Pagi ini June kembali membuka matanya dengan keadaan Bobby sudah tidak berada disamping tubuhnya.
Ini sudah pagi ketiga.
Namun begitu, laki-laki itu tidak serta merta meninggalkannya begitu saja.
June akan menemukan segelas orange juice di atas nakas disamping tempat tidur mereka yang berukuran besar itu, dengan secarik kertas yang diatasnya terdapat tulisan:
Good morning, Eden.
I love you always and forever.
Your Lover,
Lemuel 🖤
Lengkap dengan tanda hati disamping nama kecilnya.
Cukup membuat June kemudian melupakan fakta bahwa ia lagi-lagi ditinggalkan dengan bahkan tubuhnya yang tidak menggunakan secarik kain pun, mengingat kekasihnya itu seperti tidak akan pernah bosan meminta bagiannya setiap malam, di peraduan mereka.
Ia lalu bergegas bangkit, menggapai apa saja yang bisa menutupi tubuhnya yang polos, berakhir dengan selimut tebal yang ia biarkan ujungnya menjuntai begitu saja di atas lantai dan bergerak mengikuti kemana ia membawa tubuhnya berlalu.
Beberapa menit kemudian June sudah siap dengan penampilannya untuk berangkat, kembali menyambangi toko rotinya yang semakin ramai, dan membuatnya akhirnya memperkerjakan beberapa orang lagi, dan mengangkat Sofia juga Rey menjadi penanggung jawab masing-masing shift.
Kehidupannya membaik.
Sangat membaik, apalagi setelah beberapa bulan lalu ia memilih untuk melabuhkan seluruh jiwa dan raganya di dalam dekapan cinta masa kecilnya.
Masa kecilnya, sekarang dan selamanya.
Masih terlalu pagi, namun rasanya tidak ada salahnya ia mencoba kembali membuat beberapa menu sarapan pagi hari ini yang sekiranya dapat menggugah selera para pelanggan mereka, dan juga sekedar upayanya membantu para karyawan.
Awalnya seperti itu, sebelum akhirnya ia mendapati keadaan kitchen toko rotinya itu amburadul tidak berbentuk.
June sama sekali tidak ingat tadi malam ia meninggalkan dapurnya dalam keadaan seperti kapal pecah persis yang ada dihadapannya kini.Ia lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel pemberian Bobby beberapa waktu lalu itu untuk menghubungi kedua orang yang dirasanya paling bertanggung jawab atas apa yang terjadi.
Dan syukurlah bahwa 2 orang itu sedang berada dalam perjalanannya maka June tidak perlu berlama-lama melihat hal yang paling ia hindari selama menjadi seorang Pattisier.
Sofia dan Rey terburu-buru masuk ke dalam bangunan kecil tempat mereka menumpukan segala aspek hidup mereka, dan mendapati June sudah berdiri dengan bersedekap dan memasang wajah cukup menakutkan yang tak pelak membuat keduanya meneguk ludah.
June belum pernah terlihat semarah ini...
"Maaf, Kak June," kata Sofia dengan suara mencicit, jantungnya sudah berdegub tidak karuan. Biasanya ia dan Rey akan membereskan ini bergantian semenjak...
"Bukan kita yang bikin begini, kak, tapi," Rey belum selesai menyelesaikan kalimatnya, karena dengan gerakan sangat cepat Sofia membekap mulut partner kerjanya itu.
June mengerutkan dahinya, ia penasaran, dan butuh tahu, "tapi?"
Sofia menggelengkan kepalanya kuat-kuat, "enggak, kak, enggak ada tapi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of Heart - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
FanfictionIni tentang kita yang lama berpisah, ingin kembali dan saling memiliki. Walau terkadang jalan yang ditempuh tidak seindah surga seperti namamu. -Bobby Lemuel 💙💜 Disclaimer: 🔞 BXB Yaoi Boyslove A lilis bit angst A lil bit harsh words Yang enggak s...