Up cepet yess🔥
Typo bertebaran!
Happy reading-!!
*****
Seorang wanita paruh baya berjalan ke arah bangku taman belakang rumahnya—Nayra. Mendekati sang anak yang sedang duduk seorang diri, di bangku tersebut.
Sedari tadi ia memperhatikan anaknya—Glend, yang terlihat murung.
"Kenapa, Nak? Kok murung gitu, sih?" tanya Nayra pada anaknya. Ia mendudukkan tubuhnya di samping Glend.
Beberapa hari ini Glend terlihat tidak bersemangat, Nayra yakin pasti penyebabnya karena kesalahpahaman yang Anes perbuat. Nayra juga merasa bersalah akan hal itu, karena dengan mudahnya percaya begitu saja.
"Gapapa kok, Ma." Glend menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi taman belakang rumah, lalu menghela nafas panjang.
"Beneran? Kamu gak mau cerita nih sama mama?" tanya Nayra memastikan. Ia khawatir jika keadaan Glend terus-terusan seperti ini, tidak baik untuk kesehatannya.
"Sebenernya Glend lagi mikirin Aletta, Ma," ucap Glend lesu. Pasalnya sampai sekarang Aletta belum menjawab ajakannya untuk balikan, padahal ia sudah menunggu hal itu selama 3 hari.
Nayra tersenyum menatap Glend, lalu mengusap pundak anaknya. "Kenapa sama Aletta? Cerita sama Mama."
"Beberapa hari yang lalu, Glend sempet ngomong sama Aletta, tentang kesalahpahaman ini. Bahkan Glend juga sempet ajak Aletta balikan, Ma. Tapi sampai sekarang Glend belum dapet jawabannya," jelas Glend menghela nafas lesu, lalu mengusap kasar wajahnya. "Glend juga gak yakin bakal kaya dulu lagi, Ma."
Nayra mengangguk pelan, ia paham dengan apa yang Glend rasakan saat ini. "Kamu masih cinta sama dia?"
Glend mengangguk tegas. "Masih, Ma, Glend masih cinta sama Aletta."
"Terus, apa yang buat kamu gak yakin?" tanya Nayra penasaran.
"Glend takut, Aletta gak mau balikan sama Glend, Ma. Aletta pasti kecewa dan sakit hati sama apa yang udah Glend lakuin ke dia," jawab Glend merasa bersalah.
Nayra menarik tangan kanan Glend, lalu menggenggamnya. "Dengerin Mama, Glend! Kalau kamu masih cinta sama Aletta, dan bener-bener mau memperbaiki hubungan kalian, kamu harus siap untuk berjuang, Glend!"
Glend menatap Nayra bingung. "Maksud Mama, apa?"
"Kamu harus bisa bukti sama Aletta, kalau kamu serius ingin memperbaiki hubungan kalian. Dan kamu juga harus bisa ambil kembali hati Aletta! Balikan atau enggaknya itu urusan belakangan, yang penting usaha dan tekad kamu dulu!" tutur Nayra lembut. "Mama yakin, kamu bisa ngelakuin itu."
Glend menatap sang mama, berusaha untuk mencerna perkataannya.
"Percaya sama Mama, Glend. Kamu pasti bisa!" tukas Nayra meyakinkan sang anak. "tapi ingat! Jangan sampai kamu sakiti hati Aletta, lagi! Kalau sampai itu terjadi, Mama gak akan bantu kamu untuk deket sama Aletta."
Glend mengangguk yakin. "Glend bakal berusaha, buat Aletta jatuh cinta lagi sama Glend. Glend juga bakal tunjukin perjuangan Glend ke Aletta, kalau Glend itu beneran tulus!"
Nayra tersenyum melihat semangat yang membara pada diri anaknya. "Harus itu!"
"Makasih banyak, Ma, makasih untuk saran dan nasihatnya." Glend memeluk erat sang mama.
"Iya, Nak, sama-sama. Kamu cuma punya 1 kesempatan, jadi ... jangan kamu sia-siain kesempatan ini!"
"Glend janji, Glend gak akan nyia-nyiain kesempatan ini, Ma!" tegas Glend.
Nayra melebarkan senyumannya, lalu mengecup kening Glend sayang.
_°_°_
"Papa." Aletta menghela nafas pelan, lalu melangkah pelan. Mendekati sang papa yang sedang duduk di sofa ruang tengah.
"Eh, sayang. Ada apa, Nak? Sini duduk," ucap Saga menepuk tempat kosong di sebelahnya.
Aletta mengangguk pelan, lalu menduduki tempat itu. "Emm, papa lagi sibuk, ya?"
"Enggak, papa lagi baca koran aja," ucap Saga meletakkan koran yang ia pegang ke meja sofa. "Kenapa? Ada perlu sama Papa?"
"Iya, Pa, Aletta mau nanya."
Saga menatap Aletta teduh. "Mau nanya apa, Nak?"
Aletta menunduk, gadis itu memilin pelan bibirnya. Ia ragu untuk bertanya, tapi ia juga butuh jawaban. "Kemarin abang bilang, Papa tau tentang Glend yang sebenarnya. Papa tau kalau Glend itu, sahabatnya Aletta. Emang iya, Pa?"
Saga tersenyum sambil mengangguk kecil. "Tau, dong. Kalo Papa gak tau dia siapa, gak mungkin Papa ijinin kamu pacaran sama orang asing gitu aja. Bahaya, nanti anak gadis Papa kenapa-napa lagi."
Aletta langsung menatap sang papa. "Kenapa ... kenapa Papa gak bilang sama Aletta, Pa?"
"Papa sengaja ngelakuin itu semua, karena Papa mau kamu berusaha. Berusaha mendapatkan apa yang kamu inginkan. Papa gak mau ikut campur sama masalah kamu," jawab Saga tenang.
Aletta menggeleng pelan. "Tapi Pa, sekarang keadaannya berbeda. Aletta udah gak bisa lagi sama Glend."
"Siapa bilang? Kalian masih bisa kok sama-sama kaya dulu lagi," ucap Saga tersenyum samar.
"Mungkin iya, aku sama Glend bisa bareng kaya dulu lagi. Tapi rasa dan keadaan ... gak akan sama, Pa." Gadis itu menghela nafas pelan, berusaha menghilangkan rasa sesak yang tiba-tiba datang.
"Kenapa hm? Kamu takut Glend bakal nyakitin kamu lagi?" tanya Saga yang diangguki Aletta. "kenapa musti takut? Kan ada Papa."
"Ya, Aletta kan trauma, Pa," ucap Aletta asal membuat Saga mengusak gemas rambutnya.
"Terus, sekarang kamu maunya gimana?" tanya Saga penasaran.
Aletta menghela nafas panjang. "Soal perjanjian waktu itu ...."
"Kenapa sama perjanjian waktu itu?" tanya Saga mengangkat sebelah alisnya.
"Al–Aletta setuju, Pa."
"Setuju apa? Kalo ngomong jangan setengah-setengah dong, kan Papa jadi penasaran," ucap Saga gemas.
"Aletta sejutu, untuk lanjutin pendidikan di London," ucap Aletta sambil memejamkan matanya.
Saga tersenyum menatap sang anak. "Kamu yakin sama keputusan kamu? Kamu udah pikirin ini semua matang-matang?"
Aletta membuka matanya, menatap Saga dalam. "Aletta yakin, Pa."
"Yakin kalau kamu gak akan nyesel, sama keputusan yang kamu ambil?"
"Ya–yakin," ucap Aletta yang mendadak ragu.
"Kamu bener-bener mau ninggalin negara ini? Memangnya kamu udah gak cinta sama Glend?" tanya Saga membuat Aletta bungkam.
"Aletta ...."
*****
Kali-kali digantung yakan🤣
Ada yang bisa nebak part berikutnya gimana?🤪
Ku usahain untuk up cepet, supaya akhir bulan ini udah bisa tamat!!🙈
Doain ya, semoga otakku lancar terus😂
Follow akun instagram ku ya!! @nianurae25
Votmen nya dong, biar makin semangat nulisnya🔥
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLETTA (END)
Teen FictionCover by: @fairuzsalsa905 [Follow dulu sebelum membaca] Dia menatap pria tersebut dan tatapan matanya tepat mengenai manik hitam dihadapannya. Dia merasa tidak asing dengan tatapan itu, manik matanya mirip seseorang yang ia kenal. Tapi siapa? Apakah...