Heeyyo
apa kabar kalian semua
Hmm.. kenalin nama ku Aku Mangga Ngora, aku berasal dari rumah, dan aku masih menuntut ilmu di sekolah. Memperkenalkan diri segitu aja apakah sudah cukup?Baiklah ku lanjutkan.
Aku mempunyai seorang teman yang baik, polos dan tidak sombong, yaitu Dia Saha. Dia sangat penyayang kepada teman apalagi hewan, salah satunya kepada kucingku yang bernama Meylien Rasmataya Hiupondasi Kodir, Biasa di panggil Moyoy. Eitt, tapi Moyoy sudah tiada akibat sakit karena gangguan jiwa.
Flashback on
"Moyoy.. cini cayang.."
Moyoy pun menghampiri dan segera melompat ke pangkuanku. Oh sungguh kucing jinak, tak lama kemudian Dia datang mengetuk pintu kamarku dan masuk mendekat ke arahku. Dia meraih Moyoy yang sedang santai di pangkuanku."Ololoo tayang tayang.. udah makan?.." tanyanya. Akupun menjawab "beyom.. tata.." "ohh beyom.. nanti tata beliin racun ya.." ujarnya lagi sambil memainkan telinga kucingku. "Ah gila kali, kucing gua di kasih racun" jawabku protes.
"Ya ga lah.. kan cuma becanda neng.. just kidding..". Aku hanya mendengus kesal mendengarnya. "Ololo.. jangan monyong gitu dong.." goda Dia, aku yang mudah terbawa perasaan hanya menatapnya datar. "Ah ga asik kalo ngambek gitu.." Dia melangkah menuju sofa ruang tamu dengan tangan yang masih menggendong seekor kucing.
Aku mengikutinya dan duduk lebih dulu, Dia memberikan Moyoy kepadaku dan dia langsung memejamkan matanya yang bulat nan indah, ku elus dari kepala hingga ujung ekor miliknya, terlihat sangat tenang dan nyaman.
"Jangan di elus ekornya, ntar berak sembarangan loh" ujar Dia, aku pun langsung mengalihkan tanganku dari ekornya. "Masa sih?" Jawabku tak percaya,"ya gua juga ga tau sih hehe."
"Ye.. oncom" ujarku. Aku meletakkan Moyoy yang sudah tertidur pulas dengan cepat. Ya, sudah biasa itu memang bakatnya tidak usah bicara dia aneh, bicara saja dia itu lucu. Nah bagus terimakasih sudah menyebutnya lucu.
Aku melihat Dia sedang membawa semangkuk mie instan favorit kami, entah kapan Dia memasaknya. Aku sangat antusias melihatnya, dengan mata berbinar-binar seperti ada cahaya bintang-bintang berkilauan di bola mataku, tak lupa bibirku yang mulai melebar di iringi air liur yang siap terjun dengan sangat pelan, sesekali mataku berkedip pelan tanganku mulai naik dan ingin segera meraihnya. Dia semakin dekat ke arah ku, tak sabar rasanya aku ingin menyantap makanan favoritku ini, namun "Apaan lu? Ini punya gua, kalo lu mau bikin aja sendiri" ujar Dia yang sukses mematahkan semangatku.
Aku menghempaskan tanganku (tapi ga di copotin) lalu melangkah dengan menghentakkan kakiku menuju dapur sambil menggerutu "ah gitu lu ga solid banget ma gua" gerutu ku, Dia mengikutiku dan meraih tanganku dan berkata " iya deh iya sorry.. nih kita makan berdua" ajaknya. Aku yang mendengarnya lalu membalikkan tubuhku menghadap Dia "beneran nih?" Tanyaku. "Iya bener.. yok." Ajaknya lagi.
Dia dan aku pun berjalan menuju sofa dan berencana menghabiskan mie di sana namun sialnya, Dia tersandung kakiku sehingga menyebabkan kuah mie tersebut tumpah di ikuti para mie yang turun bergantian tanpa menggumpal.
Terkejut aku melihatnya, kuah panas itu menimpa kucingku yang malang, yang sedang tertidur pulas akhirnya terbangun dan menjerit "MEOONG!!" translate "ADUH PANAS!!" Ujarnya sambil melompat-lompat.
Mataku membulat dan mulutku menganga saat melihat kejadian tersebut "Dia.. gimana nih!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gina
RastgeleYakin gak mau tau sama cerita gua? Eh sebelum baca nih cerita boleh dong follow me biar gak ketinggalan cerita selanjutnya skip balik ke rumah Gua parkir motor gua cabut kunci motor eh dia mati. Gua menghampiri istana termewah milik bokap nyok...