"Kak Juneee...!"
June dan Rey tengah menyiapkan beberapa roti yang sudah matang, menatanya di atas tray dan tinggal disiapkan dalam showcase sebelum akhirnya konsentrasi mereka buyar karena teriakan Sofia yang lumayan memekakkan telinga. Rey refleks berlari ke depan, meninggalkan segalanya yang sedang ia handle di kitchen.
"Kak Juneee...!"
Teriakan yang sama namun berasal dari suara yang berbeda. Rey, membuat June mau tak mau mengikutinya meninggalkan pekerjaannya yang tanggung selesai. Sedikit penasaran apa yang membuat dua pekerjanya itu teriak tertahan pun begitu histeris di waktu bersamaan.
"Kenapa sih??" June mulai tidak sabar sepertinya, apalagi ketika didapatinya penyebab Sofia dan Rey melotot seperti melihat setan tengah hari bolong.
Setelah ini rasa-rasanya June akan menenggak paracetamol-nya sebanyak dua butir.
"Kenapa kesini??"
"Aku lagi off, enggak ada event, enggak ada syuting juga. Jadi aku kesini."
"Kenapa enggak bilang??"
"Kamu belum kasih tau nomor barumu ke aku kan, Jun."
June diam seribu bahasa. Kepalanya terangkat mengawasi sekeliling toko yang sedikit chaos karena artis-baru-saja-datang-ke-toko-roti-eden-!
Dan laki-laki di hadapannya sekarang ini jelas menjadi satu-satunya penyebab kekacauan. Sebelum kembali ricuh, ia menarik tangan Bobby, membawanya ke arah kitchen, dan mendudukkan laki-laki itu di satu-satunya kursi yang ada disana.
Jangan tanya bagaimana wajah Bobby sekarang, berbanding terbalik dengan June yang berubah masam.
"Seenggaknya bisa, kan, kamu Googling dulu nomor telepon toko," katanya hampir menyerah. Namun kembali lagi tangannya mencoba membereskan yang tadi sempat ia tunda. Meninggalkan Bobby yang mengawasi pergerakan punggungnya.
"Kak," Rey menginterupsi kegiatannya, "aku aja," katanya sambil mengambil pekerjaan June dari tangannya. Ia melirik ke arah Bobby. Sungguh ia baru ini melihat artis sedekat ini. Dan artis tersebut kenal dekat dengan boss-nya. Keberuntungan macam apa?
"Tapi bolehin aku sama Sofi minta tanda tangannya ya, kak?"
Ya Tuhan...
Kepala Bobby terangkat, "kamu mau minta tanda tanganku? Boleh!" Bobby bertanya lalu seketika tersenyum seperti anak kecil.
Rey lalu menatap June penuh harap, lalu ia bisa apa selain memperbolehkan dua karyawannya yang memang baru masuk usia anak baru gede itu?
Sedetik kemudian toko mereka kembali ramai, dan June lebih memilih mengambil alih pekerjaan Sofia di meja kasir, melayani para pelanggan yang hendak membayar, dan membiarkan tiga orang lainnya yang terlihat semakin seru mengobrolkan entah tentang apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of Heart - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
FanfictionIni tentang kita yang lama berpisah, ingin kembali dan saling memiliki. Walau terkadang jalan yang ditempuh tidak seindah surga seperti namamu. -Bobby Lemuel 💙💜 Disclaimer: 🔞 BXB Yaoi Boyslove A lilis bit angst A lil bit harsh words Yang enggak s...