Damien.

"Kalau begitu, Darrell bisakah kau membantuku?" tanya Aisse kembali pada sepupu kembar yang satunya lagi.

"Baiklah" Kata Darrell yang langsung menghampiri sepupu perempuan nya itu.

Darrell memiliki sifat cuek tapi perhatian, sedangkan Damien sifat nya blak-blakan dan terlalu banyak bicara. Tapi tenang saja, Damien itu baik kok, kadang.

"Nah terima kasih, berbeda ya dengan yang itu" Gumam Aisse menyindir Damien.

"Nyindir?" Tanya Damien dengan kesal.

"Merasa?" Balas Aisse sambil mengulum senyum nya.

PLUK!

Aisse mengaduh begitu kepala bagian belakang nya di lempar menggunakan bola salju berukuran sedang oleh Damien.

Sedangkan yang ngelempar sok tidak tahu, Aisse menyeringai kecil lalu membentuk salju menjadi sebuah bola yang lumayan besar.

Lalu Aisse melemparkan nya tepat saat Damien berbalik menghadapnya.

PLUK!!

"Hei!" Seru Damien, sedangkan Aisse menjulurkan lidahnya kepada Damien, bermaksud mengejek laki-laki itu.

"Ayo kejar!" Seru Aisse begitu dirinya sudah berlari dari serangan Damien.

Terjadilah perang salju antara mereka berdua, Damien dan Aisse yang terus saling melempar-lempar bola salju satu sama lain, namun dengan cekatan mereka berhasil menghindar dari serangan satu sama lain.

PLAKK!

Bola salju berukuran besar itu berhasil mengenai wajah tampan Darrell.

"Nah lho" Aisse memanas-manasi sepupu nya.

Sedangkan yang di kompori setengah menahan tawa setengah takut.

Takut karena sebentar lagi pasti Darrell akan membalasnya secara kejam, dan dia ingin tertawa melihat salju yang menutupi wajah Darrell, hanya mata nya saja yang terlihat, sisanya tertutup oleh salju.

"Nah lho Damien!" Aisse kembali memanas-manasi sepupu nya itu.

"Diam!" Seru Damien, bukan nya nurut, Aisse malah tertawa terbahak-bahak.

"Darrell ayo bales!"

"Kau diam saja!" Seru Damien yang kesal karena Aisse terus mengkompori kembaran nya.

Namun naas, Darrell benar-benar menuruti kata sepupu perempuan nya itu, laki-laki ber-netra abu-abu tersebut kini tengah membuat bola salju yang sepertinya berukuran sangat besar. Aisse menyeringai penuh kemenangan melihat Damien.

"Damien jangan kabur!" Seru Aisse begitu melihat Damien yang berlari.

Dengan cepat, Aisse mengejar Damien, diikuti Darrell yang membawa bola salju buatan nya dengan cara di dorong, bayangkan saja mendorong bola salju di atas tebalnya salju, bisa berlipat-lipat besarnya bola itu.

"Wow itu sangat besar!" Kagum Aisse begitu ia berhenti mengejar Damien dan memilih untuk melihat Darrell.

Namun pemandangan sebuah bola salju yang mungkin sudah hampir sebatas pinggang nya membuat gadis itu berubah pikiran dari mengejar Damien dan pindah haluan untuk membuat bola salju seperti Darrell.

toujours ❰ slow update ❱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang