Chp.23 - Conference

555 54 26
                                    

"Mau apa enggak?"

"Enggak," jawab June dengan tegas.

Rardian memberikan gestur, see-?-apa-gue-bilang-eden-lo-enggak-mau.

"Babe, please."

"Enggak mau, Bob."

Apa sih, permasalahannya kali ini?

Dua hari lalu Bobby memilih terang-terangan tentang dirinya yang sudah memiliki kekasih di depan CEO Agensi mereka. Bahkan lirik single yang baru saja ia lempar ke pasaran pun tak luput dari perhatian penggemarnya. Liriknya masih vulgar, tapi kali ini dibumbui dengan cinta yang membuat penyanyinya seperti tergila-gila dan tak ingin lepas.

Jangan lupa postingan sosial medianya yang kini sering sekali meng-aplot bagian tubuh June.
Entah jari-jemari June yang tengah ia genggam, oh ya ampun Bobby tak ubahnya seperti anak baru gede!

Atau, video berdurasi pendek yang merekam tangannya tengah menyisir satu-satu helaian rambut legam June menggunakan jarinya dengan mode boomerang.

"Hanya konferensi pers tertutup, Jun, hanya wartawan, enggak ada penggemar, in case kalau lo sebenarnya takut digimana-gimanain sama fans-nya Bobby, sih," kata Rardian, ia mencoba kembali memberikan pengertian kepada June.

"Fans gue enggak ada yang barbar," jawab Bobby sedikit tersinggung dengan pernyataan Rardian barusan.

"Misalkan, Bob, ya Tuhan," cepat-cepat Rardian menyelak kalimat Bobby.

June kembali menggelengkan kepalanya.

Bukan itu.

"Bukan soal penggemar, aku cuma takut enggak siap, takut salah ngomong, takut nanti malah bikin berabe," wajah June sarat sekali dengan kekhawatiran.

June hanya takut mengacau.

"Apa yang ditakutin, Eden? Enggak ada," Bobby mengambil tangan June yang tergeletak begitu saja diatas paha si empunya dan menggengamnya lembut, "bagian kita sering tidur bareng juga enggak apa-apa kalau kamu mau cerita juga."

"Bob!"

Teriak June dan Rardian berbarengan.

Bobby tergelak kencang, lalu kemudian ia berkata lagi, "enggak ada yang mesti disembunyiin, Eden."

"Depresiku?"

Kali ini Bobby dan Rardian terdiam. Mereka lupa bagian June yang ini, saking akhir-akhir ini semuanya begitu baik, begitu lancar, juga begitu membahagiakan.

Mereka lupa.

"Sekarang, masih, enggak?" tanya Rardian dengan hati-hati, takut menyinggung perasaan June.

"Tentu udah enggak, Yan," jawabnya yakin.

"Lalu?" kali ini Bobby, "sumpah mati aku enggak mau maksa, tapi, harusnya enggak ada masalah, kan?"

Begitu, ya?


*

Slice of Heart - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang