Chp.1 - The Eden Pastry

724 76 11
                                    

Ting!

Baking oven listrik yang ukurannya lumayan memenuhi pojok kitchen itu berbunyi, tanda bahwa beberapa menu roti pagi ini siap dihidangkan.

The Eden Pastry buka lebih pagi kali ini. Si empunya memiliki pesanan lumayan banyak beberapa hari yang lalu dan akan diambil sebentar lagi.

Dan ia sebenarnya belum tidur dari tadi malam.

"Kak, kamu istirahat aja," Sofia, pekerjanya selama dua tahun ini di toko roti tersebut, sedang membantu June membungkus pesanan yang jam 9 pagi nanti diambil oleh pemiliknya.

June menggelengkan kepalanya sekilas, "tunggu Rey aja, Sof, kamu juga perlu istirahat, kan? Nanti kita pulang bareng, aku anter."

Kling!

Kepala June dan Sofia terangkat berbarengan, senyum keduanya lalu mengembang setelah tahu siapa yang datang.

"Pagi!"

"Pagi, Ethan, sebentar lagi pesananmu selesai," jawab June untuk sapaan laki-laki yang terlihat semangat sekali pagi ini, "Kopi?"

Yang ditawari minuman tersenyum manis, untuknya senyum June yang selalu ramah itu terlihat lebih menyegarkan matanya dibanding Americano sekalipun.

"Nah," jawabnya sambil bergeleng, "aku udah mampir ke mini market tadi saking mengantuknya. Tadi malam aku lembur hingga jam—" matanya menerawang berpikir sebentar, "dua? Atau tiga ya?"

"Kak June malah belum tidur sama sekali," kali ini Sofia yang menjawab, membuat Ethan membulatkan matanya.

"Belum tidur??"

"Udah biasa kalau ada pesanan, kan. Sofi juga belum. Habis ini tolong ingetin aku untuk hitung uang lemburmu, ya," Sofia memamerkan cengiran khasnya. Sedangkan June, tangannya masih terlihat sibuk membungkus ini-itu, lalu tanpa disadari lima paperbag berukuran besar sudah rapi dihadapan Ethan, laki-laki yang memiliki hidung sangat mancung dan tatapan yang terlihat sangat teduh itu.

"Dan, ini," June menyodorkan satu paperbag berukuran jauh lebih mungil, "bonus untukmu, resepku yang baru, cobalah. Nanti beri tahu aku bagaimana rasanya dan apa yang kurang."

Ethan mengulum senyumnya manis, "thank you, Junear."

"Sofi tolong bantu Ethan bawa ini ke mobil—"

Kling!

Lagi, kali ini kepala mereka bertiga yang terangkat dan menoleh ke arah pintu toko yang kembali terbuka.

"Aku telat! Maaf, kak!"

Rey, satu lagi karyawan toko roti kecil milik June yang baru enam bulan ini bergabung.

"Rey, tolong bantu bawa ke mobil Ethan, ya," June langsung meminta tolong kepada Rey yang baru saja meletakkan helm-nya dibawah meja yang ada di belakang pintu menuju kitchen.

"Siap, boss!"

Kemudian, setelah tiga orang tadi sibuk membawa pesanan Ethan, ia kembali fokus kepada para pelanggan yang mulai berdatangan.

"Selamat pagi, mau roti yang mana, kak?"


*

*

*


"Wohoooooo!! Look!" Rardian berteriak kegirangan ketika melihat antrian mengular. Begitu banyak yang datang hanya untuk melihat peluncuran album terbaru artis yang menjadi tanggung jawabnya.

Slice of Heart - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang