10 | BWS

1.2K 220 32
                                    

Pagi tadi yang gagal makan membuat Jisoo lapar sekarang. Dia mencebik, menunggu Bona yang lama sekali ke kamar mandinya.

“Lama banget?” ujar Jisoo sedetik setelah Bona keluar. Bona hanya menyengir.

Lalu mereka berdua berjalan menuju kantin belakang. Di Breatice ada dua kantin, yaitu kantin utama yang letaknya di depan, tepat di samping Aceir Class 3 dan kantin ke dua yang berada di belakang, diantara Ander Class 1 dan Alteir Class 5. Sebenarnya mereka maunya yang dekat saja, tapi sayangnya kantin utama selalu ramai jika jam istirahat seperti sekarang ini. Alhasil, mereka memilih kantin belakang saja, tidak apa-apa, melewati Ander Class bukan masalah yang cukup besar. Bona sendiri memiliki beberapa teman di Ander Class, walaupun sebagian besar lainnya dia musuhi ya karena kalian tau sendiri hubungan Ander sama Aceir bagimana.

Mereka berjalan berdampingan di koridor Ander Class, dengan puluhan pasang mata yang menatap sinis ke arah mereka. Untuk siswa Aceir, Ander, dan Alteir terdapat lambang kelasnya. Yaitu berupa kain berwarna yang diikatkan di lengan sebelah kiri. Dengan Aceir berwarna putih, Ander biru, dan Alteir merah muda. Jadi, cukup mudah untuk mengenali dari kelas mana orang yang berjalan di sekitar mereka.

“Mereka kenapa sih?” bisik Jisoo pada Bona karena risih ditatap dengan tatapan seperti mau menerkam orang.

“Mau copot kali matanya.”

“Lucu.”

“Terima kasih.”

Bona tertawa, berbeda dengan Jisoo yang melipat kedua tangannya di dada sembari mencebik kesal.

“Mereka iri kali sama kecantikan kamu.” jawab Bona akhirnya yang membuat Jisoo memutar bola mata.

Bruk!

Seseorang menabrak bahu Jisoo yang membuatnya hampir terjatuh kalau saja orang itu tak cepat-cepat menahan badannya.

Jantung Jisoo berdegup kencang saat matanya bertatap dengan mata berkilau milik orang yang menabraknya dan sedang menahan tubuhnya saat ini.

Bruk!

Kini Jisoo benar-benar terjatuh. Karena pantatnya benar-benar sakit sekarang. Bona yang melihatnya langsung mengulurkan tangan dan membantunya berdiri. Dia menatap orang di depannya. Yang terlambat dia sadari ialah orang di depannya ganteng parah. Mleyot-mleyot dah Jisoo.

“Kok dijatuhin sih?” tanya Jisoo kesal.

“Bukan aku kok! Tapi dia!” Cowok itu menunjuk orang yang sudah berjalan agak jauh membelakangi mereka. Sontak Bona dan Jisoo menolehkan kepala.

“Sehun?” gumam Bona tak yakin karena sosok orang itu sudah lumayan jauh dan kepalanya tertutup jubah.

“Songong banget itu orang! Awas aja kalo ketemu, gue jambak tuh kepala!” seru Jisoo setelah menoleh kebelakang kemudian kembali menatap kedepan dan tersenyum ke arah cowok tadi, “Nama kamu siapa?”

“Eunwoo. Maaf ya tadi aku benar-benar nggak sengaja.” ujarnya dengan wajah yang serius membuat Jisoo semakin klepek-klepek macam cacing kepanasan.

“Nggak papa kok. Mau nabrak lagi juga nggak papa, hehehe.” ujar Jisoo membuat Bona memutar bola mata. Katanya laper, giliran ada yang tampan langsung lupa itu laper. Batin Bona.

“Kamu dari Aceir Class?”

Walaupun bingung, Jisoo tetap mengangguk. Karena dia tidak asing sama kata-kata 'Aceir'.

“Aceir Class berapa? Aku juga dari Aceir Class soalnya.”

Jisoo berpikir sejenak, namun ternyata ia tak menemukan apapun di otaknya yang kosong itu. Daripada kelamaan, Jisoo menoleh ke arah Bona. “Berapa Bon?”

“Satu.”

Mendengar itu, Jisoo dengan semangat menatap Eunwoo. “Aku Aceir 1 hehe. Kamu sih?”

“Aku Aceir Class 3. Kapan-kapan jalan yuk?”

Jantung Jisoo turun ke lambung. Gila gila, nih cowok langsung tudep banget anjir, ngode dulu kek! Eh tapi gpp sih hehe. Batinnya kegirangan.

“Boleh tuh hehe ....”

Lagi-lagi Bona memutar bola matanya. Tak ingin berada dalam posisi yang tidak penting, dia dengan cepat menarik lengan Jisoo dan membawanya ke kantin segera.

“Kalo mau jalan samperin aku aja ya!” seru Jisoo pada Eunwoo sambil tergopoh-gopoh menjajarkan langkah kakinya dengan Bona.

Ditempatnya, Eunwoo mengangguk sambil tersenyum manis. Namun tak lama, senyumnya memudar mengingat kejadian tadi.

breatice witch school

Jisoo berjalan sambil misuh-misuh.

“Apaan sih tadi Bon main tarik-tarik? Lagi seru tau!”

“Suka-suka aku dong. Lagian katanya tadi laper kok malah ngobrol terus sampai lupa—”

Perkataan dan langkah Bona terhenti saat melihat banyak orang tepat di depan Ander Class 2. Melihat itu, Jisoo ikut menghentikan langkahnya, “kenapa Bon?”

Jisoo mengerti, walaupun Bona tak menjawab. Karena Jisoo bisa melihat sendiri ada apa di depannya sekarang.

“Orang gelud kali.” celetuk Jisoo asal. Banyak orang bergerombol kalo nggak gelud apa coba?

“Gelud?”

“G.”

Bona merengut.

“Udah yuk lah ke kantin, laper banget sumpah.”

Bona mengangguk.

Mereka berjalan menerobos keramaian itu, namun langkahnya lagi-lagi terhenti. Tak diduga, Jisoo lah yang menghentikan langkahnya. Mata Jisoo melotot saat melihat orang yang dia kenal tak jauh darinya.

“Jennie?!” Jisoo berlari masuk ke dalam kelas dengan menyingkirkan siapapun orang yang menghalanginya. Di dalam, Jennie tak kalah terkejut.

“Jennie, 'kan?” tanya Jisoo, takut salah orang. Melihat Jennie yang hanya diam saja dan terus-menerus melihat kearah depan, membuat Jisoo melihat juga apa yang dilihat Jennie. Seakan mengerti akan keadaan, Jisoo menutup mulutnya tak menyangka. “Omg! Lo lagi ditembak ceritanya?”

“Terima Jen! Ganteng gila dianya!”

Jennie yang awalnya bersyukur Jisoo tiba-tiba datang menjadi kesal mengapa Jisoo harus datang sekarang.

breatice witch school

maaf ya pendek :((

maaf lama ga up dan juga maaf bgt kalo ceritanya jadi aneh, padahal aku mau fokus ke sihir-menyihir, tapi malah kaya gini, maksudnya kaya part yang aku pikir rada gimana gitu malah ga aku revisi lagi. maaf bgt :((

atau gini aja, aku up habis pas? alias waktu liburan akhir semester? dan itu mungkin (MUNGKIN) akan langsung sampai end... dan kalo kalian setuju itu, mungkin cerita ini sementara aku unpub. atau, engga aku unpub, tapi ya gitu, aku up nya lamaa :(((

eh makasi juga buat kalian yang vote dan komen di cerita aku, beneran, aku seneng banget🥺❤️

𝐁𝐫𝐞𝐚𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐖𝐢𝐭𝐜𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang