5. coffe latte : pertemuan bahagia

86 14 0
                                    

Setelah memilih baju dan hijab yang cocok untuk di kenakan ke acara syukuran budenya, Adel tiba-tiba mendapat satu baris pesan dari nomer yang tidak ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memilih baju dan hijab yang cocok untuk di kenakan ke acara syukuran budenya, Adel tiba-tiba mendapat satu baris pesan dari nomer yang tidak ia kenal. Namun saat Adel mengingat-ingat kembali, itu nomer Mahesa yang sudah ia hapus di dalam kontak telepon.

Ingin sekali Adel mengumpat, bagaimana bisa ia baik-baik saja setelah yang terjadi tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingin sekali Adel mengumpat, bagaimana bisa ia baik-baik saja setelah yang terjadi tadi pagi. Adel tahu kalau sebelum dekat dengannya, Mahesa pernah dekat dengan perempuan bernama Agnes. Katanya pasangan Mahesa Agnes ini sangat popular. Adel tidak pernah tahu yang mana perempuan bernam Agnes itu. Namun saat bertanya pada Cici dia bilang kalau Agnes sudah berbaring di rumah sakit selama satu tahun.

Setelah mengetahui apa yang terjadi pada Agnes, Adel pernah berpikir untuk mengakhiri hubungannya itu dengan Mahesa. Namun setiap kali Adel akan mengatakan kata putus. Mahesa selalu bisa membuatnya mundur satu langkah, dari niat yang sudah ia kumpulkan sejak lama itu. Saat sedang melamun di depan cermin tiba-tiba saja papa masuk ke kamar Adel. Sudah berpaikain rapi.

"Dek, kamu masih ngapain sih? Di panggil sama bunda gak ada nyahut. Sudah siap?" Tanya papa, yang di balas anggukan oleh Adel.

Keduanya menuruni tangga bersama. Ternyata memang sudah waktunya pergi. Bunda juga sudah rapi dan cantik. Mereka pun meninggalkan kawasan komplek dan pergi ke rumah bude.

Sementara di tempat bude, Saga sudah siap-siap masuk kedalam rumah. Harus dapat tempat duduk paling depan, biar dapat bingkisan paling awal. Aksa, Akhtar dan Kalan sih ikut aja.

"Buruan sini. Diem di belakang gue. Biar nanti kalau acaranya mau mulai bisa langsung masuk dapet tempat duduk paling depan deh." Kata Saga dengan senyum giginya yang terlihat seperti anak bayi. Sangat lucu.

"Sabaran napa Ga. Nanti juga bakal kebagian berekat mah." Jawan Aksa.

Saat tadi datang kesini, mata Kalan tidak sengaja menemukan Adel. Perempuan yang berhasil membuatnya merasa penasaran. Setelah satu sticky note yang Kalan tulis di baca oleh Adel, Kalan mulai penasaran dengan perempuan itu. Ingin kenalan namun enggan memulai. Itulah yang sedang Kalan rasakan sekarang.

"Assalamualaikum bu," Sapa Saga kepada ibu kost yang sudah berdiri depan pintu untuk meyambut para tamu.

"waalaikumsalam cah bagus. Mari masuk." Ibu kost mempersilahkan Saga dan antek-anteknya untuk masuk kedalam rumah. Kalan masih terlihat celingukan seperti sedang mencari seseorang.

Coffe latte ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang