Hallo guysss
.
Happy Reading
.*****
Hari ini murid kelas XII SMA Alaskar sedang melaksanakan Ujian Nasional, baik kelas XII IPA maupun XII IPS. Semua murid mendapat lokal sesuai nama urut dan jurusan mereka. Aletta, Keano, Clara dan felice berada di lokal 1. Glend, Haidar dan Jenny berada 2, sedangkan veri berada di lokal 3.
"Al ... Aletta," panggil seseorang. Aletta menengok ke sumber suara, ternyata yang memanggilnya adalah Keano. Aletta mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'ada apa?'
"Nomer 1, 2, 3, sampe 45 apa, Al?" tanya Keano pelan. Aletta yang mendengarnya hanya memutar bola mata malas lalu kembali fokus pada kertas soal ujian.
"Ck, Al ... Aletta," panggil Keano lagi yang tidak mendapat tanggapan apapun dari Aletta.
Posisi meja Aletta berada di baris ketiga dekat jendela, sedangkan posisi meja Keano berada di sebelahnya. Masing-masing murid duduk sendiri dan sesuai nomor urut peserta.
Keano berdecak pelan saat Aletta tidak menanggapi panggilannya, lalu ia menengok ke sebelah kiri dan melihat Clara. Meja Clara di samping kiri depan Keano, sedangkan meja Felice berada di baris pertama paling depan.
"Clar ... Clara, shutttt," panggil Keano. Clara tidak mendengar panggilan Keano karena terlalu fokus dengan soal. Keano menatap gemas punggung Clara, lalu Keano menimpuk Clara dengan penghapus.
Clara merasa ada yang menimpuknya lalu menengok ke sebelah kanan.
"Kamu nimpuk aku ya?" tanya Clara pada murid di sampingnya."Bukan aku tapi Keano," jawab murid tersebut sambil menunjuk Keano yang berada di belakangnya.
Clara menatap Keano malas, sedangkan keano membalasnya dengan cengiran.
"Nyontek Clar, nomer 1-45," ucap Keano memelas."Gila ya? Lu mau nyontek atau mau salin semua jawaban gue?" tanya Clara menatap sinis Keano.
"Mau nyontek dong hehehe," jawab Keano seraya meringis.
"Males, makanya belajar!" cetus Clara
"Pelit banget sih, nyontek doang kagak boleh, huh."
"Kerjain sendiri, gak usah nyontek!"
"Nyenyenye." Keano membentuk bibirnya seolah mengejek.
"Keano, Clara kenapa kalian malah ngobrol? Kalian contekan, hah?" tegur Pengawas seraya bertanya.
"Eh, enggak kok Pak," jawab Keano.
"Terus ngapain ngobrol? Ini lagi ujian loh, bukannya ngerjain soal malah ngobrol!" ucap Pengawas.
"Keano nyontek Pak," ucap Clara sedikit keras.
"Bener Keano? Kamu nyontek?" tanya Pengawas.
"E-enggak kok Pak, Clara bohong," elak Keano.
"Awas ya kalo kamu sampe nyontek! Ya sudah, ngerjakan soalnya dengan benar!"
Keano mengumpat kesal dalam hati, bukannya mendapat contekan malah di semprot. Clara tersenyum senang melihat wajah masam Keano. Keano menatap sinis Clara lalu berusaha mengerjakan soalnya tanpa menyontek.
_°_°_°_°_
"Akhirnya kelar juga, soalnya susah-susah banget. Sampe nge-lag otak aku," keluh Felice saat mereka berjalan menuju gerbang. Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, hari ini pulang cepat karena hanya ada 2 mata pelajaran.
"Iya, apa lagi aku gak bisa nanya sama siapa-siapa karena duduk di depan. Huh, kesel banget!" gerutu Jenny kesal.
"Semoga aja hasilnya memuaskan," ucap Aletta yang di Aamiin-i teman-temannya.
"Masih pagi nih, mau langsung pulang atau kita main dulu?" tanya Clara.
"Main dulu yuk, kita udah lama loh gak main," ajak Felice.
"Iya nih, yuk kita main ke mall" seru Jenny.
"Maaf temen-temen, aku gak bisa ikut. Soalnya aku mau bantuin mama masak," tolak Aletta halus.
"Memangnya ada acara apa di rumah kamu?" tanya Jenny.
"Gak ada acara apa-apa sih. Gapapa kan kalo aku gak ikut kalian?"
"Iya gapapa Al, santai aja. Kamu di jemput atau apa?" tanya Clara..
"Aku naik taksi."
"Kita anter aja ya?" tawar Clara.
"Gak usah, aku naik taksi aja."
"Yaudah, kita duluan ya al. Kamu hati-hati, dahh." Clara, Felice dan Jenny meninggalkan Aletta seraya melambaikan tangan.
Aletta membalas lambaian tangan teman-temannya lalu berjalan keluar gerbang. Aleta menunggu taksi lewat, tapi bukannya taksi yang berhenti di depannya malah Glend. Aletta menatap Glend saat pria itu membuka helm.
"Pagi menjelang siang Castri," sapa Glend seraya tersenyum manis. Sangat manis.
"Castri?" Aletta menatap Glend bingung.
"Iya Castri, calon istri," jawab Glend.
"Apaan sih Glend." Glend terkekeh pelan melihat pipi Aletta yang bersemu malu.
"Kamu ngapain di sini? Nunggu jemputan?"
"Aku nunggu taksi lewat."
"Oh, yaudah ayok aku anter pulang!" ajak Glend.
"Gak usah Glend, aku bisa naik taksi," tolak Aletta.
"Gak nerima penolakan!" tegas Glend.
"Tapi Gle---"
"Udah, ayok naik!" Glend memakai helmnya dan menyuruh Aletta naik. Aletta pun naik ke atas motor Glend sambil mengerucutkan bibirnya.
"Pegangan biar gak jatoh," ucap Glend.
"Ini udah." Aletta berpegangan pada sisi seragam Glend, Glend yang melihatnya pun menjadi gemas dan menarik tangan Aletta agar memeluk perutnya.
Sesaat Aletta tersentak kaget tapi sesudahnya ia menyandarkan kepalanya di punggung Glend. Glend yang merasakannya tersenyum di balik kaca helm, lalu melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.
*****
Haii, ada yang rindu sama GLETTA?😂
Maaf ya baru bisa up, aku baru sempet nulis huhu🤧
.
Semoga part ini bisa melepas rindu kalian pada GLETTA dan yang lainnya ya😌
.
Jangan lupa vote dan komen, okayy😉Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLETTA (END)
Teen FictionCover by: @fairuzsalsa905 [Follow dulu sebelum membaca] Dia menatap pria tersebut dan tatapan matanya tepat mengenai manik hitam dihadapannya. Dia merasa tidak asing dengan tatapan itu, manik matanya mirip seseorang yang ia kenal. Tapi siapa? Apakah...